The Girl Of Covenant🌸
Aku memutuskan untuk keluar dari kamar dan mencari Hyuga. Aku sebenarnya tidak tau di mana letak kamar Hyuga, tapi aku yakin bisa menemukan nya lalu bertanya padanya tentang semua yg mengisi fikiran ku. Entahlah aku rasa hanya Hyuga yg bisa membuat ku nyaman dan tidak merasakan takut, bukan berarti aku lupa dengan perbuatan nya kemarin. Lagi pula aku masih hidup, dan Hyuga tidak membunuhku. Rumah ini memiliki banyak pintu pada setiap ruangannya, dan mungkin masih ada ruangan lain yg belum ku tau. Hingga kaki ku pun berhenti di depan ruangan pustaka, tempat Mereka semua membuat luka di tubuhku. Apa Hyuga ada di dalam ? Lalu jika tidak aku harus mencari nya kemana lagi ?
" Sedang apa kau disana ?".
Aku membalikkan tubuhku ke belakang dan mendapati Daryl yg dengan gaya angkuh nya menatap ku, aku tidak terkejut karena sempat mendengar langkah sepatu nya saat aku berfikir Hyuga ada di dalam. Apa aku bertanya saja pada nya dimana kamar Hyuga, tapi sikap nya dari awal saja tidak baik sekali padaku. Rasanya akan sangat mustahil dia mau menjawab pertanyaan ku kan ??
" Cih kau itu bodoh ya, bicara saja langsung daripada membatin begitu !, dasar payah ".
Dia melewati ku begitu saja, Ah aku ingat mereka kan bisa membaca fikiran ku. Athala kenapa kau melupakan fakta satu itu. Mereka bukan manusia normal sepertimu. Tapi jika ku fikirkan lagi apa aku masih normal setelah mereka melukai ku kemarin. Lelah sekali rasanya berfikir dan terus bertanya pada diri sendiri karena aku tidak akan bisa menemukan jawaban nya sendirian.
Saat hendak pergi dari depan ruang pustaka, pintu itu malah terbuka dan menampakkan sosok lelaki itu. Garrent Covenant. Aku merasa dia sangat aneh di antara yg lain nya. Maksudku mereka Semua memang aneh tapi Garrent itu sangat berbeda, ia seperti orang yg selalu pandai menyembunyikan sesuatu. Kini Ku lihat dia menyeringai lalu tiba-tiba mendekatiku. Aku tentu saja menjauhi nya, karena sikap mereka tidak bisa tertebak bukan." Hey kenapa menjauh dari ku begitu manis ?, apa aku sangat menakuti mu hemm.. Padahal aku ingin membawa mu pada Hyuga. Sayangnya kau tidak percaya padaku. Baiklah !".
Aku tersadar saat Garrent sudah membawa kaki nya menjauh beberapa langkah dariku. Tunggu dia tadi menyebut Hyuga ! Iya aku memang ingin bertemu Hyuga kan, jadi aku harus mengikuti nya agar bisa bertemu dengan Hyuga dan bertanya banyak padanya.
" Tunggu sebentar !"
Ku beranikan diriku untuk mendekatinya walau semua rasa takut dan curiga pada nya sangat besar. Tidak ada yg bisa membantuku lagi untuk menemukan Hyuga. Walau sebenarnya aku berharap lelaki itu datang menemuiku sekarang sebelum jarak ku semakin dekat dengan Garrent. Tapi tentu saja Hyuga tidak datang, karena aku sudah ada tepat di belakang Garrent. Lelaki itu mungkin masih menunggu ucapan ku selanjutnya hingga ia tidak mau membalikan tubuh nya meski aku sudah ada di belakangnya dengan tangan yg mulai bergetar hebat.
" Aku ingin bertemu dengan Hyuga ".
Suaraku lemah sekali, berhadapan dengan Garrent jelas berbeda saat aku berhadapan dengan Hyuga, Dante bahkan Grey dan Rick sekalipun. Aura mematikan seperti ini hanya ada pada Garrent saja. Aku pun tidak mengerti. Lelaki itu kini menghadapku dan tersenyum. Bukan aku sengaja ingin menatap wajah Garrent, hanya saja dari awal pergerakan nya mataku seolah tertarik hanya untuk melihat semua ekspresi wajah nya saja.
" Baiklah manis. Kalau begitu ikut aku, akan ku bawa kau bertemu dengan nya. Tapi sebelum itu aku ingin bertanya. Apa kau sudah memakan semua sarapan mu ?".
Aku hanya mengangguk menanggapi pertanyaan itu, tapi seperti nya jawabanku tidak benar. Karena ia tiba-tiba saja menarik tangan kanan ku dan membawa tubuhku bersandar pada dinding dingin rumah ini. Tuhan apa yg akan dilakukan nya padaku?
" Kau tau aku juga butuh sarapan ku manis ".
Seolah belum cukup membuatku terkejut, Garrent dengan cepat menggigit pundak kanan ku. Ini sangat sakit, aku bahkan merasakan sakit nya sampai pada tulang pundak ku. Bahkan itu saja belum cukup, dia kembali menggigit pundak ku dari sedikit jarak yg baru saja ia buat. Aku sudah sangat lemah karena rasa sakit nya sungguh tidak main-main. Apa lagi Garrent masih saja menghisap darahku dengan brutal. Aku seperti mangsa bagi hewan yg sedang kelaparan. Seolah dengan menikmati ku rasa lapar nya tidak akan lagi kembali dalam kurun waktu yg lama, Garrent seolah melampiaskan keinginan besar nya untuk melukaiku.
Saat tubuh ku yg lemah dan lelah ini akan terkulai menuju lantai yg dingin, Garrent lebih dulu memeluk tubuhku dengan erat. Ia menatap mataku dan menampilkan senyuman.
" Kau harus terbiasa dengan semua ini manis. Dan Ku ingatkan untuk memejamkan mata indah mu saat kami menikmati darah segar mu itu. Mengerti !"
Garrent melakukan hal gila. Dia menjilat pundak ku. Lalu mulai mengangkat tubuhku, sungguh aku tidak bisa lagi menolak kemana lelaki jahat ini akan membawaku, tubuh ku benar-benar kaku. Karna Hanya mata ku saja yg bisa bergerak dan mengamati atap rumah menyeramkan ini di saat Garrent membawaku pergi. Hingga pintu terbuka dan ia pun memasuki ruangan dingin ini.
Dia meletakkan tubuhku di atas meja besar yg di lapisi kaca tebal, rasanya sangat dingin sekali. Membuat Tubuhku semakin kaku dan seolah tidak bisa lagi bergerak. Aku melihat nya melepas tas kecil dari punggung nya, tunggu !!, aku tidak ingat Garrent membawa tas itu di punggungnya tadi. Tapi dari mana tas itu sekarang muncul. Garrent tertawa kecil, ia mungkin menyadari kebingungan ku akan tas itu.
" Hyuga tidak ada sejak kemarin, kau tau ?? Dia bahkan meninggalkan mu saat kami semua asik menikmati darah mu manis. Haha Mungkin jiwa baik nya sedang terguncang sekarang, memikirkan bagaimana caranya agar kau tidak membencinya ! Padahal Grey saja yg membawamu kemari tidak sampai berfikir begitu. Ah dia sangat baik "
Aku tidak ingin percaya, tapi mengingat kejadian kemarin bahkan sampai saat ini Hyuga memang tidak ada di sampingku, walau aku memang tidak benar-benar mati setidak nya Hyuga bicara padaku bukan. Hyuga dimana kau ? Apa kau sungguh meninggal kan ku ?? Lalu siapa lagi yg bisa membantuku selain dirimu !.
" Kenapa kau membawanya kemari ?"
Aku tidak tau harus berharap apa, disana berdiri Reigan dan Damian yg menatap Garrent heran. Tuhan berikan aku pertolongan. Walau dari mereka aku tidak bisa percayai siapapun, setidak nya hanya untuk saat ini saja. Aku ingin pergi menjauh dari Garrent.
" Oh...! kenapa kalian menatap ku seperti itu sih ??. Aku hanya ingin menunjukan pada Val mengenai ruang penyimpanan kita. Bukan kah sudah waktunya dia tau ?" Ruang penyimpanan apa maksud Garrent. Aku bahkan tidak melihat apapun di ruangan kosong ini. Bahkan lemari pun tidak ada disini. Lalu apa yg ia maksudkan.
" Kau terlalu cepat Rent. Valerie mungkin belum bisa melihat nya, jangan sekarang "!
Ku lihat Damian berjalan mendekatiku maka aku sedikit merasa lega. Tuhan membantuku lewat Damian bukan??, namun baru sedikit langkah nya ia berhenti. Hey Kenapa dia berhenti ? Damian kau harus menolongku ! Aku mengucapkan kata itu di dalam hati karena bibirku sudah sangat kaku sejak tadi. Ku lihat Damian menatap pada Garrent yg sedang tersenyum manis ke arah ku. Hingga Damian kini kembali berjalan mendekati ku , tapi tunggu!! Mata itu , mata yg sama seperti Garrent yg tadi menatap ku di depan ruang pustaka. Tidak ! Damian bukan ingin menolongku , tapi dia juga akan menyakitiku !
Tuhan aku benar-benar ingin mati saja . Bukan hanya Damian melainkan juga Di ikuti oleh Reigan, mereka menghisap luka gigitan Garrent bergantian. Aku yg menjadi korban tidak bisa melakukan apapun selain meneteskan air mata. Berteriak saja hanya bisa ku lakukan di dalam hati, mereka benar- benar jahat padaku, dan seolah belum puas Garrent kembali membuat luka bahkan ia juga merobek pakaian atasku. Garrent menggigit perut kiriku, menghisap darahku seperti Reigan dan Damian. Mereka bergantian menghisap luka di perutku. Mereka melakukan nya bersama.
Tuhan Mereka melecehkan ku juga menyakitiku. Apa aku bisa mati saja setelah ini. Aku sungguh tidak sanggup lagi membuka mataku, aku bahkan tidak ingin lagi hidup jika ini tidak juga berakhir. Semua nya sangat menyakitkan !
" Kalian Sialan berhenti !!"
Sayup-sayup dari kesadaran ku yg tersisa, aku bisa mendengar suara itu. Dia menolong ku tuhan, tapi kenapa baru sekarang ? Setelah apa yg mereka lakukan padaku kenapa dia baru datang. Setelah aku berharap aku akan mati kenapa dia baru menatap mataku. Aku bahkan tidak ingin lagi melihat mereka karena semua nya berubah menjadi gelap, Kesadaranku benar-benar hilang.
Kalo ada kata2 yg ga enak mon di maafkeun ..😌
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl Of Covenant
Fiksi PenggemarSemua berawal dari Athala yg merasa di ikuti oleh seseorang hingga ia di tolong oleh "Malaikat Penyelamat nya'', begitu dia menyebut mereka. Namun siapa sangka ia terjebak di antara 12 VAMPIRE tampan yg sangat mempesona namun juga menakutkan.