Six

28 6 2
                                        

The Girl of Covenant🌸


Athala membuka matanya dengan pelan saat wajah nya terkena sinar matahari pagi.Ingatan nya berputar pada kejadian yg di alami nya kemarin malam.Boleh kah ia berharap jika ia bermimpi? bolehkah ia berharap saat ini ia tidak ada di rumah seram ini? ia ingin sekali bisa berharap begitu, tapi harapan nya yg bahkan belum ia buat sudah harus pupus saat pintu kamar yg ia tempati sekarang terbuka dengan lebar,dan menampilkan para lelaki penghuni rumah ini Perlahan pipinya sudah basah oleh tetesan air mata.

" Selamat pagi Val, kau tidur dengan nyenyak kan, Ayo makan sarapan mu." Dante mengawali perbincangan nya dengan Athala,Meletakan roti yg sudah di beri selai coklat juga se-gelas susu putih di pada meja yg terletak di dekat ranjang Athala.Gadis itu masih saja terisak menyayangkan nasib buruk nya bersama para lelaki itu.Dante menatap pada Reinhart sambil mengangkat bahu nya.

" Kau harus makan. Kami tidak ingin kau mati sebelum memberi kami keuntungan!" Reinhart menatap saudara nya yg lain.
" kalian urus dia. Hyuga kau ikut aku sebentar." Setelah berkata,Reinhart langsung menghilang bersama Hyuga yg menyusul tidak lama setelah nya.Semua itu juga tidak luput dari pengamatan mata Athala.Ia semakin yakin,penghuni rumah ini bukan manusia biasa,dan mengenai sosok menyeramkan semalam,itu pasti memang salah satu dari mereka.

" Jangan banyak berfikir! kau fikir telinga ku betah mendengar ocehan mu itu, Dasar menyusahkan!" Reigan pergi setelah menatap kesal pada athala.Tentu saja athala bingung,apa Reigan bisa megetahui fikiran nya? dan apa ia juga mendengar ucapan hati nya?

" Tidak usah di fikirkan Val, Reigan memang sinis seperti itu sejak lahir. Oh iya, apa kau ingin mandi? kau bisa memakai baju yg kami sediakan di lemari itu. Semuanya adalah baju baru. Kau pasti suka!"

" ya.. dan kami akan menunggu mu disini. jadi Pergilah mandi lalu setelah nya makan sarapan mu!" Damian memberikan senyum nya pada Athala saat gadis itu menatap nya.Athala akhirnya memilih untuk membawa dirinya menuju kamar mandi.Mendinginkan kepala juga hatinya dengan air di pagi hari mungkin akan membantu nya menemukan ide untuk bisa keluar dari rumah ini.Namun ia tidak bergerak setelah menutup pintu dan menguncinya.

" Kurasa Victor mati hari ini. Serangan kecil Grey saja bisa membuat dia sekarat, lalu bagaimana jika itu Kau Dam, dan bagaimana jika itu Hyuga dan Reinhart. Wah aku sangat yakin Banner musnah untuk yg ke-3 kali."

" mereka akan pergi ke kilmore, meminta bantuan pada Caroline larson mungkin?" Fahren menjawab ucapan Vogan dengan analisa nya.Ia yakin sekali jika Banner akan memanfaatkan situasi saat ini untuk datang pada gadis itu.

" Semua juga sudah tau, nyawa Victor hanya akan selamat jika Larson atau Covenant yg menolong nya. Lalu kenapa kalian masih membahas ini lagi? Biarkan saja, itu pelajaran untuk Victor yg tidak mau mendengar ucapan Grey!" Grey menatap Daryl di Sampingnya,lalu di ikuti saudara nya yg lain.Dante bahkan sampai harus menimbang-nimbang,seolah tidak percaya Pada ucapan adik terkecil nya itu.sementara yg di tatap oleh kakak nya hanya memutar bola matanya dengan malas.

" Aku berhak bicara, jadi jangan tanya kan kenapa aku bicara panjang lebar begini!" Daryl meninggalkan kamar Athala dengan kesal,sementara setelah ia pergi Vogan Dante dan Fahren menertawakan tingkah Daryl yg menurut mereka lucu.Terang saja,adik kecil itu tidak pernah mau bicara sepanjang itu sejak kecil.sementara Jason Grey Damian dan Rick hanya tersenyum kecil.mereka adalah Keluarga yg sangat dingin bukan,hanya sebagian dari mereka yg akan bersikap ramah dan terbuka.Garrent hanya menatap semua saudaranya dari sudut matanya karna tatapan nya fokus menyeluruh pada pintu kamar mandi yg sudah tertutup sedari tadi.

" Bukankah ada hukuman berat bagi seseorang yg menguping pembicaraan kita Dam?" Damian dan yg lain nya mengikuti tatapan mata Garrent,dan mereka tersadar gadis itu belum beranjak menjauh dari balik pintu itu.

" Tidak apa Rent, dia mungkin ingin tau keadaan sahabat Vampir nya itu. Lagi pula nyawa nya sedang ada di ujung tanduk bukan. Rasanya pasti sakit sekali." Ucapan Damian membuat athala ingin menghampiri mereka,Tapi ia batalkan niatnya karna Athala tidak akan bisa melawan mereka saat ini.perlahan ia menjauh dari pintu dan segera membersihkan dirinya.Biarlah mengenai Victor ia akan cari tau sendiri setelah keluar dari sini.

" kenapa kalian masih disini. Bukankah Valerie sedang mandi? pergilah!"

"Hey kenapa kau mengusir kami, kami juga ingin menunggu Val disini." Fahren menatap Hyuga di ambang pintu dengan kesal,sejak semalam Hyuga benar-benar menyebalkan pada nya.

" Kalian akan menonton nya berganti baju begitu? jangan bodoh!" Perkataan Hyuga menyadarkan mereka semua,mereka pun melangkah kan kaki mereka untuk keluar dari kamar Athala.hingga Hyuga menutup pintu itu dengan cepat.

" Kita menunggu saja di sini.aku penasaran sekali baju mana yg akan di pakai Val." ide Grey mendapat persetujuan dari saudara nya yg lain.
Maka mereka pun menunggu Athala selesai mandi dan berganti baju.



Sementara Javier tiba di depan rumah megah,Ah bukan lagi di sebut rumah lagi melainkan kastil.Di lihat dari segi apapun bangunan di depan nya itu tetap lah bangunan indah dan megah.Menghela nafas sebentar sebelum mengangkat kaki nya melangkah menuju pintu yg nyatanya sudah terbuka dengan lebar.Javier yakin jika ia sudah di tunggu,maka ia tidak perlu berbasa-basi.

" Welcome Javier Banner!" Teriakan bahagia itu di lantangkan oleh seorang gadis cantik dengan mata indah di tangga paling atas.Senyuman nya benar-benar terlihat bahagia,sementara Javier kembali menghela nafas nya pelan.Ia datang kemari untuk Victor dan Athala,Maka ia harus bersikap baik pada Caroline Larson tanpa harus mengemis bantuan nya.

" Jadi dimana Victor Jav, kau tidak membawa nya kemari?" Caroline perlahan menuruni tangga dan membawa dirinya untuk mendekat pada Javier.Lelaki yg datang padanya meminta bantuan,tentu saja.Caroline tau semua yg menimpa keluarga Banner terutama pada Victor.Ia tersenyum lagi pada Javier saat dirinya sudah berada di depan lelaki tampan itu.

" Kau harusnya membawa Victor juga Jav, Karna aku ingin sekali memeluk nya dengan erat." Setelah ucapan Caroline,Javier menunjuk pintu yg tadi dilewati nya untuk masuk kemari,Caroline tersenyum namun juga menetaskan air matanya.Nigel dan Jovan meletakkan tubuh Victor pada sofa,Dan dengan segera Caroline memeluk tubuh Victor yg semakin mendingin.

" Setelah ini tidak akan ada lagi yg akan menyakitimu Vic, karna kau adalah milik ku. Ya kau milik ku sekarang." Javier mengalihkan pandangan nya dan menatap Jovan serta Nigel yg juga menatap nya dengan yakin,Javier pun mengangguk dengan pelan.




Caroline Larson🌷

Segitu dulu gengs

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segitu dulu gengs..See you next chapter..

The Girl Of CovenantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang