Sore hari diakhir pekan merupakan waktu wajib untuk berkumpul di Mansion besar Wang, tidak ada yang boleh pergi keluar meski itu adalah sang kepala keluarga.
"A-yi, tidak ada kencan diakhir pekan!" cegat nyonya besar pemilik kuasa penuh atas kelima orang bermarga Wang di rumah megah ini.
Xiaoyi lantas memutar tubuhnya, tersenyum kecut dan kembali duduk di sofa empuk di ruang tengah kediamannya.
"Kalau aku menyuruh Jingyi dan Jinling kemari boleh, mom?" cicit A-yi agak takut.
"Kau memanggilku mommy hanya karena ada maunya! Sama persis dengan Yibo" dengus Zhan, "Eh, ngomong-ngomong soal Yibo dimana ayahmu itu?" Zhan baru sadar setelah melihat keadaan rumah sunyi senyap.
"Dikamar Xing'er? Atau bermain bersama Bobi dan Zhanbi di halaman belakang, mungkin" balas A-yi seadanya.
"Dia sekarang lebih memilih anak-anaknya ketimbang aku? Apa aku sudah tidak menarik, hmm?" decak Zhan, "Ahh, panggil saja teman-temanmu kemari sekalian kita makan malam bersama, aku mau mencari Yibo" imbuh Zhan meninggalkan ruang tengah.
•••••
Zhan berkacak pinggang diambang pintu kamar tuan putri paling cantik di kediaman Wang, keempat personil Wang itu nyatanya tengah mengadakan rapat terselubung di kamar Xing'er.
"Nona, bisa aku pinjam Wang Yibo sebentar?" Zhan berjalan kedalam tersenyum penuh makna pada putri satu-satunya.
"Lihat, sampai sekarang pun mommy sangat menakutkan" Wang Yibo bergidik ngeri, tetapi ekspresi sang kepala keluarga itu malah ditanggapi sebagai candaan bagi Wang triplet ini.
"Apa yang kalian lakukan, hmm?" Zhan berdiri dipinggiran tempat tidur.
"Daddy menceritakan awal mula kalian bertemu, kenapa dulu mommy tidak menyukai daddy? Bukankah daddy tampan?" pertanyaan polos itu terlontar dari Wang Zi'er -putra kedua yang penampakan luarnya mirip Zhan namun sikap serta kebiasaannya adalah ciplakan dari Yibo.
Zhan tersenyum kecil, "Daddy semasa sekolahnya dulu sangat menyebalkan, jadi siapa yang akan menyukainya"
Yibo mencebik, "Hei, aku menceritakan yang baik-baik tentangmu pada anak-anak kenapa kau malah menyudutkanku?" protesnya.
"Benarkah?" Zhan tersenyum tengil.
"Tapi menurutku sekarang justru mommy yang menyebalkan" celetuk Zhanyi- si bungsu yang teramat mirip dengan Yibo namun memiliki sifat serta kejahilan seratus persen milik Zhan.
"Zhanzhaan... Kau memihak daddy dan Zi'er sekarang?!" pekik Xiao Zhan pura-pura marah.
"Aku setuju, mommy sekarang lebih menyebalkan, bahkan aku tidak boleh mengambil les piano ketika hari sabtu dan minggu" Xing'er- si tuan putri manis yang mewarisi kecantikan serta kepintaran dan segala-galanya dari Zhan, ikut berceletuk.
"Yaaaak! Kenapa kalian semua menyudutkanku? Ini pasti ajaran kau, Wang Yibo kita perlu bicara!" Zhan dibuat kesal.
Yibo kemudian turun dari tempat tidur seukuran queensize bersprei biru laut itu, ia melingkarkan lengan di pinggang submissive-nya.
"Kau galak sekali, ada apa hmm? Kau mau belanja? Ingin aku temani ke kampus atau kau ingin liburan?" bujuk Yibo.
Zhan mencebik, "Kalian benar-benar lupa? Oh bagus! Zhanzhaan... Coba lihat tanggal hari ini"
Sebelum Zhanyi turun dari tempat tidur derap langkah A-yi sudah tedengar menggema menaiki tangga, ia tergesa mendatangi ruangan bernuansa ala negeri dongeng itu.
"Mom... Maafkan aku. Aku lupa kalau hari ini ulang tahun kalian!" A-yi menepis tubuh Yibo, ia memeluk erat mommy manisnya.
Zhan hanya bisa memutar bola mata, menatap malas anak tertuanya yang kini beranjak dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Us [ Slow Update ]
FanfictionSatu dekade bersama tak lantas membuat Yibo melupakan perjuangan jatuh bangunnya mendapatkan hati si kelinci manis dengan kadar kepekaan NOL BESAR. Ia mau tak mau menceritakan kembali kisah semasa remaja mereka, karena Xing'er sang tuan putri kesay...