The story begin

290 46 4
                                    

Zhan duduk dalam pangkuan sang dominan, menatap malas keenam anak-anaknya (ditambah kehadiran Jingyi dan Jinling); perayaan ulang tahun di kediaman Wang berlangsung lancar kini seluruh anggota keluarga sedang berkumpul di halaman belakang, menghabiskan waktu sembari bersendau gurau.

"Aku rasa kalau menambah beberapa personil lagi tak masalah, kan?" Yibo berbisik manja pada pria manisnya.

Zhan mendengus, "Berapa umurmu tuan Wang tega sekali menyuruhku mengandung lagi, bukankah empat perusuh sudah cukup meramaikan rumah kita?"

"Berikan Xing'er adik perempuan lagi, bagaimana?" Yibo tak lantas menyerah.

"Tidak mau, tuan putri dirumah ini cukup satu, nanti aku tersaingi dalam hal kecantikan jika anak-anakmu dewasa bagaimana?" seloroh Zhan, pura-pura merajuk.

Yibo tak kuasa mencubit pipi Zhan, "Kau tetap yang paling manis sayang"

"Pembual" sungut Zhan.

Beralih ke anak-anak yang sedang asik memainkan jengga di tepian kolam, mereka sesekali mencebik saat mendengar bualan sang kepala keluarga atau reaksi berlebihan dari kelinci manis bermarga Xiao ini.

"Aku heran berapa umur mereka!" ketus Bobi, menarik balok jengganya.

Zhanyi terkikik, "Awalnya juga aku merasa mual saat mendapati daddy berlaku tak normal pada mommy, tapi bukankah itu tandanya mereka saling menyayangi?"

Xing'er mengangguk setuju.

"Hei, apa dikeluargamu bercumbu hadapan anak kecil itu hal wajar?" Jinling menyikut Xiaoyi, menyebabkan menara jengga berhamburan.

"Yaaakk... Kau membuatku kalah!" erang Xiaoyi.

Jingyi dan Bobi mencebik, kemudian menyusun kembali balok-balok tersebut.

"Terkadang suasana disini terlalu hangat sampai aku gerah" sindir Jingyi.

"Kau pasti gumoh, ge. Percayalah" timpal Bobi.

Zhan tentu mendengar obrolan-obrolan kecil dari anak-anaknya, hal itu selalu bisa membuat kurva miliknya melengkung indah sehingga Yibo tak tahan untuk mencuri kecupan-kecupan ringan dari bibir ranum Zhan.

"Mesum!" sebuah pukulan mendarat dipunggung tangan Yibo.

"Kau menggemaskan"

"Aku tampan" kekeh Zhan.

"Mommy cantik" Zhanyi menyahut, ia lebih memilik bergabung bersama kedua orang tuanya daripada ikut permainan jengga.

"Zhanzhan... Kooperatiflah malam ini, dan bisakah panggil aku papa?" ringis Xiao Zhan dibalas gelengan spontan dari si bungsu Wang.

"Kau sudah mulai sama dengan Yibo" rajuk Zhan.

"No, aku jelas lebih menawan dari Daddy" sanggah Zhanyi.

"Pasti gegemu yang mengajari kau begini, benar?" selidik Yibo.

Zhanyi menatap dingin ayahnya, "Yi-gege sebaik Mommy tidak mungkin ia mendidikku secara sembarangan" imbuhnya.

Disisi lain Xiaoyi tersenyum penuh kemenangan mendengar Zhanyi lebih memihaknya.

"Mom, kami beruntung bisa memiliki mommy..." Xing'er tiba-tiba memeluk Zhan.

"Apa tuan putri kecilku sedang menginginkan sesuatu? Mommy sangat paham kebiasaanmu sayang, ada apa?" Zhan mengelus punggung kecil putrinya.

Xing'er membisikkan sesuatu pada Zhan. Sejurus kemudian tatapan penuh aura membunuh menghunus si dominan, Yibo memucat mendapati gerakan bibir dari pria manisnya.

Story of Us [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang