Bandung, 13 Juli 2012
"Ayo Lia, kita harus pergi sekarang" seorang wanita sibuk mendandani gadis kecil berusia 9 tahun, Rintan.
"memangnya kita mau kemana ma? " tanya Lia.
"kita akan ke Jakarta, disana banyak mainan lho.. " Jawab Rintan.
" Tapi ma, teman-teman Lia kan disini. Bukan di Jakarta," jawab Lia dengan lesu.
"Disana Lia juga akan punya banyak teman." ujar Rintan.
"tapi...,"
"Ayo kita berangkat!" Kata seorang laki-laki yang baru saja menghampiri keduanya, Bima.
"Tapi Pah, Lia mau disini" Kata Lia.
Bima pun berlutut, menyamakan tingginya dengan Lia
"Disini terlalu banyak orang jahat, Lia tidak boleh hidup diantara orang jahat. Lia mengerti?!" Kata Bima lembut namun tegas.
"Iya Pah, " Jawab Lia.Mereka pun menaiki taksi yang terparkir didepan rumah mereka. Lia memandangi rumahnya, ber cat hijau dengan pagar besi. Rumah yang indah dan nyaman.
"Lia..,," panggil Rintan.
"apa kita akan pergi untuk selamanya ma?" Tanya Lia.
"mungkin, ah tidak. Kita akan kembali tapi bukan kerumah ini lagi. " jawab Rintan dengan wajah murung.
"Kita pasti akan kembali sayang," kata Bima, mencoba menguatkan sang istri dengan mengelus bahunya.
"Semoga..," jawab Rintan.Mereka pun berangkat menuju Jakarta. Diperjalanan, Lia terus menguap.
"Tidurlah nak, Papah akan bangunkan saat kita sudah sampai". Kata Bima.
Lia pun tertidur dengan nyenyak, terlihat Ia sedikit tersenyum. Eum, mungkin mimpi indah.
"Semoga kamu bahagia di masa depan sayang." Kata Rintan sambil mengelus kepala Lia yang berada dipangkuannya."Lia.., ayo bangun sayang." Panggil Rintan dengan lembut, sambil menggoyang-goyangkan tubuh Lia.
"Eungg, Kita sudah sampai?" tanya Lia sambil mengucek matanya.
"Sudah Sayang, Ayo keluar" kata Rintan.
"Kita dimana ini ma?" Tanya Lia.
"Rumah kita yang baru Sayang". Jawab Rintan.
Sampe sini dulu ya, sorry klo ngebosenin.
Jan lupa voment nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of The Parent
RomanceDari awal aku yang berjuang, saatnya aku menyerah. ~L Aku terlalu takut akan kenyataan kita, hingga aku takut mengucapkan kata cinta. ~J