'Ah... sudah lama rasanya aku tidak makan dengan selahap ini' pikir Soeun dengan riang.
Stress yang melanda nya beberapa waktu belakangan membuat Soeun kehilangan nafsu makan. Bahkan dari pagi hingga sebelum acara pertunangan nya yang akhirnya batal itu, Soeun hanya meminum segelas jus.
Sungguh beruntung ia tidak pingsan karena kekurangan gula darah. Dan sekarang, ketika Junho mengajaknya makan malam, tiba-tiba saja Soeun merasa sangat lapar.
Terlebih makanan yang disajikan di depannya sangat lezat. Membuat Soeun lebih terlarut dalam kenikmatan makanan dibandingkan suasana romantis makan malamnya bersama Junho.
Ya. Saat ini Soeun dan Junho tengah makan malam di pinggir pantai. Ditemani samar-samar debur ombak dan hembusan angin pantai yang tak terlalu kencang. Alunan musik pengiring menambah keromantisan. Apalagi hanya ada Soeun dan Junho yang tengah duduk berhadapan di meja membuat suasana menjadi lebih intim.
'Ah... dessertnya sangat lezat' pikir Soeun saat menyendukkan hidangan penutup ke dalam mulutnya.
Soeun masih terbuai dalam kenikmatan makanan di lidahnya hingga ia tak menyadari sedari tadi Junho menatapnya intens. Bahkan pria itu tak terlalu menyentuh makanannya. Matanya terfokus pada Soeun yang menikmati makan malam dengan senyum di bibirnya.
Dering iphone Junho membuat pria itu mengalihkan tatapannya dari Soeun. Dengan santai ia merogoh iphone yang ada di saku celana nya.
"Ya, kakek?"
Perkataan Junho membuat Soeun yang sedari tadi terbuai dengan kenikmatan makanan yang ia rasakan pun akhirnya bisa fokus pada Junho.
Dahi Soeun mengerut ketika mendapati Junho tak menyentuh dessert yang ada di meja.
'Apa ia sudah kenyang?' pikir Soeun.
Tak lama, semburat merah menghiasi wajah Soeun ketika menyadari bahwa sedari tadi ia terlalu fokus menyantap hidangan makan malam romantis yang dipersiapkan Junho. Sampai-sampai ia mengabaikan Junho.
Mata Soeun lalu beralih pada jari manisnya. Di sana terpasang cincin emas dengan batu berlian ukuran kecil yang tampak indah dan mewah.
'Aku tak menyangka Junho akan melamarku malam ini. Ini masih terasa mimpi.... Dan aku sangat bahagia' pikir Soeun.
Soeun pun mencubit lengannya dan mengeryit ketika ia merasa nyeri di lengan akibat kelakuannya itu.
Senyuman cantik pun menghiasi wajah Soeun. Ia lalu beralih menatap Junho yang tengah menatapnya, masih dengan iphone di telinganya.
"Aku dan tunanganku akan di sini selama kurang lebih 2 minggu, kek"
Soeun membelalakkan matanya mendengar perkataan Junho. Namun, ia menutup mulutnya dan kembali meneguk air putih yang ada di meja.
".... Hmm... Aku rasa tak penting pesta pertunangan, kek? Aku ingin langsung fokus ke pesta pernikahan.."
"Uhuk.... Uhuk.."
Seketika Soeun tersedak dan terbatuk-batuk.
"Kau tak apa, Soeun?" tanya Junho cepat dengan ekspresi cemas.
Soeun pun menganggukkan kepalanya cepat sembari memegang dadanya.
"Hati-hati... Jangan minum terburu-buru" ucap Junho dengan lembut.
Soeun pun menghela nafas ketika berhasil pulih dari tersedak minuman akibat mendengar perkataan Junho di telepon.
"Apa Soeun baik-baik saja?"
YOU ARE READING
The Promise (On Going)
RomanceWho's ever thinks that pinky promise long time ago will lead him to chose between two girls. Betrayel teachs him to know true face of people around him. Moreover, it helps him to chose his bride. Addition, it opens his eyes that heart is not always...