"I love you"
Tatapan dalam dan lembut Junho membuat Soeun tersesat di manik hitam itu.
"I love you"
Suara lembut namun penuh kesungguhan cukup menjadi pertanda rasa cinta pria yang ada di hadapan Soeun itu.
Degupan jantung Soeun semakin keras. Namun, ia masih tak membuka mulutnya. Matanya mengikuti tatapan mata Junho yang beralih pada bibirnya.
Sapuan lembut jempol Junho di bibir Soeun yang memerah dan bengkak karena ciuman panas mereka membuat tubuh Soeun bergetar.
Kesungguhan dalam manik hitam yang memancarkan cinta
Ciuman panas yang menghayutkan
Tiga kata ajaib yang selama ini menjadi harapan
Tiba-tiba saja Soeun mengingat semua hal yang telah ia lalui.
Waktu yang mereka lalui bersama saat kecil.
Kala pertama ia menyadari ia menyukai Junho.
Momen ia bersedih untuk pertama kalinya saat mengetahui Junho menyukai Hyesung
Patah hati untuk kali pertama saat Junho dan Hyesung akhirnya berkencan
Kala ia harus memaksa dirinya untuk mengabaikan undangan ulang tahun dari Junho
Air mata yang terus tumpah saat ia tahu ia tak bisa melupakan Junho, sementara Junho berbahagia menjalin kasih bersama wanita lain
Kala ia menangis di bahu Haneul saat melihat potret Junho dan Hyesung yang menghiasi sebuah tabloid
Momen ia ikut bersedih dan marah kala membayangkan Junho yang disakiti oleh Hyesung
Kala ia harus menahan rasa cemburunya karena Junho masih belum bisa melupakan Hyesung
Momen ia menangis pertama kalinya semenjak kembali ke Korea karena ketidak pekaan Junho
Semuanya membanjiri kepala Soeun.
Momen akhirnya Junho mengungkapkan isi hatinya.
Momen dimana ia menyadari ia dan Junho saling mencintai.
Their True Heart
Semua emosi membuncah di dada Soeun. Ia bahkan tak tahu emosi apa yang mendominasi dirinya.
"Soeun...."
Sapuan lembut jemari Junho di pipinya membuat Soeun sadar ia tengah menangis.
'aku.... Mengapa aku menangis?' pikir Soeun.
Soeun menatap Junho susah payah karena air mata menghalangi kejelasan indra penglihatannya.
Tangan besar Junho pun menangkup wajah Soeun yang basah oleh air mata.
"Maaf... untuk semua luka yang aku berikan padamu" ucap Junho dengan lembut dan penuh rasa bersalah.
Soeun pun menyentuh tangan besar Junho yang masih menangkup wajahnya.
"Tidak, Jun.... kau tak perlu minta maaf...."
Kerutan menghiasi wajah Junho. Kesedihan melingkupi manik hitamnya. Wanita yang terus ia sakiti namun tak pernah balas menyakitinya.
"Maaf... aku kembali membuatmu menangis... maaf aku terlalu lama untuk menyadari perasaanku sendiri... dan tak peka dengan perasaan mu" ucap Junho dengan penuh kesungguhan.
"a...aku....a..."
Soeun tak bisa mengatakan apapun. Tenggorokannya tercekat dengan emosi yang menderanya.
YOU ARE READING
The Promise (On Going)
RomansaWho's ever thinks that pinky promise long time ago will lead him to chose between two girls. Betrayel teachs him to know true face of people around him. Moreover, it helps him to chose his bride. Addition, it opens his eyes that heart is not always...