Sejauh Apa Kau Melihat?

324 34 3
                                    

Tuk-tuk

"Dia?" tanya polisi itu mengulang kalimat yang baru saja keluar dari bibir pemuda yang kini mengintip takut-takut keluar jendela.

"Apa dia melihat kesini sekarang?" tanya Sasuke tanpa menjawab pertanyaan polisi yang berdiri di sebelahnya.

"Tidak ada yang menatap ke jendelamu Sasuke-"

"Perhatikan pria dengan jaket bulu yang membawa anjing itu,"

"-karena memang tidak ada siapapun disana,"

Sasuke tidak dapat menyembunyikan rasa kagetnya kali ini, "Kau yakin? Dia pemilik anjing yang sedang menggonggong itu," suara Sasuke bergetar menahan emosi.

"Ya memang ada anjing disana, namun itu hanya anjing liar. Pemilik penginapan ini sendiri yang mengatakan hal itu," jelas polisi tersebut berusaha menenangkan emosi Sasuke, "Sasuke. Tidak ada tanda-tanda orang masuk secara paksa di pintumu,"

"Naruto mengunci pintunya sebelum pergi, aku mendengarnya sendiri. Orang itu sudah ada di dalam kamar ini dari awal," jelas Sasuke.

"Dalam situasi seperti ini orang pertama yang kucurigai adalah caretaker dari pasien buta sepertimu,"

"Kau tidak percaya dengan kesaksianku? Panggil Naruto! dia melihat sendiri pemuda yang menggunakan jaket bulu itu!" Sasuke bukanlah orang yang sabar-

"Kau melihatnya?"

"Aku merasakannya," -dan tentu sikap sang polisi yang terus menerus meragukan kesaksiannya membuatnya tersinggung, "Aku tahu itu dia. Suara seraknya, baunya. Aroma makanan kuda yang menyengat adalah hal terakhir yang paling kuingat sebelum aku pingsan,"

"..."

"Lihat CCTV!" bentak Sasuke akhirnya. Jika kata-katanya memang tidak dapat dipercaya, maka rekaman nyata akan menjadi bukti. Pasti ada rekaman dimana pria itu masuk ke kamarnya. Siapapun tidak mungkin mampu memanjat tembok ke lantai sepuluh.

"Sudah-" ucap polisi itu dengan sabar, "Lorong, lobby, tangga. Semuanya,"

"..." kali ini Sasuke yang bungkam.

"Uzumaki-san keluar dari kamarmu sekitar jam 9 malam. Beberapa jam kemudian ia kembali, tak lama setelah menerima telepon darimu. Tak ada siapapun yang masuk maupun keluar dari ruanganmu sebelum atau setelahnya,"

"Jadi artinya-"

"Kau sendirian,"

"Seseorang menyerangku semalam," suara Sasuke pelan, nyaris seperti berbisik. Pelan namun tegas, seakan ia tak ingin kata-katanya dibantah, "Panggil Naruto. Dia juga melihat pria itu,"

"Uzumaki-san sedang tidak ada disini. Kau tentu tahu kalau kau bukan satu-satunya pasien yang ia rawat kan?"

"Keluar," ucap Sasuke akhirnya. Ia tidak sanggup. Ia tidak sanggup memberi keterangan kepada orang yang bahkan tidak mempercayainya dari awal.

"Penyusup ini tidak masuk secara paksa," ucap polisi itu seraya berdiri menghadap Sasuke, "Tidak mengambil apapun, tidak mengatakan apapun. Benar?"

"Kau menganggapku gila kan?"

"Kau tahu Uchiha-san. Dengan keadaanmu sekarang ini, kau harus paham kalau tidak semua gambaran di kepalamu adalah kenyataan," ucap sang polisi sebelum menutup pintu. Meninggalkan Sasuke yang menangis dalam diam.

"Lalu apa lagi yang bisa kupercaya?" bisiknya tertahan.

...

'Sasuke kapan kau pulang?'

Red FlagTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang