Lyana pov
"Baiklah, sampai sini saja pertemuan hari ini. Anda belajar dengan baik, Lady Lyana. Anda tidak seperti yang saya duga." ucap Baroness Hill.
"Memangnya seperti apa yang Baroness duga?" tanyaku dengan penasaran.
"Kau dikenal sebagai penguntit pangeran Julian. Aku kira kau akan bersikap manja, tapi ternyata cukup tegas dan kau belajar dengan sangat baik. Aku bangga padamu." ucap Baroness Hill dengan senyuman kecil.
Yah, memang hal itu sudah terdengar oleh banyak orang. Tapi, anggap saja itu cinta monyet. Aku tidak sudi mempunyai reputasi yang buruk.
Baroness Hill kemudian pulang. Aku akan menantikan pelajaran selanjutnya besok, yaitu pelajaran menari dengan Viscountess Tara.
"Huh, aku kira belajar etiket sangat mudah, ternyata susah juga. Tapi aku harus tetap semangat agar menjadi Lady yang sempurna!" ucapku dengan penuh semangat.
"Cath, jadwalku selanjutnya apa?" tanyaku pada Cathrine.
"Sore ini nona akan ikut Duchess pergi ke pesta teh Marchioness Lune."
Tunggu, sepertinya aku mengingat salah satu tokoh bermarga Lune. Kalau tidak salah dia adalah Lady Cecilia Lune yang dikenal dengan keanggunannya. Umurnya 1 tahun lebih tua dariku. Dia muncul beberapa kali sebagai calon tunangan putra mahkota.
Cecilia gagal menjadi tunangan putra mahkota karena Marquess Lune bangkrut secara tiba-tiba. Alhasil Cecicila terpaksa mundur menjadi tunangan putra mahkota karena perintah Kaisar saat itu. Cecilia dinilai merugikan kekaisaran jika ia menikah dengan putra mahkota.
Setelah itu, Lyana yang menjadi tunangan Julian yang direstui banyak orang karena Duke Orianne sangat kaya dan bisa mengembangkan ekonomi Kekaisaran Fromir. Walaupun dulunya Lyana dianggap wanita bodoh tetapi rakyat akan merestui jika pernikahan mereka ada keuntungan. Tapi untungnya Julian tulus mencintai Lyana sehingga mereka pun bisa hidup bahagia.
---~~[]~~---
"Wah, nona sangat cantik memakai gaun ini!" ucap Cathrine dengan girang.
Ya, Lyana memang cantik sekali. Bahkan aku masih tidak percaya saat aku bercermin dengan pantulan wajah yang masih terasa asing. Aku yakin saat dewasa nanti Lyana akan lebih cantik lagi. Sayang sekali jika Lyana hanya mengejar cinta Julian selama bertahun-tahun sedangkan dibelakangnya banyak pria yang menunggu Lyana membalas cintanya. Tapi sekarang aku sudah masuk ke tubuh Lyana sehingga aku bisa dengan bebas memilih jalan ceritaku sendiri.
"Nak, ayo kita pergi." ucap ibuku yang menyadarkanku saat aku melamun.
Aku langsung meraih tangan ibuku dan naik ke kereta kuda. Kereta kuda ini sangat mewah dengan lambang Duke Orianne yang gagah. Lalu aku menatap wajah ibuku. Aku tak heran jika Lyana secantik ini karena melihat Duchess Orianne yang sangat cantik. Walaupun hampir berkepala empat, wajahnya masih terlihat muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became the Female Lead
Fantasy"Bolehkah aku memilikimu sebentar saja?" --- Julia, seorang mahasiswi jurusan seni budaya yang terkenal pintar dan ramah. Orang-orang menilai dia sebagai orang yang periang tanpa tahu bahwa Julia adalah anak yang dikekang oleh orang tuanya dan harus...