1O. Orang Asing Katanya

1.7K 253 22
                                    

hi, happy reading!!

"Ikut nongkrong dulu gak, Ka?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ikut nongkrong dulu gak, Ka?"

Cowok yang baru saja mau memakai helm itu menengok kemudian menggeleng, "skip dulu gue. Hari ini bagian jemput si Jivan. Maaf nih ye."

"Yailah lu, kaya baru pertama kali aja absen nongkrong. Santai kali," kata Hamka sambil merangkul cepat pundak Nakala, ucapannya agak sedikit membuat Naka tidak enak hati sebenarnya, "gih dah buru jemput adek lo!"

"Iya nih kayaknya juga udah keluar dari tadi."

Naka sudah siap menarik gas motornya, tetapi omongan Fajar membuatnya jadi tertunda, "tapi nanti malem ke Ariest gak? Udah lama kan kaga kesana."

Bukannya langsung menjawab, anak itu terlihat seperti sedang mempertimbangkan sesuatu. Haruskah dia datang lagi atau tidak usah?

Omong-omong Ariest itu nama salah satu tempat clubbing yang setahun terakhir ini suka didatangi Naka dan kawan-kawan nya itu. Tempat dimana juga dia gak sengaja ketemu Mas Juna yang gak tau gimana ceritanya lagi duduk diluar club, sampai akhirnya ketauan dan di marahin abis-abisan.

Tenang disana mereka cuma dugem-dugem iseng sampe tengah malem aja kok, ya walaupun ada Hamka yang satu-satunya suka kebablasan sampai wasted.

"Liat nanti dah ya. Mas Juna hari ini ada di rumah seharian, ribet kalo ketauan lagi. Bogeman nya mantep banget asli," jawab Naka dengan kekehan diakhir.

Fajar membalas nya dengan acungan jempol.

"Kalo gitu gue cabut duluan ya Jar, Ham, Den. Tiati balik nya lo pada!"

Setelahnya, Naka dan motor hasil pinjam punya Mas Juna meluncur dengan cepat menuju sekolah adiknya yang hanya butuh waktu 10 menit buat sampai disana. Dan karena kebiasaan nya yang suka bawa motor gak nyantai, cuma tujuh menit dan Naka sudah berhenti di dekat gerbang sekolahnya Jivan.

Cowok itu bukan berhenti tanpa alasan. Ia sudah melihat adiknya berdiri di salah satu tiang yang berada tidak jauh dari gerbang.

Tapi adiknya itu tidak sendiri, adiknya sedang berbincang dengan seseorang layaknya orang yang sudah sangat akrab.

Dan Naka sangat amat tidak suka melihatnya.

"Jivan, ayo cepet pulang. Udah mendung!" Buru-buru Nakala menarik tangan Jivan sedikit agak kasar, membuat Jivan agak sedikit terkejut.

Seolah enggan beranjak lebih cepat, Jivan seperti berusaha menahan dirinya, "sebentar dulu Kak, sebentar aja. Jivan mau ngobrol dulu."

Namun Naka si kepala batu itu tetap menarik tangan Jivan hingga ke tempat dimana motornya terparkir. Masa bodoh kalo Jivan nanti bakal ngambek, itu urusan belakang.

"Gak, kita pulang sekarang," sedikit terdengar rasa gelisah dari suara Kakaknya. Jivan sadar akan hal itu. "Nih pake helm nya, cepetan!"

Sambil menerima pemberian helm dari kakaknya, Jivan masih curi-curi pandang menengok orang yang tadi sempat ia ajak
bicara itu, "Kak, sebentar please, Jivan mau ngobrol sebentar Kak. Beneran sebentar, janji."

Naraditra || ft.nct dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang