Angin berhembus kencang, dan hujan pun mengguyur kota seoul . Sepertinya tuhan tau jika ada 2 insan yang sedang bertengkar hebat.
"Kak bisa ga sih hargai pernikahan kita" ujar haechan, dengan air mata yang mengalir di kedua belah pipi putih nan mulus itu.
"Gua udah bilang dari awal kalau gua ga mau dan ga setuju dengan pernikahan ini. dulu, sekarang, dan selamanya. Jadi cukup ya chan gua capek" tegas mark.
"Kak coba buka hati kakak dan hargai sedikit aja , setidaknya jika kakak emang ga bisa menghargai aku dan pernikahan ini. Tolong berhenti berselingkuh" teriak haechan
"Berhenti menjadi wanita yang menjijikan haechan, dan mari bercerai aku sudah muak dengan pernikahan ini" mark berkata dengan wajah yang sangat datar.
"Sangat menjijikan" lanjut mark lalu pergi. Meninggalkan haechan di kegelapan.***
Haechan tengah berkutat dengan alat-alat memasak di dapur, membuat sarapan untuk suami nya.
Haechan tau kalau kehadiran nya tidak pernah di anggap oleh sang suami. Tapi apa salahnya untuk berusaha bukan, dia yakin suatu saat nanti mark akan membalas perasaan nya dan menganggap hubungan mereka ya walaupun kemungkinannya hanya 0,1%.
***
"Ah, kaka sudah bangun ternyata, ayo sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor" ajak haechan
Mark duduk, lalu menikmati sarapan nya tanpa mengeluarkan sepatah katapun, sampai dia selesai makan, dan pergi ke kantor.
Haechan tidak marah, sungguh. Karena setidaknya sang suami kini sudah mau memakan masakan nya.
Dulu saat awal-awal pernikahan mereka. Mark bahkan pulang ke apartemen hanya 1 minggu sekali, itu pun hanya mengantarkan pakaian kotor. dan mengambil barang apa yang akan dia butuhkannya, lalu melenggang pergi lagi ke rumah kekasih nya.
Tapi walaupun rumah tangga mereka sudah hampir di ujung tanduk, baik keluarga haechan ataupun keluarga mark tidak ada yang mengetahui keadaan rumah tangga anak mereka. Karena mark dan haechan selalu berpura-pura seakan akan mereka baik-baik saja. Lebih tepatnya haechan yang selalu berusaha agar hubungan mereka terlihat baik baik saja di depan keluarga mereka.
***Haechan sedang berjalan-jalan di mall, dia suntuk di rumah terus. Dia memutuskan mampir ke sebuah restoran. Tapi saat dia akan duduk mata nya ta sengaja menangkap sang suami dan kekasihnya sedang makan di sana.
"Kak" seru haechan.
Mark yang merasa di panggil mengalihkan perhatiannya dari sang kekasih. Lalu menatap sang istri dengan jengah.
"Ada apa kau kemari, mengikuti ku hah? Cih menjijikan" tanya mark
"Apa yang kakak lakukan di sini dengan jalang mu" tanya balik haechan dengan memasang wajah angkuh nya.
Plak.....
Mark menampar haechan dengan sangat kencang, sampai suaranya terdengar ke seluruh penjuru restoran. Orang orang menatap mereka dengan terkejut.
"Jangan pernah menyebut kekasih ku dengan kata jalang dasar wanita menjijikan" peringat mark.
"Lalu jika bukan jalang apa hah, wanita yang berpacaran dengan suami orang lain. Dan menyerahkan tubuhnya hanya demi uang di sebut apa lagi kalau bukan jalang" seru haechan dengan lantang.
Para pengunjung menatap wanita yang tadi bersama mark dengan tatapan yg seakan akan mengatakan kalau wanita itu sangat menjijikan.
"Diam kau sialan, selama ini aku cukup sabar menanggapi mu. Dan sekarang aku sudah sangat muak dengan mu" emosi mark"Mari kita bercerai, pengacaraku akan segera mengurus nya" putus mark.
" Kau gila hanya demi jalang itu kau mau menceraikan ku hah, dimana otak mu mark. Aku menolak untuk bercerai " jelas haechan.
"Kau pikir dia wanita yang baik hah, dia tidak sebaik dan sepolos apa yang kau pikirkan mark. Dengar suatu hari nanti kau akan menyesali keputusan mu itu" setelah mengatakan itu haechan pergi meninggalkan mark dan sang kekasih.
Tanpa mark sadari sedari tadi ada seseorang yang merekam semua kejadian dari awal sampai akhir.
TBC
Hi hello annyeong
Apa kabar sksksk
Enjoy your time.
Sorry for typo(s)
#Tapasya_Bear
Senin,29/11/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Haechan GS) End✅
Short StoryJANGAN SALAH LAPAK GS AREA HAECHAN GS menikah karena di jodohkan bercerai karena di paksa Lalu saat kami saling mencintai, tapi tuhan mengambil dia dari samping ku lantas kapan aku bahagia tuhan apakah takdir sejahat ini Manusia memang selalu punya...