20. Keputusan

493 101 17
                                    


Waktu terus berjalan, Jihyo dan Tzuyu benar-benar saling menghindar. Mereka saling menjauh, tak pernah menyapa seperti orang asing.

Teman-teman mereka juga sudah tau apa yang terjadi pada keduanya. Namun mereka hanya diam. Bukan tak mau membantu, namun biarkan mereka berdua sadar dengan ego nya masing-masing.

Jihyo yang disibukkan dengan kuliahnya yang padat, dan Tzuyu yang disibukkan dengan segala macam try out, ulangan, ujian praktek, ujian sekolah membuat mereka tak pernah berpas-pasan.

Namun sepertinya hari ini bukan hari yang beruntung untuk keduanya. Tzuyu yang masuk lebih siang kini berpas-pasan dengan Jihyo yang baru saja keluar dari kamarnya.

Mereka saling tatap beberapa detik hingga akhirnya Tzuyu memutuskan kontak mata itu dengan cepat. Ia masih takut menatap Jihyo. Ia takut tak bisa lepas lagi.

Bagi Tzuyu melupakan seseorang yang tak pernah memilik status hubungan lebih sulit. Buktinya, Tzuyu dengan Elkie yang statusnya adalah mantan kekasihnya, kini malah mereka berhubungan baik. Namun dengan Jihyo?

Tzuyu berjalan ke arah motornya dan segera keluar dari rumah. Di depan pintu gerbang ia melihat mobil hitam dengan seseorang disebelahnya, Daniel.

Daniel yang menyadari kehadiran Tzuyu kini tersenyum, Tzuyu juga membalasnya ramah.

.

Kini Tzuyu tengah duduk di bangku paling belakang bersama Mina di sebelahnya yang sedang fokus dengan ponselnya.

Setelah ujian selesai, para guru sibuk mengurus nilai, jadinya tak ada pelajaran seperti sekarang ini.

"Nilai ujian sekolah bakal dikasi tau hari ini," ucap Mina yang membuat Tzuyu menoleh ke arahnya.

"Bener?"

"Ni" Mina menyerahkan ponsel miliknya yang menunjukkan pesan grub kelas.

Setelah membaca, ponselnya dikembalikan pada pemiliknya.

Tak terasa, waktu ia di sekolah ini hanya tersisa beberapa hari lagi. Lulus tidak lulusnya siswa akan diumumkan sebentar lagi. Nilai ujian sekolah juga akan diumumkan. Semuanya berjalan begitu cepat, namun mengapa perasaan yang ia miliki masih tak kunjung hilang?

Tzuyu terus melamun hingga akhirnya suara Mina membuyarkan lamunannya.

"Kalau nilai ujian bagus, mau daftar kulaih kemana aja gampang,"

"Gak berharap banyak si aku sama nilai. Belajar ya cuman buat ngelupain kak Jihyo doang, bukan niat buat dapet nilai bagus,"

Mina menyikut pelan Tzuyu, "Aku udah nyoba nahan buat ga bahas kak Jihyo, eh kamu malah bahas kak Jihyo,"

Tzuyu terkekeh.

"Sekalipun ga dapet nilai paling tinggi, tapi nilaimu cukup rata-ratanya juga pasti gampang buat nyari kuliah," Mina dengan cepat mengganti topik lagi.

"Emang iya?"

Mina nampak terkejut, "Iyalah, kamu ga lupa kan Tzu? Sekolah kita sekolah terkenal, sekolah favorit. Nyari kuliah bakal gampang kalau kita dari lulusan sekolah ini. Undangan beasiswa juga nanti bertebaran,"

Tzuyu hanya menganggukkan kepalanya mendengar Mina yang terus mengoceh.

Mina berhenti saat ponsel nya berdering.

"Iya halo Chaeng,"

Tzuyu memutar bola matanya malas mendengar nada suara Mina yang berubah. Dari yang galak menjadi lembut.

"Iya aku sama Tzuyu kesana,"

Mendengar namanya disebut, Tzuyu penasaran dan menunggu Mina mengakhiri panggilan.

DINGIN (jitzu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang