Tzuyu tengah terduduk gugup di dalam kelas. Ia terus-menerus menggerakkan kakinya untuk mengurangi rasa gugup yang dirasanya.Hari ini adalah hari acara kelulusan dan perpisahan berlangsung. Sambutan kepala sekolah, sambutan guru-guru, acara pengalungan, pidato murid berprestasi sudah selesai tadi. Acara formal sudah selesai dan saat ini adalah waktu untuk acara hiburan.
Hal itu lah yang membuat Tzuyu sedikit gugup. Ia menjadi perwakilan kelas IPA 1 untuk mengisi acara hiburan. Ia lebih gugup saat ini ketimbang tadi saat ia memberikan beberapa kata di atas panggung sebagai siswa berprestasi.
Kini ia masih setia dengan ponselnya, membaca balasan pesan dari sang kakak yang katanya datang. Pasalnya saat tadi Tzuyu naik ke atas podium ia tak melihat Nayeon atau mamanya. Namun Nayeon mengirimkannya foto yang menunjukkan Nayeon datang.
Sepuluh menit berlalu, satu anggota OSIS menghampirinya dan mengatakannya bahwa sebentar lagi adalah gilirannya. Rasa gugup dan cemas semakin menjalar di seluruh tubuhnya. Untungnya ada Mina yang menenangkannya.
"Gapapa, santai pasti bisa," Mina tersenyum tulus menyemangati Tzuyu.
Tzuyu hanya mengangguk.
"Ayo, aku temenin," Mina menggandeng tangan Tzuyu dan mereka berdua pergi menuju ke aula tempat acara berlangsung.
Tzuyu segera menaiki panggung, ia mengambil mic dan kemudian menghela nafas panjang sebelum mulai bernyanyi.
"Kamu pasti bisa!" ujarnya dalam hati menyemangati diri sendiri.
Aliran musik pun terdengar, Tzuyu yang masih gugup berusaha menetralkan detak jantungnya dan kemudian mulai menyanyikan lagu "One Last Time" milik Ariana Grande.
Suara Tzuyu yang bertenaga membuatnya membawakan lagu dengan baik. Saat di bagian terakhir Tzuyu melihat mamanya dan Nayeon.
Namun dengan masih bernyanyi, matanya tak sengaja menatap seseorang di samping Nayeon.
Mata mereka bertemu, dan tiba-tiba Tzuyu kembali gugup. Namun ia masih harus menyanyikan lirik selanjutnya.
Yeah, i know i should've fought it
At least i'm being honest, yeahBut stay with me a minute
I swear I'll make it worth it, yeah
'Cause I don't wanna be without youTzuyu memegang erat micnya dan memejamkan matanya sebelum akhirnya kembali bernyanyi
So one last time
I need to be the one who takes you homeOne more time
I promise after that, I'll let you goBaby, I don't care if you got her in your heart
All I really care is you wake up in my armsOne last time
I need to be the one who takes you home, yeahOne last time
I need to be the one who takes you homeTzuyu mengakhiri lagu dengan baik, matanya kembali menatap Jihyo yang tengah bertepuk tangan sambil tersenyum disana.
Setelah berterimakasih Tzuyu segera turun dari panggung, ia melewati teman-temannya yang tengah bertepuk tangan bangga.
Ia mempercepat jalannya menuju ke toilet. Ia membasuh tangannya berusaha menghilangkan perasaan gugup yang masih ada dalam dirinya.
Hingga seseorang juga masuk ke dalam toilet. Seseorang dengan senyum yang selaku Tzuyu suka.
"Suara kamu bagus," pujinya.
Tzuyu yang tak kuasa segera memeluk Jihyo. Menyembunyikan wajahnya di leher milik Jihyo.
Memeluk seseorang yang selama ini ia rindukan, berbulan-bulan tak ada komunikasi dan akhirnya kini bisa kembali memeluk Jihyo.
Wangi parfum Jihyo yang selama ini ia rindukan kini kembali ia rasakan.
Jihyo juga membalas pelukan Tzuyu, menepuk-nepuk punggung Tzuyu.
"Kamu berhasil," ucapnya membuat Tzuyu melepaskan pelukan mereka.
"Kakak beneran dateng?" tanya Tzuyu masih tak percaya.
Jihyo terkekeh, kemudian mengusap pipi kiri Tzuyu lembut dengan tangan kanannya.
"Kalau aku ada disini sekarang, sama kamu, berarti aku dateng Tzu,"
Tzuyu hanya tersenyum bodoh saat sadar akan pertanyaannya.
Tangan Jihyo turun, menepuk pundah Tzuyu, "Aku tadi ngeliat kamu pidato, dapet medali, aku bangga, kamu berhasil Tzu,"
Tzuyu tersenyum, "Ini semua berkat kakak, karna kakak aku jadi bi-"
"Nggak, ini bukan karna aku. Ini semua terjadi murni karena usaha kamu Tzu" Jihyo memotong ucapan Tzuyu dengan nada yang tegas.
"Tapi kakak udah jadi faktor pendorong buat aku biar aku mau berjuang lagi," Tzuyu menatap Jihyo lekat.
"Kakak inget kan, aku dulu sempet nyerah. Tapi semenjak aku kenal kakak, semenjak kita deket, kakak berhasil ngeubah aku jadi lebih baik," lanjutnya.
Jihyo tersenyum, "Makasih" ia kemudian memeluk Tzuyu kembali.
Cukup lama berpelukan hingga tiba-tibs dua teman Tzuyu muncul.
"Dicari kemana-mana ternyata malah enak-enak pelukan disini," sindir Chaeyoung.
Hal itu membuat Tzuyu dan Jihyo tersenyum malu.
"Ekhem, aku balik ke kak Nayeon dulu ya," pamit Jihyo pada Tzuyu.
Tzuyu mengangguk, "Nanti kita ngobrol lagi ya, di rumah,"
Jihyo membalasnya dengan tersenyum, dan kemudian meninggalkan Tzuyu dan kedua sahabatnya.
"Baikan nih?" Goda Dahyun.
"Paan sih, udah-udah ayo keluar," Tzuyu merangkul kedua sahabatnya dan mengajak mereka keluar dari area toilet.
"Foto yuk Tzu, mumpung si Mina bawa kamera tuh," ajak Dahyun sambil menunjuk Mina yang tengah mengambil foto anak OSIS yang tengah sibuk mengatur acara.
"Ayo-ayo aja si kalau aku," jawab Tzuyu.
"Chaeng?"
"Ngikut deh," jawabnya pasrah.
Mereka bertiga segera menghampiri Mina dan meminta Mina untuk memfoto mereka bertiga.
"Eh bentar deh, kalian make seragam, masa aku engga," Tzuyu berucap.
"Yaelah gapapa lah Tzu,"
"Engga, aku mau ganti baju dulu deh kalau gitu,"
"Kelamaan Tzu," Chaeyoung mulai resah.
"Bentar-bentar ga nyampe 5 menit,"
Tzuyu segera berlari ke ruang ganti untuk mengganti bajunya. Setelah mengganti baju dan memberi sedikit riasan tipis di wajahnya Tzuyu kembali ke tempat sahabat-sahabatnya berkumpul.
Mereka mulai foto bertiga dengan Mina sebagai fotografernya.
Setelah banyak foto, Tzuyu meminta Mina untuk ikut gabung bersama mereka.
"Sini Min foto bareng, kameranya kasiin anak jurnal aja, sekalian minta tolong fotoin kita," ujar Tzuyu yang diikuti dengan anggukan oleh Dahyun.
"Gak enak aku Tzu, kalian aja deh yang foto," balas Mina sambil sesekali melirik ke arah Chaeyoung.
Tzuyu yang sadar jika Mina tidak enak dengan Chaeyoung, segera menyenggol lengan Chaeyoung menggunakan sikunya.
Chaeyoung yang mengerti maksud Tzuyu pun segera memanggil salah satu anak jurnal untuk memfoto mereka berempat. Chaeyoung juga menarik tangan Mina untuk mendekat.
Mereka mulai berfoto, mengambil kenangan yang mungkin tidak bisa terjadi lagi setelah mereka masuk ke perguruan nanti.
*FYUHHHHH
KAKU BANGET LOHHH
Udah lama ga nulis jadi anehh ah.btw, makasih buat yg udh setia nungguin wkwkw, maaf lama, mencari mood ternyata susah ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINGIN (jitzu)
Random"Tak selamanya yang hangat akan terus hangat. Nanti akan ada waktunya ia berubah menjadi dingin,"