35. KOMA

106K 13.2K 806
                                    

Happy 300k🥳

Tolong dong minta votenya, jangan pelit-pelit ya! Bikinnya tuh gak gampang🤰

Seenggaknya kalo gak vote, komen lah. Maaf jika diriku memaksa...

Sehat-sehat selalu kamu, jangan lupa jaga kesehatan💗

Kalo kata bie : sehat itu mahal.

Kalo kata bie : sehat itu mahal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(MAAF KALO BLUR)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(MAAF KALO BLUR)

#janganiri

-H A P P Y R E A D I N G-

Udara dingin menusuk kulit nenek Gia. Ia sedang duduk di bangku rumah sakit menunggu hasil pemeriksaan cucunya itu.

Tak henti-hentinya nenek Gia berdoa supaya cucunya tidak mendapatkan luka yang serius. Air matanya dari tadi mengalir deras.

Nenek Gia sudah menghubungi suami, anak, dan menantu alias Kakek Ando, Daddy Andre, serta mommy Ajeng. Mereka tengah berada di perjalanan menuju rumah sakit.

"Nenek? Gimana keadaan Mia, nek? Mia baik-baik aja kan?"

Zico datang dengan yang lain, termasuk keluarganya di belakang. Ia langsung menanyakan keadaan Mia bertubi-tubi kepada sang nenek. Cowok itu terlihat panik sekali di rautnya. Tidak ada wajah datar, tidak ada tatapan dingin. Semuanya hilang di ganti dengan raut cemas.

Nenek Gia menangis, langsung masuk ke dalam pelukan Zico. "Dokter belum keluar hiks, Mia d-di dalam hiks!"

Zico menenangkan nenek Gia yang menangis di dekapannya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa, satu sisi ia ingin menangis, satu lagi ia harus kuat. Bukan hanya dirinya yang bersedih tapi semua keluarganya.

"Gimana bisa begini?" Daddy Andre mondar-mandir di depan pintu ruang ICU, seraya memegang pangkal hidung.

Mata mommy Ajeng berkaca-kaca, melihat pintu ruang ICU, ruangan yang menangani putrinya. Kenapa lagi-lagi harus putrinya yang selalu mendapat musibah.

"Hiks m-mas, k-kenapa harus p-putri k-kita y-yang s-selalu k-kena i-imbasnya h-hiks!"tangis mommy Ajeng pecah, suaminya pun sigap menenangkannya. Daddy Andre menciumi pucuk kepala istrinya.

TRANSMIGRASI MIA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang