SaC 11🌻

383 88 16
                                    

~Stop at Carlos~

°Vote°
°Comment & Follow°

Happy reading! 🍀

°

°

"Tamunya papa ya?"

Jason bertanya pada pria didepannya saat ini sambil mengibaskan tangannya yang terkena serpihan kerupuk tadi.

Setelah mendengar seseorang bertanya. Axel lantas mendongak kedepan,ia sontak terkejut pada pria didepannya saat ini.

Bukannya ini pacarnya julie? Pikir axel

Jason maju kedepan menghadap axel yang tetap diam,entah apa yang axel pikirkan saat ini.

"Hello" jason melambaikan tangan didepan wajahnya sampai akhirnya ia mengerjap,tersadar akan tingkahnya yang kurang sopan dirumah orang.

"E-Eh iya.. Saya tamunya pak Bramantyo" axel lantas membungkuk sopan.

"Salaman aja kali,ini bukan di korea" ujar jason terkekeh lantas mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Ah iya ya" axel ikut terkekeh mengabaikan pikirannya yang bercabang saat ini.

"Saya axel,rekan bisnisnya om bramantyo. Saya bawa ini,diterima ya" jelasnya memberikan bingkisan macaronnya pada jason.

"Gue Jason Bastian. Bisa dipanggil Jason,Bastian atau Tian. Eh jangan yang terakhir deh,itu panggilan kesayangan si cantik soalnya. Wuihh pasti diterima lah,btw makasih ya" kekeh jason kembali lantas mengambil bingkisan itu dan menyuruh axel mengikutinya untuk duduk diruang tamu.

"Ayo masuk. Papa lagi mandi,paling bentar lagi turun" suruhnya lantas membuat axel mengangguk dan mengikutinya keruang tamu.

Sambil berjalan,axel melihat lihat interior rumah ini. Bergaya klasik Italia,bahkan saat menelusuri beberapa ruangan yang menghubung keruang tamu,hampir semua dinding terdapat banyak lukisan.

Setelah sampai ruang tamu,jason langsung menyuruh axel untuk duduk bersamaan dengan dirinya,yang mungkin agak lelah karena harus berjalan dari pintu depan keruang tamu yang memakan waktu 2 menit,bagi jason itu lama.

"Anda"

"Emm salah. Mas nya"

"Eh bukan bukan"

"Ck. Gue tanya lo lebih muda atau lebih tua dari gue? Jawab 1 detik dari sekarang"

Jason bingung harus memanggil axel apa,yang ia tahu kan saat ini yang datang adalah kolega bisnis sang papa,masa iya jason harus manggilnya pakai bahasa sehari-hari,ya gak sopan dong. Kecuali usianya dibawah jason,ya dia jadi gak perlu sopan sopan banget sama yang lebih muda. Itu pemikiran jason.

Axel yang ditanya seketika gelagapan,karena jason nyuruh jawabnya pakai hitungan. Mana hitungannya bener bener gak sesuai. Bagi axel satu detik aja itu baru keucap satu huruf menurutnya.

"Mud--"

"Nit not! Gak bisa jawab"

"Nih gue kasih pertanyaan lagi,berapa umur lo? Jawab 0,1 detik dari sekarang"

"Dua empat!" jawab axel dengan cepat.

Jason lantas menggelakan tawanya nyaring "Astaga lo nurut aja ya" sahutnya masih tertawa.

"Bastian,kamu ngapain tamu papa sih?"

Bramantyo/Carlos datang turun dari lantai atas,setelah membersihkan tubuh ia langsung turun kebawah dan malah disambut tawa nyaring dari si sulung yang saat ini duduk disebelah tamunya.

Stop at Carlos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang