SaC 13 🌻

341 62 14
                                    

~Stop at Carlos~

°vote°
°Comment & follow°

Happy reading! 🍀


°

°

"Kecuali kamu mau mendonorkan satu ginjal kamu untuk anak saya"

"Ma--"

"Kenapa bas? Mama bener kan?!"

Mama ralin menunjuk Sean didepannya "Anak ini dan keluarganya yang buat Julie jadi seperti sekarang dan---"

"--- anak ini....." mama ralin memejamkan mata menahan sesak didadanya.

Tak bisa dibendung,kini tangis mama ralin meledak setelah mengucapkan kalimat itu,membuat siapa saja yang menyaksikan ikut larut dalam kesedihannya.

Papa carlos langsung memeluk mama ralin guna menenangkan "ssst... sstt... sudah mah" ujarnya sambil mengelus kepala sang istri.

"lebih baik kamu pergi dulu,sampai semuanya membaik. baru kamu boleh balik kesini lagi"

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Axel membuat sean menoleh heran melihat presensi orang asing di sekeliling keluarga Carlos.

"lo siapa?" sean bertanya dengan menatapnya datar.

"saya---"

Saat axel ingin berbicara,suara decitan pintu dari tempat julie diperiksa pun terbuka. Dokter pun keluar dengan wajah yang seketika membuat semua yang menunggu diluar menjadi tegang.

"fal! gimana keadaan adik gue?!" tanya bastian menghampiri aldo dengan raut khawatir.

Dokter yang bernama Naufal tersebut lantas menghela napas pelan "julie gak apa-apa. dia cuma telat minum obat aja tapi---"

"--- lo ikut gue sebentar ya bas. mama sama papa juga ikut aja gapapa kok" ujar naufal yang masih sempat-sempatnya cari muka didepan calon mertua.

bastian mendengus sebal "gak usah cari kesempatan lo! yaudah buruan. tapi julie udah sadar kan?" tanyanya memastikan.

naufal mengangguk "udah.. tuh! dia lagi asik nyemilin selimut" katanya menoleh kedalam.

jason serta mama papanya pun mengangguk dan langsung mengikuti naufal keruangannya setelah mengetahui keadaan julie didalam.

~~

"jul ar yu ngoghey?"

Pertanyaan langsung keluar dari mulut gibran setelah masuk kedalam bersama yang lain,terkecuali sean.

Vanka lantas duduk begitu saja disebelahnya "lo bikin kita panik anjir! makanya obat tuh langsung diminum,pokoknya harus lo bawa terus deh. nanti gue yang ingetin!" celotehnya agar julie paham akan maksud baiknya.

julie mengangguk lucu "iyaa iyaaa bu vankaa! tolong ambilin minumnya juseyo,gue haus nih" ujarnya menunjuk gelas yang ditaruh agak jauh dari meja disebelahnya.

Hiks hiks..

Suara tangisan seseorang terdengar sedikit keras,mengabaikan permintaan julie yang tadi. Semuanya sontak menoleh kearah seseorang yang menangis sesegukan dibelakang gibran.

"kenapa nangis?" julie terkekeh kecil melihat jeevan yang menangis dengan sesekali menghapus airmatanya yang membuat wajah tampannya sedikit merah.

Tanpa menjawab,jeevan langsung saja memeluk sang kakak hingga julie hampir terhuyung kebelakang karena pelukannya yang tiba-tiba.

Stop at Carlos Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang