Chapter 3

706 92 5
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and comment

.

.

.

©Masashi Kishimoto

.

.

.

Keesokan paginya...

Ino berjalan menyusuri koridor sekolah yang nampak masih sepi. Tentu saja, bahkan dia datang sebelum semua orang datang.

Bukan tanpa alasan Ino pergi ke sekolah sepagi ini. Tentunya, jika ia datang sedikit siang saja, maka ia pasti akan bertemu dengan 'mereka' di meja makan. Bahkan, itu membuat Ino melewatkan sarapan paginya dan membuat perutnya kosong melongpong.

Oleh karena itulah, sebelum cacing-cacing diperutnya berdemo minta diisi, Ino pun memutuskan untuk pergi ke kantin. Sama halnya dengan koridor sekolah, kantin pun juga terlihat masih sepi, hingga menyisakan Yamanaka Ino seorang diri, hendak menyantap onigiri yang dipesannya.

"PIGG!!"

Baru saja Ino membuka mulutnya dan berniat memasukkan onigiri yang sangat menggoda itu kedalam perutnya yang keroncongan. Tetapi, sepertinya orang yang memanggilnya itu tidak membiarkan Ino memakan sarapannya dengan mudah, sehingga mau tidak mau, Ino harus menghentikan acara makannya.

"Ada apa, hem?" Tanya Ino malas seraya menoleh kepada si pemilik suara.

Yang tadi memanggul Ino pun berjalan mendekat dan duduk tepat dihadapan Ino, tanpa berbicara sepatah katapun.

Ino menatap sosok dihadapannya dengan pandangan aneh sekaligus heran. Ayolah, yang duduk dihadapannya ini adalah peraih mendali emas dari kejuaraan 'Murid paling telat datang ke sekolah'. Itu adalah salah satu kehebatan yang dimiliki oleh seorang Haruno Sakura, tentunya selain cerdas dan... Ceroboh tingkat dewa. Yah, Sakura memang selalu menjadi langganan kesiangan.

Tapi hari ini? Woah, apa dunia akan kiamat?

Diam-diam Ino menyadari raut wajah sakura yang nampak kusut dan tertekuk lesu. Jangan lupakan mata hitam dan kantung mata yang menggantung itu membuat Ino bergidik ngeri melihatnya. "Kau kenapa? Dirimu terlihat seperti zombie."

"Pig..." Panggil Sakura lemas seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup. Ino hanya memandang sahabat pink-nya dengan dahi yang berlipat.

"Pig..." Panggil Sakura kembali dengan nada lirih. Detik berikutnya, sakura mulai menyembunyikan wajahnya pada lipatan tangannya diatas meja. Bahunya bergetar dan terdengar suara terseguk-seguk darinya.

'Dia menangis?'

Ino terdiam sejenak, memutar otaknya berusaha untuk mencari beberapa kemungkinan yang dapat menjadi jawaban dari wajah kusut, kantung mata, juga tangisan gadis dihadapannya. Ino menebak jika sahabatnya itu memiliki masalah yang membuatnya merasa stress dan terbebani. Tapi apa?

Berbagai spekulasi bermunculan dibenak Ino.

Apa mungkin Sakura memiliki masalah terkait sahabatnya?

Tidak! Ino segera menepis jauh-jauh asumsi itu. Karena Sakura sendiri hanya memiliki satu sahabat disini, yaitu dirinya—Yamanaka Ino— dan hubungan mereka fine-fine saja. Buktinya Sakura datang menghampirinya, walau dia hanya menangis.

AKUMA [Sasusaku]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang