Keesokan paginya, Alby pun ke rumah sakit bersama Claire dan Edgar. Bryan dan Adnan juga Darka dan Devi tidak bisa ikut. Saat ini mereka berjalan menuju ruangan Marco.
"Daddy, Mommy kenapa kita di sini lagi?" Tanya Alby kepada ke-dua orang tua angkatnya.
Alby masih belum mengetahui kalau Mereka sebenarnya keluarga kandungnya.
"Sayang, Kemarin Om Marco bilang untuk melakukan Tes Darah dan Tes Genetik supaya Om Marco tau kamu sakit apa Nak" Ucap Claire.
Alby mengangguk, setelah sampai di depan ruangan Marco.
"Wah keponakan nya Om udah datang" ucap Marco dengan senyum mengembang"Kita langsung aja ya By, gak usah takut ini gak sakit kok, Biar Om tau separah apa sakit kamu" Ucap Marco.
.
.
.
.
.
.
.Di sisi lain, saat ini Bryan tidak bisa fokus ke pelajaran. Memang raganya ada di sekolah namun pikiran nya melayang kemana-mana. Raydan, Ando dan Yugo mengernyit heran. Yang mereka tau Bryan itu sangat menyayangi waktu. Bryan akan terus berusaha untuk mendengarkan guru. Namun saat ini mereka melihat sepertinya Bryan banyak pikiran.
"Baiklah anak-anak, silahkan rangkum buku halaman 18-19, Ibu ada urusan jangan berisik" Ucap Guru di situ.
Guru pun langsung keluar membuat para siswa bersorak girang. Ando, Raydan dan Yugo menggunakan kesempatan ini untuk bertanya.
"Lo kenapa Bry?" Tanya Ando.
"Iya, dari lo tadi kagak fokus" tambah Raydan.
Bryan menghela nafas,
"Gw khawatir ama Alby" Ucap Bryan."Khawatir kenapa?" Tanya Raydan.
"Sebenarnya bayi yang di kubur 10 tahun yang lalu itu bukan Adek gw, Alby itu Adek kandung gw" Ucap Bryan membuat mereka bertiga melotot.
"Apa!!" Ucap mereka.
"Kalau kalian kagak percaya nih gw tunjukkin hasilnya" ucap Bryan menunjukkan foto hasil tes DNA.
"Wah udah gw duga, berarti adik lo di culik terus di jual ke pelelangan" Ucap Yugo di angguki Bryan.
"Terus, Yang bikin elo khawatir apa Bry?" Tanya Ando
"Iya harusnya kan lo seneng" ucap Raydan.
"Masalahnya, Alby mengidap Hemofilia dan saat ini Alby tengah melakukan Tes Skrining darah dan Tes Genetik," Ucap Bryan membuat mereka bertiga kaget plus khawatir.
"Adik lo mengidap Hemofilia" Ucap Yugo di angguki Bryan.
"Terus udah tingkat ke berapa Hemofilia nya, gw yakin dari umur kecil pasti udah ada tuh penyakit" Ucap Ando khawatir.
"Tadi pagi baru aja mau di tes" Ucap Bryan.
"Ya udah mending percaya aja kalau Alby gpp" Ucap Ray.
Mereka mengangguk setuju, walaupun dalam hati mereka tetap khawatir.
.
.
.
.
.
.Di Rumah sakit, selesai Tes Darah dan Tes Genetik mereka menunggu.
"Masih lama ya Mom?" Tanya Alby polos.Claire hanya tersenyum, dia masih senang mendengar kalau ternyata anak nya masih hidup.
"Sebentar lagi Sayang" Ucap Claire."Mom, By bosan, telpon Kakak Mom" Ucap Alby.
"Nanti siang ya By, Kakak masih pelajaran" Ucap Claire.
"Oke Mom, Mom gimana kalau nanti Mampir ke sekolah Kakak Mom, By kangen Kakak Mom" Ucap Alby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alby Abigail
Teen FictionAbi itu anak baik tapi kenapa Ayah dan Bundanya selalu menyiksa nya? Abi itu penurut dan suka menolong tapi Kenapa Ayah dan Bundanya malah selalu menghakimi nya? Abi tidak tau apa kesalahannya karena Bunda dan Ayahnya selalu pilih kasih padanya. dia...