"Kakak yang memiliki gigi seperti kelinci, kalau marah lucu ya?"
•••"Hei, kenapa?" Jimin menepuk pelan pipi Yoongi ketika mendapati Yoongi melamun. Sejak mereka meninggalkan rumah sakit siang tadi, Yoongi malah menjadi lebih banyak diam.
Mendengar suara suaminya, Yoongi lantas tersadar dan menatap Jimin panik begitu tak mendapati Sunghoon di samping mereka.
"Sunghoonie mana?!" Jimin langsung menarik Yoongi untuk kembali duduk ketika melihat Yoongi akan berlari.
"Tidak ingat ya sedang hamil?" Pria itu menatap Yoongi tajam, Yoongi bahkan sampai tidak menyadari sekitarnya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan? Daritadi kamu terlihat tidak fokus."
"Maaf, saya hanya—" Yoongi meremat jemarinya kuat. "Sunghoon, Jimin—"
Melihat Yoongi gelisah, Jimin lantas menariknya dalam pelukan. "Sunghoon baik-baik saja, dia bersama Jungkook. Tadi saya sudah cerita bertemu dengan adikmu saat menemaninya naik wahana."
Tiga puluh menit lalu mereka sampai di taman hiburan. Karena Yoongi yang tidak memungkinkan untuk menaiki wahana, Jimin menyuruhnya untuk duduk menunggu tak jauh darinya. Yoongi yang mengerti akan keadaannya pun tidak protes ketika pria itu melarangnya banyak hal.
Jimin menjadi begitu protektif, dan Yoongi merasa dejavoo. Persis seperti kehamilan pertamanya dahulu. Yoongi sempat memandang Papa dan anak itu dari jauh sebelum berbagai pikiran menenggelamkannya dalam lamunan.
Wajah Jimin memucat begitu roller coaster adalah wahana yang anaknya pilih. Bukan apa, roller coaster ini khusus untuk orang dewasa, tak mudah memberi pengertian pada Sunghoon jika wahana ini bukan untuk anak seusianya. Namun wajah putranya itu kembali cerah begitu petugas menjelaskan jika ada wahana roller coaster lain khusus untuk anak-anak.
"Memang Kakak ipar bodoh! Kenapa menawari wahana mengerikan seperti itu!"
Jimin melirik sekilas pada Jungkook yang mengomelinya. "Mana saya tahu kalau ada yang khusus untuk anak kecil."
Jimin menghela napasnya, kebetulan sekali mereka bertemu disini. Adik iparnya itu berkata sedang me time untuk menyegarkan otaknya dari tugas kuliah.
"Kau harus sering-sering mengajak Sunghoon kemari." Jimin hanya mengangguk dan melanjutkan langkahnya sambil mengamit jemari anaknya.
"Apa tetap aman?" Tanya Jimin memastikan. Meski khusus untuk anak kecil, dia tidak mau mengambil resiko jika sesuatu terjadi pada putranya.
"Tidak akan berbahaya! Itu. Dibuat. Khusus. Untuk. Anak. Kecil. Kau tau kan artinya apa?" Jungkook menekan kalimatnya gemas.
"Tetap saja—"
"Halah, bilang saja kalau kak Jimin yang takut menakinya walau untuk anak kecil sekalipun?" Tuduh Jungkook memicingkan matanya curiga.
"Hei, pelankan nada bicaramu bocah!" Bisik Jimin memperingati.
Jungkook mendengus tak peduli dan ikut mengamit sebelah tangan keponakannya yang menganggur.
"Yasudah ayo! Aku juga mau bermain dengan Sunghoon." Jimin lantas memijat keningnya, kepalanya selalu terasa pening ketika berhadapan dengan adik iparnya ini.
Pria itu lalu menunjuk kearah bangku dimana terlihat seseorang tengah duduk dibawah sebuah pohon. Tidak begitu jelas karena jaraknya yang cukup jauh, membuat Jungkook harus memfokuskan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIGID || MINYOON ✓
Fanfiction[Completed] Jimin dan Yoongi merasa hubungan mereka terlalu formal untuk ukuran pasangan yang sudah menikah pada umumnya. Another Cast: • SunSun • TaeKook #BL #MPREG