9. Rigid (S2)

72 8 3
                                    

"Jimin, Sunghoon ternyata sudah sebesar ini ya?" Ucap Yoongi sesaat dirinya selesai melihat lembaran foto yang tersimpan apik dalam sebuah album.

Jimin ikut mengamati foto anaknya itu, saat ini mereka berdua tengah berada di atas ranjang dan bersiap untuk tidur. Seperti biasanya, obrolan random akan selalu terjadi sebelum mata mereka benar-benar tertutup.

"Kenapa hm? Ada yang mau kamu ceritakan?"

"Sore tadi saya habis membantunya packing. Entahlah, rasanya saya masih berat untuk mengijinkannya pergi. Kenapa Sunghoon tidak memilih kuliah di Korea saja Jimin? Ini pertama kalinya dia akan hidup sendirian dan jauh dari kita, saya tidak bisa tidak khawatir."

Jimin hanya mengamati istrinya itu sambil tersenyum lembut, "Wajar kok kamu khawatir, kamu ibunya." Ujarnya sambil mengelus rambut Yoongi pelan.

"Ada saatnya dimana kita memang harus merelakan anak kita untuk pergi dan membiarkannya memilih jalan hidupnya sendiri. Tapi kamu tidak perlu takut atau khawatir, karena Sunghoon pergi untuk kebaikannya. Justru jika menahannya, saya takut kita hanya akan menjadi penghambat bagi masa depannya."

Sedikitnya, Yoongi bisa merasa lega setelah mendengar kalimat yang di lontarkan oleh suaminya itu. "Sepertinya saya terlalu berlebihan." Yoongi menghela napasnya perlahan, "Kamu betul, meski dimata saya dia tetap anak kecil, namun saya tetap tidak bisa menapik fakta bahwa Sunghoon kita kini sudah menjadi seorang pemuda dewasa."

"Dia akan baik-baik saja Yoon, kita harus percaya padanya. Jika melihatmu seperti ini, saya yakin besok Sunghoon pasti akan berat untuk pergi."

"Iya—" Yoongi lalu mengangguk pasrah, "Maaf Jimin, dan terima kasih sudah membuatku tenang."

"Kembali kasih, sayang."















Ini bukan perpisahan, Yoongi rapalkan kalimat tersebut dalam hati berkali-kali untuk meyakinkan hatinya. Tapi pada dasarnya ketika kita menginjakkan kaki di bandara, maka memang hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi, yaitu pertemuan atau perpisahan.

Dan sayangnya kali ini takdir membawanya pada sebuah perpisahan.

"Baba—" Sunghoon menepuk pelan bahu Yoongi, Baba nya itu terlihat sangat gelisah. Sepuluh menit lagi pesawatnya akan terbang, tapi Sunghoon tidak bisa meninggalkan Yoongi dalam keadaan yang seperti ini. "Kita sudah membicarakan hal ini sebelumnya bukan? Apa Baba masih belum bisa percaya padaku?"

"Bukan begitu Sunghoon—" Yoongi menatap anaknya itu lekat. "Kau tidak akan paham rasanya sebelum menjadi orang tua. Baiklah-baiklah, jaga dirimu dengan baik disana ya? Tolong ingat semua perkataan yang telah Baba katakan."

Sunghoon terkekeh kecil, "Aku tidak akan lupa, aku menulis setiap nasihatmu dalam buku. Baba tidak usah terlalu khawatir, ini cuma perpisahan sementara saja, bukan selamanya."

Yoonji yang memang daritadi berada di sebelah Sunghoon langsung berlagak seakan akan muntah ketika mendengar perkataan kakaknya. "Aduh, kak Sunghoon cuma akan pergi untuk kuliah saja, bukan ke peristirahatan terakhirnya. Baba tidak usah sedih begitu—"

Ucapan Yoonji terhenti ketika Sunghoon langsung nemilin sebelah telinganya. "Selama aku pergi kau yang bertugas menggantikanku untuk menjaga Baba. Ingat, jangan berulah dan bersikaplah layaknya seorang gadis."

"Dari sisi mananya aku tidak terlihat seperti perempuan?!"

"Perilakumu, tentu saja."

Sunghoon lalu menatap pada tiga anak lelaki dibelakang Yoonji yang sedari tadi hanya diam mengamati mereka saja.

"Aku percayakan Yoonji pada kalian, tolong jaga anak ini dengan baik ya."

Seperti rencana anak-anak itu kemarin untuk berangkat sekolah bersama, pagi sekali ketiga anak itu sudah berada di depan pagar rumah mereka dan menyamper adiknya itu. Namun melihat kakak temannya yang akan pergi ke Bandara, akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk ikut terlebih dahulu. Kebetulan Sunghoon mengambil penerbangan pagi, juga beberapa jam sebelum adiknya masuk sekolah. Jadi setelah selesai dari Bandara, Jimin yang akan mengantarkan anak-anak itu ke sekolah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RIGID || MINYOON ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang