Geno

7.8K 497 30
                                    



kini Junwoo dan Evelyn baru bisa bercakap banyak hal ketika keduanya berada di dapur, Junwoo tersenyum tipis pada Evelyn, mereka hanya berbeda bulan namun Junwoo terlahir lebih dulu di banding Evelyn jadi Junwoo menganggap bahwa Evelyn adalah adiknya.

"Junwoo, aku akan membersihkan sayuran ini".

"eum, iya aku akan memasak nasinya, sebentar lagi makan siang, Appa akan pulang"

Evelyn menoleh pada Junwoo mendengar kalimat bahwa Jeno akan pulang, untuk makan siang.

"Appa bukannya memiliki restaurant sendiri, kenapa dia harus pulang saat jam makan siang, seharusnya dia pasti sudah makan disana" lelaki manis itu mengulum senyum, dan terkekeh pelan "Appa itu pulang bukan karna makan siang, tapi dia selalu saja menempel pada Eomma seperti lem, jadi beberapa jam tidak bertemu Eomma dia tidak bersemangat" kekeh Junwoo sudah tidak heran lagi betapa Jeno mencintai Jaehyun, bahkan ketika lelaki manis itu sedang membersihkan rumah pun Jeno senantiasa mengikuti dengan mata penuh puja.

Evelyn mengangguk, dan segera mencuci semuanya lalu memasak makan siang, Junwoo dengan lihainya merebus daging yang sudah di bersihkan bahkan Evelyn sampai mengangga tidak percaya.

kemampuan memasak Junwoo benar benar melampauinya, walau tak heran disini hanya ada sekumpulan lelaki jadi mungkin ada tugas tugasnya, seperti Jeno yang mencari pundi pundi uang untuk menghidupi keluarga, Jaehyun dan Junwoo mengurus rumah lalu memasak, begitu juga Geno yang masih sekolah, dan Jinho harus fokus pada sekolahnya karna sebentar lagi lulus.

namun Evelyn berdiri di samping Junwoo dengan wajah penasaran, sebenarnya dia sudah menyimpan rasa penasaran ini cukup lama, namun sama sekali Evelyn tidak bisa mendapatkan jawabannya.

"aku boleh bertanya padamu?"

Junwoo melirik kearah Evelyn dan mengangguk, lalu kembali memasak dengan kedua telinga yang ia pasang baik baik untuk mendengarkan pertanyaan apa yang ingin di katakan Evelyn.

Evelyn terdiam beberapa detik, gadis itu menghela nafasnya perlahan lahan, dengan kedua tangan yang meremat remat ujung pakaiannya, terlihat gugup.

"eum-

"aku ingin bertanya sesuatu hal padamu"

"katakan saja, tidak perlu ragu seperti itu" Junwoo tersenyum melihat raut tidak enak dari Evelyn.

Gadis itu mengangguk pelan, Evelyn mulai berani berbicara lebih jauh "apa Geno sudah memiliki kekasih, mm maksudku apa dia sedang dekat dengan seseorang, ah teman dekat perempuan misalkan" ujar Evelyn kelabakan, namun Junwoo terdiam beberapa saat sebelum lelaki manis itu berlalu mengambil mangkuk yang terletak di dalam rak piring.

Junwoo menuangkan soup yang dia buat ke dalam mangkuk besar itu, belum menjawab pertanyaan Evelyn karna masih fokus menyiapkan hidangan makan siang mereka, sementara Evelyn harap harap cemas melihat respon Junwoo yang seperti itu.

"J-junwoo, kenapa diam saja?"

Junwoo memutar tubuhnya menatap Evelyn "ku lihat lihat dia sama sekali tidak dekat dengan siapa siapa, Geno bukan tipe yang mudah bergaul"

mendengar jawaban Junwoo membuat secercah hati Evelyn lega, gadis cantik itu menundukkan kepalanya malu malu menginggat moment ketika Geno mau menemaninya berbelanja bahan bahan di rumah, banyak yang berbisik membicarakan mereka berdua ketika keduanya berada di pusat perbelanjaan ketika jalan bersisian dengan Evelyn yang mendorong trolli sementara Geno membantu membawakan belanjaan.

Junwoo menatap Evelyn yang tampak menunduk "memangnya kenap kau bertanya itu?" tanya Junwoo.

Evelyn merubah raut wajahnya yang kepalang bahagia menjadi gugup luar biasa "eum tidak ada aku hanya penasaran saja, ngomong ngomong kau sudah memiliki pacar?"

Junwoo menggelengkan kepalanya "aku masih sekolah, tidak ingin memikirkan pacar, tugasku hanya belajar dan membanggakan Appa dan Eomma, kalau aku sudah selesai dengan pendidikan pasti akan datang sendiri jodohnya" balas Junwoo, Evelyn hanya mengangguk anggukan kepala.

•••

"Geno, nanti berangkat bersama Evelyn ya, antarkan dia ke kelasnya juga jangan kau tinggalkan" ucap Jaehyun melihat mantan anak bungsunya terlihat berdecak kesal.

"kenapa aku, kan Jinho Hyung ada"

Jinho yang di sebut namanya menoleh pada Jinho "aku dan kau berbeda sekolah, sementara Evelyn satu sekolah denganmu, jadi itu urusanmu" balas si sulung, sambil menikmati sarapan roti panggangnya.

Geno menghela nafas kesal "lagi pula kenapa dia tidak satu sekolah dengan Jinho Hyung saja, kenapa harus satu sekolah denganku" Geno benar benar dongkol.

Jeno yang mengerti mengapa putranya yang satu itu tampak tidak menyukai anggota baru di keluarga ini tersenyum tipis, mantan bungsu itu memang tidak berubah sifatnya tetap kekanakan dan harus di mengerti, jika dia tidak ingin maka harus di turuti jika tidak Geno akan marah besar.

berbeda dengan Jinho, marahnya Jinho itu hanya diam namun bertindak kasar seperti pergi dari rumah atau pun mabuk mabukkan dan memukul seseorang dijalan, watak kedua anak itu tentu saja di turunkan dari Jeno, berbeda dengan Junwoo yang pemalu dan penurut, entah keturunan siapa anak itu.

karna Jaehyun tidak seperti itu apalagi Jeno yang sudah di ketahui bahwa lelaki itu sangat buruk di masa lampau.

"hanya sehari saja, kau tidak bisa hm?" Jeno buka suara.

"tidak, aku sibuk" balasnya.

Jeno terkekeh "sibuk apa? bermain ponsel"

Geno mendatarkan wajahnya, Jinho ikut terkekeh melihat wajah masam Geno di pagi hari adalah pemandangan paling seru apalagi jika Appanya ikut menggoda anak itu habis habisan sudah pasti Geno akan dongkol sampai di sekolah.

Evelyn yang mendengarkan penolakan Geno menjadi takut jika Geno memang tidak akan pernah menyukainya.

Jaehyun mengusap rambut legam Evelyn yang tergerai panjang "Geno, jangan menolak" tegas Jaehyun.

"Iya oke aku akan mengantarnya, berangkat bersamanya, puas" Geno meminum air putihnya dan meletakkan gelas kosong itu dengan sedikit gertakan lalu memakai tasnya.

"cepatlah aku ingin berangkat, aku tidak ingin menunggu siput lambat seperti mu, bergerak dengan cepat kau masih muda" ujar Geno pada Evelyn.

•••

Brother | NohyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang