♨♨♨
ketika suara langkah kaki terdengar, Jinho dan Geno yang berada di ruangan itu menoleh bersamaan, melihat Jaehyun datang dengan seorang gadis cantik di belakang tubuhnya, kedua pemuda itu saling melirik dan melemparkan tatapan kebingungan.
"eomma, kau membawa siapa? memangnya rumah kita tempat penampungan manusia manusia jalanan" celetuk Geno, tidak peduli jika gadis itu tersinggung, karna yang Geno pedulikan adalah hubungannya bersama Junwoo tanpa kejelasan.
"Geno" tegur Jaehyun, Geno mendecih lalu kembali fokus pada ponselnya sementara Jinho masih ingin tau alasan Jaehyun membawa gadis asing tersebut.
"Mm?" gumam Jinho mengkode Jaehyun untuk mengatakannya.
"dia adalah anggota baru kita, kalian tau kan bahwa eomma sangat menginginkan anak perempuan, tapi yang lahir lelaki terus jadi eomma membawanya kesini, dia akan menjadi putri satu satunya disini".
"namanya Evelyn".
Gadis itu tersenyum pada Jinho dan Geno.
pandangan Geno lepas dari ponsel, cukup sudah Geno membenci anggota baru lagi dan ibunya dengan mudah membawa gadis asing untuk mengangkatnya sebagai anak.
"ck keluarga ini selalu bertambah anggota terus menerus" dengus Geno lalu bangkit dari tempatnya meninggalkan ruangan untuk pindah tempat, sementara Jinho tidak mengeluarkan kalimat apapun, pemuda itu hanya menggelengkan kepala dan mengikuti sang adik yang sudah pergi duluan.
Evelyn menatap Jaehyun dengan pandangan sedih.
lelaki manis itu tersenyum kecil mengusap pelan rambut gadis cantik tersebut "jangan khawatir, mereka akan menerima mu, aku juga punya anak seumuran denganmu, mungkin kalian akan akrab cepat nantinya" ujar Jaehyun menenangkan perasaan anak itu, Evelyn menunduk dan mengangguk pelan.
♨♨♨
Junwoo tersentak ketika tubuhnya tiba tiba di peluk dari belakang, pemuda 17 tahun itu tampak risih dan mencoba melepaskan pelukan sang kakak yang tiba tiba memeluknya erat ketika dia tengah menggendong adiknya.
"Hyung, lepaskan" pintanya, dengan gestur tubuh meminta Jinho untuk melepaskan pelukannya.
Jinho tersenyum kecil, meletakkan dagu runcingnya di letakkan pada pundak sempit Junwoo, pemuda tersebut menghirup aroma leher jenjang milik adiknya.
memberikan kecupan kecupan kecil disana, Junwoo menggeliat kecil, tidak nyaman dengan perlakuan kakaknya.
"Hyung, jangan melakukan ini".
"kenapa hm? kau menyukainya?".
"geli, tolong hentikan" pintanya sedikit meringis.
"Areon ada disini?" bisiknya melihat bayi gembul itu berada di gendongan Junwoo, Junwoo mengangguk pelan masih menghindari bibir Jinho yang mengecupi lehernya.
"A-appa, menyuruhku menjaga Areon sebentar".
yang lebih tua, terkekeh pelan pasti kini ayahnya tengah mengurung Jaehyun di dalam kamar, ayahnya memang kantong hormon jika melihat seinci tubuh ibunya.
"ah, Appa kau memang benar-benar" monolog Jinho, lelaki tampan itu menggesekkan kejantanannya tepat di tengah tengah benda sintal nan padat milik Junwoo, membuat Junwoo membulatkan matanya, memeluk Aeron lebih erat merasakan sesuatu dibelakangnya mengeras.
"H-hyung"
"milikku bangun, kau harus bertanggung jawab baby".
Geno berada di luar bersama Evelyn, mengantar gadis itu ke supermarket untuk membeli bahan bahan makanan yang sudah habis atas perintah Jaehyun, walau awalnya anak itu sempat menolak mentah mentah keinginan Jaehyun untuk mengantar Evelyn pergi, karna Geno tidak suka dengan kehadiran gadis itu.
♨♨♨
Masih awal awal jadi jangan nanya kapan ini kapan itu.
Evelyn
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother | Nohyun
Fanfictionsequel dari sexy father Bukan cuma cerita kehidupan Jeno dan Jaehyun tapi juga mengulik kisah cinta sedarah antara ketiga putra mereka BxB Gay Jeno x Jaehyun