Twenty two✨

13 3 0
                                    

Happy Reading^^
.
.
.

Hyein pov
17.00 KST

Sejak kejadian kemarin, aku belum kembali menjenguk Ha Ra Eonni, aku bahkan tidak ke rumah sakit untuk menemani Shin yang sedang melahirkan. Aku hanya berdiam diri di apartemenku.

Aku merasa bahwa mereka tidak mengganggapku ada, bagaimana bisa Ha Ra Eonni menyembunyikan keadaannya dariku, padahal aku sudah mengaggapnya seperti kakak kandungku sendiri, dan juga Shin, apa dia sudah gila? Dia sudah mengetahui segalanya, tetapi mengapa dia menyembunyikannya juga. Ah, aku tidak mengerti dengan semuanya, yang jelas untuk saat ini aku tidak ingin bertemu mereka.

Yoongi Oppa kembali ke apartemenku dengan kondisi yang mengejutkan. Dia terlihat sedang menangis dan langsung memelukku. Aku sampai tidak tahu harus melakukan apa, jujur saja, untuk pertama kalinya aku melihat keadaannya seperti ini.

"Ini semua salahku, andaikan aku tidak egois, keras kepala dan tidak memikirkan diri sendiri, kejadiannya tidak akan seperti ini," jedanya. "Aku harus bagaimana, Hyein-ah."

Aku sangat tidak mengerti apa yang ia bicarakan, dengan keadaannya yang menangis seperti ini, aku hanya bisa menenangkannya, sampai kondisi Yoongi Oppa membaik, ia pun menceritakan segalanya kepadaku.

Cerita yang membuatku sempat syok dan tidak percaya, Ha Ra Eonni dan Shin pergi meninggalkan kami? Tetapi kenapa? Mengapa mereka meninggalkan Yoongi Oppa? Mengapa mereka egois? Masalah ini kan bisa di selesaikan baik-baik.

Lamunanku terpecahkan tatkala Yoongi Oppa menggenggam tanganku, dan aku langsung menatap wajahnya yang terlihat sendu. "Tidak apa-apa sayang, Ha Ra Eonni dan Shin hanya perlu waktu untuk menjernihkan pikiran mereka."

Yoongi Oppa hanya mengangguk, dan tanpa sadar ia tertidur pulas di pundakku.

Pagi harinya, saat aku terbangun, aku tidak melihat Yoongi Oppa, aku langsung mencarinya karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, aku sampai berteriak memanggilnya. Sampai akhirnya aku menemukan, dia yang sedang memasak di dapur.

"Mengapa kau berteriak sepagi ini sayang," ujar Yoongi Oppa.
"Kau tidak terlihat di kamar, aku takut terjadi apa-apa denganmu." Aku mendekati Yoongi Oppa. "Aku bantu sayang."

Awalnya ia menolak, tetapi aku memaksanya sampai akhirnya Yoongi Oppa mengizinkanku untuk membantunya.

Aku emang tidak bisa memasak, tetapi paling tidak aku bisa memotong sayuran, tidak seperti Ha Ra Eonni, yang hanya bisa membuatkan minuman saja.

Disaat aku sedang membantu Yoongi Oppa, terdengar suara tangisan Haegi. "Sayang, aku ke kamar dulu, sepertinya Haegi sudah bangun."
"Iya sayang tidak apa-apa, ini juga sudah tinggal sedikit lagi selesai."

Aku beranjak pergi dari dapur, saat di tengah jalan, aku kembali lagi ke Yoongi Oppa dan menciumnya, dan langsung kabur karena takut ketahuan bahwa pipiku sudah merah merona.

Setelah kami sarapan bersama, aku berniat untuk berbicara mengenai Ha Ra Eonni dan Shin Hye, tetapi ketika melihat Yoongi Oppa bersama Haegi yang sedang asik menonton pororo, dan tertawa bersama, membuatku mengurungkan niat untuk berbicara mengenai hal itu.

"Mungkin ini bukan waktu yang tepat untuk berbicara serius mengenai mereka, dan mungkin Yoongi Oppa membutuhkan waktu."

Setiap hari, aku mencoba membuat Yoongi Oppa tertawa, paling tidak agar dia bisa menghilangkan sejenak beban pikirannya ketika sedang bersamaku.

Aku merasakan di dalam tawanya, dia menyimpan banyak kesedihan, tetapi aku juga tidak tahu harus berbuat apa. "Apapun keputusan yang kau buat, aku akan selalu mendukungmu, walaupun itu keputusan yang sangat menyakitkan, tetapi kau harus kuat sayang, aku yakin semua masalah pasti ada jalan keluarnya."

Yoongi Oppa memelukku. "Terima kasih Hyein-ah, karena kau sudah bersedia berada di sampingku, bahkan disaat aku terpuruk seperti ini, kau masih sanggup untuk bertahan disisiku."

Aku hanya menepuk pundak suamiku itu. Tidak lama kemudian, dia melepaskan pelukannya dan menatapku. "Hyein, apa kau mau berjanji kepadaku?"

"Berjanji untuk apa, oppa?"

Yoongi Oppa memegang kedua tanganku. "Berjanjilah bahwa kau tidak akan pernah meninggalkanku, walaupun situasinya sangat buruk sekalipun."

"Iya oppa, aku berjanji, aku tidak akan pernah meninggalkanmu."

Yoongi Oppa selalu berada disisiku, saat aku tertidur pun, dia selalu menemaniku, padahal bukan aku yang harus dijaga, seharusnya dia yang aku jaga, apalagi saat ini dia sedang banyak masalah dengan kedua istrinya.

"Aku harus bagaimana? Mengapa kalian pergi meninggalkan kami? Tidakkah kalian kasihan jika melihat suami kita seperti ini, kembalilah eonni, dan kau juga Shin."

*****

1 tahun kemudian...

Hari-hariku kembali normal, aku tidak memikirkan siapapun kecuali suamiku dengan anakku, karena aku tidak tahu keberadaan Shin dan juga Ha Ra Eonni. Bahkan Yoongi Oppa sampai saat ini belum berhasil menemukan mereka.

Aku sempat menanyakan ke semua teman, kerabat Ha Ra Eonni dan Shin Hye, tetapi mereka juga mengetahui keberadaan Ha Ra Eonni dan Shin, sampai pada suatu hari aku lelah dan menyerah mencari mereka.

Suatu pagi, saat aku bangun tidur, entah mengapa kepalaku pusing, rasanya kepala ini mau pecah saja. Tiba-tiba ada tangan yang memeluk pinggangku. "Kau kenapa sayang?"

"Aku tidak apa-apa, oppa, hanya saja akhir-akhir ini kepalaku terasa pusing," ucapku.
"Kalau begitu, kita ke rumah sakit saja, kita periksa, aku tidak mau terjadi apa-apa kepadamu."
"Tidak usah, oppa, mungkin ini karena aku kelelahan mencari Ha Ra Eonni dan Shin."
"Aku sudah bilang kam biar aku saja yang mencati mereka, tetapi kau malah memaksaku terus, dan berakhir seperti ini," Yoongi menjeda ucapannya. "Nanti siang kita ke rumah sakit, tidak ada penolakan."

Sekitar pukul 14.00 KST, aku dan Yoongi Oppa ke rumah sakit. Setelah di periksa oleh dokter, ada satu kabar yang mengejutkan datang. Dokter bilang bahwa saat ini aku sedang hamil, tetapi keadaan kandunganku saat ini sangat lemah, mengakibatkan aku tidak boleh kecapean sama sekali dan juga tidak boleh stress.

Posisi saat ini, aku bingung harus senang atau sedih. Aku senang, akhirnya aku akan memiliki anak lagi, tetapi aku juga sedih karena disaat aku hamil, masalah datang bertubi-tubi di dalam rumah tanggaku, dan juga istri lain suamiku.

"Tolong jaga anakku dengan baik, biar masalah keluarga aku saja yang tanggung," ucap Yoongi Oppa.

Mendengar hal itu, air mataku lolos begitu saja. "Maafkan aku sayang, aku selalu membebanimu, aku seperti istri yang tidak berguna."
"Hyein, jangan berbicara seperti itu, kau sudah selalu disampingku saja, aku sudah sangat bahagia, kau bukan beban bagiku, melainkan suatu kebahagiaan," Yoongi Oppa merapihkan rambutku dan mengelusnya. "Kau adalah segalanya sayang."
.
.
.
Tbc

Ini Haegi baru bangun tidur aja udah cakep kayak begini yaaa😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Haegi baru bangun tidur aja udah cakep kayak begini yaaa😭

Not Future Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang