Twenty Four✨

7 3 0
                                    

Happy Reading^^
.
.
.

Author pov
London..

Ha Ra, Seokjin, Jungkook dan kedua anak Ha Ra tiba di London. Mereka langsung menuju kediaman keluarga Kim, mansion yang penuh dengan segala kenangan bagi keluarganya, sudah bertahun-tahun Ha Ra tidak pernah kembali ke mansion, mungkin terakhir kali ke mansion keluarga Kim, saat Ha Ra membawa Jungkook untuk menemui kedua orang tuanya, tepatnya sebelum kedua orang tua Ha Ra meninggal karena kecelakaan.

Keluarga Kim emang sudah sangat dekat dengan Jung Jungkook, karena Jungkook dan Ha Ra sudah tunangan dan hampir sampai menikah, jika saja tidak terjadi kesalahpahaman antara mereka.

Cairan bening itu tampak lolos dari mata Ha Ra ketika Ha Ra berdiri tepat setelah masuk ke dalam mansion, di kelilinginya setiap ruangan, sampai ketika berada di kamar kedua orang tuanya, Ha Ra tak kuasa menahan perasaannya. Ia menangis sejadi-jadinya.

"M-mama kenapa?" Ucap Seojun pelan.

Dengan sigap Jungkook menggendong Seojun dan menggandeng Sulli, ia membawa anak-anak ke keluar kamar.

Seokjin mendekati Ha Ra dan mencoba menenangkan adik kesayangannya itu.

*****

"Paman, mengapa kita pindah ke sini, aku mau bersama papa, aku kangen papa.." rengek Sulli.

Sementara itu Seojun sedang tidur di sebalah Ha Ra, Ha Ra juga tertidur setelah menangis teringat kedua orang tuanya.

"Sulli-ya, dengarkan paman, kita saat ini sedang liburan, ini rumah halmeoni dan harabeoji kamu," Jungkook dengan lembut menjelaskan ke Sulli.

Tetapi Sulli tidak mau mendengarkan, seperti yang sudah diketahui, bahwa kepribadian Sulli sangat keras kepala. Ia terus saja menangis memanggil Yoongi. Sulli emang dekat sekali dengan Yoongi, jika tidak ada Yoongi, ia terus menangis sampai bisa bertemu dengan Yoongi. Namun kini keadaannya berbeda, Jungkook yang sudah biasa melihat Sulli seperti ini, hanya bisa menghela nafas kasar, sementara Seokjin hanya menatap keponakannya itu.

Ia mendekati Sulli yang saat ini sedang di peluk Jungkook. "Kau ingin bertemu dengan papa?"

Dibalas anggukan kepala oleh Sulli.

"Hyung, apa yang kau bicarakan," ujar Jungkook.

"Biarkan saja Kook, dia menangis seperti ini karena ingin bersama dengan papanya, untuk apa kita melarangnya," Seokjin kembali menoleh ke Sulli. "Kalau seperti itu, paman akan antarkan kamu ke rumah papa mu, tetapi jangan pernah kembali lagi bersama mama mu, bagaimana?"

"A..apa maksud paman?"

Jungkook berusaha menghentikan Seokjin, ia tahu jika Seokjin akan mengatakan sebenarnya ke bocah berusia 5 tahun ini. Namun, Seokjin tidak bisa dihentikan. "Papa kesayanganmu itu yang sudah membuat mama mu seperti ini, mama mu menangis histeris bahkan sampai masuk rumah sakit, itu semua karena papa kamu."

Sebenarnya Seokjin tidak harus berbicara itu kepada Sulli, Seokjin hanya ingin adiknya menjauh dari kehidupan Yoongi, makanya ia memilih memberitahu Sulli bahwa ayahnya sudah membuat keadaan ibunya menjadi seperti ini.

"Sekarang kau pilih, ingin ikut dengan papa atau mama?" Tanya Seokjin.
"Hyung, sudahlah hentikan, dia masih kecil."
"Tidak Kook, dia keponakanku, darah dagingku, aku yakin dia bisa mengambil keputusan."
"Kau gila hyung," ucap Jungkook dan langsung mengalihkan pandangannya ke Sulli.

Bukannya menjawab pertanyaan Seokjin, Sulli tiba-tiba beranjak pergi dan menuju kamar Ha Ra. Seokjin dan Jungkook mengikutinya.

Dilihatnya Ha Ra yang sedang tidur memeluk Seojun, Sulli mendekat ke sang ibu, di tatapnya wajah sang ibu. Sulli terlihat banjir air mata, tatkala melihat lingkaran hitam yang berada di bawah kantong mata sang ibu, dan juga tampak sembab.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not Future Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang