BAB I : AKU MENGAGUMI-MU!

66 6 0
                                    

"Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Apapun yang kita anggap mustahil, bisa saja terjadi."

♥♥♥

••FRISYLA LUNARA EVELYN POV

Hai, aku Frisyla. Saat ini aku masih mengenyam pendidikan di Universitas Negeri daerah Bandung. Rasanya menjadi mahasiswi tingkat akhir itu seperti banyak tanggung jawab yang harus segera di selesaikan. Tidak ada waktu untuk nongkrong apalagi hanya sekadar main. Hm, seperti terpenjara oleh kehidupan.

Kringggg!! Nada alarm berbunyi.

"huaaaaaam!" aku terbangun dan langsung meregangkan kedua tangan ke atas, lalu melihat jam di ponsel. "Astagfirullah, jam 6? Mampus belum shalat!"

"Frisylaaaaa! Sylaaaa!" terdengar teriakan dibalik pintu sambil mengetuknya dengan cepat.

"I-iyaaa maaa, Syla udah bangun dari tadi ko." sahutku sambil bibir gemetar.

"Oke, mama tunggu di bawah. Kita sarapan."

"Baik ma. Syla nanti ke bawah."

Sudah terbiasa setiap pagi akan ada suara teriakan yang membangunkanku. Karena, mama tidak mau jika anak gadisnya telat bangun. Namun, aku tidak terbiasa untuk bangun pagi apalagi mama selalu memberikan nasehat bahwa aku harus bangun sebelum ayam berkokok. Ya, bukan mama saja tapi sama dengan papa yang mengajarkan shalat Tahajud jangan sampai ditinggalkan. Tetap saja, aku belum bisa melakukan itu.

Meja Makan
Pukul 06.45 WIB

Aku memakai dress berwarna pastel dan dipadukan kerudung dengan warna senada. Terlihat rapi namun tetap elegan, memberikan kesan bahwa aku adalah perempuan yang anggun. Setelah selesai mempersiapkan diri untuk pergi ke kampus, aku menelurusi anak tangga menuju meja makan terlebih dahulu.

"Mamaaa." aku memeluknya dari belakang.

"Eh anak gadis mama. Sini, sarapan dulu ya nak."

"Maa, kemana Papa? Kak Fero juga mana?"

"Tuh papa. Kalo kaka kamu kan udah kebiasaan jam segini belum bangun." matanya yang tertuju ke arah tangga sedangkan kedua tangannya menyiapkan sarapan.

"Kenapa Ma?" ayah menghampiri dan mengecup kening mama.

"Ga Pa, ini Syla nanyain Papa sama Fero."

"Syla sayang, kan udah tau sendiri kaka kamu itu kalo udah shalat subuh langsung tidur lagi. Harusnya jangan gitu, ga baik. Fero udah di kasih tau tapi tetap aja ga di dengerin. Aduh anak itu." menggeleng gemas. "Syla, ga gitu kan?"

"i-iyaa pa, ngga ko. Syla kan anaknya baik, penurut juga iya kan maaaa. Hhehe"

"Alhamdulillah kalo gitu."

GARIS FINISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang