"AIGOOO!! GUMAWOYO!!! AIGOO!! GUMAWOYO!!!!"Min-ho hanya diam terkejut dan tak membalas pelukan itu. Dia sedikit kebingungan. Dia telah berbuat kesalahan dengan memecahkan vas itu. Tapi Ayah Go-eu malah memeluk dan berterima kasih padanya.
"AIGOO GUMAWO!! JJINJJA GUMAWO!! Ahh yaa siapa namamu?". Ayah Go-eun bertanya disela-sela pelukan mereka.
"Ah..ehm..Lee Min-ho" jawab Min-ho yang masih sedikit terkejut.
"GUMAWOYO! MIN-HO SSI!!" Ayah Go-eun kembali mengeratkan pelukannya.
Go-eun dan ibunya hanya bisa memandang tidak percaya. Bagaimana bisa ayahnya tiba-tiba memeluk dan berterima kasih pada orang yang sudah memecahkan vas kesayangannya.
"APPAAA!!" bentak Go-eun. Ayahnya sedikit terkejut dan perlahan melepaskan pelukannya pada Min-ho.
"APA YANG AYAH LAKUKAN??" Tanya Go-eun sedikit berteriak.
"Ehm.. sebenarnya.." Ayah Go-eun menjawab dengan bergumam tak jelas.
"Waeyo appa?!" Tanya Go-eun.
"Geurae, kenapa yeobo?? Vas itu favoritmu bukan? Kenapa malah senang vas itu pecah?" Ibu Go-eun ikut bertanya.
"Sebenarnya... ehm.. Cincin batu akik ayah tersangkut di dalam vas itu. Jadi ehm.. aku tidak bisa mengambilnya" jelas Ayah Go-eun lalu membungkuk mencari-cari batu akik nya "ini dia sudah ketemu!!" Matanya berbinar melihat batu akik itu.
"Kenapa ayah tidak bilang padaku!. Ayah lebih menyukai batu akik itu dari pada vas itu ayahh!!!" Jawab Go-eun kesal ditambah dirinya dari tadi memarahi Min-ho untuk meminta pertanggung jawaban tapi ayahnya malah berterima kasih padanya.
"Ggon appa mianhae. Appa tidak enak untuk memecahkan vas itu karena sepertinya kau sangat menyukainya" jelas Ayah Go-eun
"Aku menyukai vas itu karena ayah yang membuatnya dan kalau ayah ingin mengambil batu akik itu ayah bisa bilang padaku!" Ucap Go-eun setengah kesal.
"Appa mianhae ggon ah"
"Tapi siapa pria ini ggon ah??" Tanya ibu Go-eun karena merasa aneh ada seorang pria malam-malam begini di klinik putrinya bahkan apa yang mereka lakukan sampai memecahkan vas.
"Ehh perkenalkan saya-"
"Dia pasienku". Go-eun memotong kalimat Min-ho.
"Ahh pasien... dia sangat tampan" Ibu Go-eun memuji sambil tersenyum.
"Nee kamsahamnida" Min-ho pun menjawabnya dengan penuh senyum juga.
"Eoh Min-ho ssi aku benar-benar berterima kasih padamu. Sebagai rasa terima kasihku kapan-kapan kita bisa makan bersama bukan?" Tanya Ayah Go-eun.
"Tentu saja dengan senang hati aku akan meluangkan waktu." Jawab Min-ho yang semakin senang akan hal itu. Dia juga bisa menjadikannya alasan untuk bertemu dengan Go-eun bahkan mungkin sekarang dia akan lebih mudah untuk menemuinya.
"Geurae yeobo! Kita bisa mengundangnya makan dirumah kita!" Jawab Ibu Go-eun yang tak kalah semangat.
"Nee terima kasih atas undangannya aku akan pastikan untuk datang" Jawab Min-ho sambil membungkuk.
"Ggon ayo kita pulang-"
"Yeobo!!" Potong Ibu Go-eun sambil mencubit lengan suaminya memberikan sinyal. "Ggon kita tunggu di mobil!"
Ibu dan ayah Go-eun keluar meninggalkan mereka berdua di ruangannya. Go-eun benar-benar kesal dan merasa malu. Dan didepannya sekarang seorang sedang tersenyum kemenangan.