Happy reading,****
10.00 pagi
"Ggon-ah!!!! Bangunlah sudah siang!!!"
Karena goeun yang tak kunjung bangun ibunya pun menyusul ke kamarnya dan membangunkannya.
"Bangunlahh!!!! Bangunn!!"
Bukannnya bangun goeun malah semakin menenggelamkan dirinya di dalam selimut.
"Eommaa.. lima menit lagi.."
"Dari tadi kau bilang begitu tapi tidak bangun-bangun. Ayo bangun cepat!!" Ibunya sambil menarik-narik goeun.
"Aigoo seberapa banyak kau minum tadi malam?! Sampai teler begini."
"Goeun cepat bangunn!!!!" Kali ini ibunya membangunkan dengan paksa.
"Aerraseo! arraseo! Aku bangun eomma keluar dulu." Akhirnya goeun bangun.
"Kalau eomma keluar pasti tidur lagi, ayo cepat makan sup agar pengarmu hilang."
Akhirnya goeun pun meninggalkan kamarnya dan pergi ke meja makan.
"Ini makanlah." Menyodorkan mangkuk berisi sup.
"Aigoo.. aigoo.. lihatlah dirimuu" ucap ibu goeun gelen-geleng. "Seberapa banyak kau minum ha? Sampai mabuk begitu dan harus diantar pulang."
"Ah ya aku harus berterima kasih pada Yongji" ucap Goeun santai.
"Kenapa harus berterima kasih pada Yongji seharusnya kau berterima kasih pada Lee sajang"
"Lee sajang? Lee siapa eomma?" Tanya goeun kebingungan.
"Tentu saja Lee Minho siapa lagi kalau bukan dia."
"Lee minho? T-tapi bagaimana bisa?"
"Bagaimana eomma tahu? Yang diantar kan kamu."
"Lalu Yongji?"
"Oh dia diantar pulang oleh saudaranya Minho."
"Saudara? Saudara siapa?"
"Entahlah eomma lupa, namanya do.. do.."
"Dohwan?"
"Aah benar Dohwan." Ibunya berhenti sebentar "Tunggu kamu tidak ingat yang terjadi semalam?" Tanya ibunya.
"Entahlah sepertinya tidak ingat, semuanya buram. Aku tidak melakukan apa-apa kan?" Ucap Goeun dengan santai.
"Aigooo kau bahkan melakukan kesalahan besar."
"Apa?"
"Muntah."
"Muntah? Itu hal biasa eomma."
"Di jas Minho"
"APAA!! BAGAIMANA BISA?!" teriak Goeun terkejut.
Flashback
Mereka bertiga para wanita masih berada di tempatnya. Botol-botol minuman berserakan di meja. Mereka minum sangat banyak, mungkin mereka juga tidak bisa berdiri tegak.
Seorang pria yang diduga merupakan kekasih Miseon masuk ke dalam untuk menjemputnya.
"Miseon!!! lihat itu ada kekasihmu!!" Teriak Goeun begitu pria itu mendekat.
Miseon yang kepalanya tergeletak di meja pun bangun "ehm.. dimana?"
"Lihatlah.. Miseon kau sangat beruntung memiliki kekasih.. bahkan saat kalian bertengkar pun akan dijemput. Andai aku memiliki kekasih.." ucap Yongji mengsedih.