Kini Jennie diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah mulai stabil. Dan karena mereka tidak bisa lama-lama di China, mereka harus pulang ke Indonesia dalam waktu dekat. Taeil sebagai kakak tertua membujuk Jennie agar ia mau ikut pulang bersama mereka semua, tapi Jennie masih diam memikirkan jawaban itu
"Dek, kita pulang yuk. Kamu udah lama ngga masuk sekolah, nanti kamu ngga naik" bujuk taeil yang hampir putus asa
"Iya Jen, sohib lo nyariin tuh. Siapa tuh si kacung sama seje" sahut haechan tanpa mengalihkan pandangannya
Jennie menghela nafas lelah karena sudah hampir setengah jam semua abangnya ini ngomong tanpa henti.
"Iya iya, gue ikut pulang"
Mendengar itu mereka semua menjadi senang apalagi doyoung yang sampai melompat-lompat diatas sofa
"Anjir malah cosplay jadi monyet lo" kata taeyong sembari menatap doyoung dengan sinis
"Karena gue seneng, kenapa? Gak suka? Terserah gue lah" balasnya dengan ekspresi julid, bayangkan saja seperti apa.
"Gimana kalau besok aja pulangnya?"
Yuta mengangguk setuju dengan pertanyaan Johnny, "boleh, jadi sekarang kita beresin barang-barang kita biar besok bisa langsung berangkat ke bandara"
"Setuju, kalau gitu gue masuk dulu ya"
Satu-persatu dari mereka pergi kedalam kamarnya masing-masing untuk mengemas baju dan barang-barang mereka yang lain.
Jennie telah selesai mengemasi barangnya dan sekarang ia duduk diatas kasur sambil melamun
"Sekarang naeun lagi dimana ya? Apa bener dia masuk penjara?"
"Iya lah dia kan mau coba bunuh lo" sahut mark yang tak tahunya sudah berada di dekat pintu
Kemudian mark melangkah kearahnya dan menyeret kursi lalu duduk didepan Jennie
"Jen, kenapa lo masih peduli sama dia sih? Dia kan jahat sama lo"
"Siapa yang peduli sih orang gue nanya dia sekarang dimana kok" balas jennie agak kesal
"Gini ya Jen, lo tenang aja si naeun udah di urus sama polisi. Udah pasti lah dia masuk penjara"
"Ya gue masih ngga nyangka aja gitu, awalnya dia baik banget sama gue tapi kok bisa jadi gitu ya"
Mark tersenyum tipis kemudian mengelus rambut adiknya, "gue minta maaf ya, dulu gue lebih percaya sama dia ketimbang sama lo"
Jennie menghempaskan tangan mark dari rambutnya dan berbalik badan sambil melipat tangannya, "dih baru sadar? dulu kemana aja"
"Ihh Jen, kok gitu sih. Maafin gue lah, kok lo jadi nyebelin sih", Mark berdiri sembari berkacak pinggang
"Ya salah siapa, dulu aja sampe ngehina gue. Sekarang lo cuma bilang 'jen, maafin gue ya'. Gitu doang?" Ujar Jennie sambil menirukan gaya bicara Mark
Mark mengelus dadanya sabar, memang pantas sih Jennie seperti ini kepadanya.
"Yaudah sih kalau lo gak mau maafin gue, dasar pundungan!", Mark beranjak pergi keluar
Jennie tertawa terbahak-bahak mengingat muka mark yang memelas meminta maaf kepadanya
"Gue sebenernya udah maafin lo sebelum lo minta maaf ke gue"
Jennie kembali terdiam menatap tembok ntah apa yang ada dipikirannya. Dan tanpa disadari juga, jisung sudah berada dibelakangnya
"Heh cewek aneh"
Jennie menoleh sinis, "apasih cowok aneh?"
"Lo ngapain natap tembok gitu, aneh banget deh lo" cibirnya tanpa mengaca, padahal ia sendiri juga seperti itu
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER || Ft NCT 127
Fanfiction[Kim Jennie Ft Nct 127] Kisah keluarga yang hidupnya sangat mendramatis. Senang, susah, sedih, kecewa tercampur menjadi satu. !!Warning!! ~Bahasa = Non Baku ~Typo? banyak bertebaran:) ~sedikit terdapat kata kata kasar🙂 Dsb. Hope u Like it✨