Jennie pergi menyusul haechan, gadis itu kini berkeringat dingin. Ia takut jika kembarannya itu membocorkan rencananya kepada yang lain
"Chan, gue mohon", Jennie tak berhenti menggedor-gedor pintu kamarnya
"Gue terpaksa ngelakuin ini semua, haechan! Gue tau lo belum bisa maafin papa gara-gara papa ngatain lo anak dajjal, anggep aja papa khilaf waktu itu"
"Lo mah gatau di katain anak dajjal, Jen. Gue sakit hati tau gak sama itu om om!" Balasnya sedikit ketus
"pfft, tapi emang kenyataan nya lo kaya dajjal sih ahaha" gumam jennie dan untung saja haechan tak mendengarnya
"Mm, yaudaa kalau lo ga mau bantuin gue"
Jennie pergi dengan langkah yang gontai, ia pikir rencananya akan gagal sampai disini
Diam-diam setelah Jennie pergi, haechan keluar dan bergegas menyusul Jennie. Ia pikir tidak ada salahnya memberi kesempatan kepada papa nya itu
"Pstt, chan. Sini!"
Mark melambaikan tangannya kepada haechan yang kebetulan melewati dirinya
"Apaan?"
"Gue mau ngomong tentang Jennie, Lo sadar gak sih? Gelagatnya aneh banget dari kemaren"
Haechan diam memikirkan sesuatu, "eum.. kalau gue rasa sih biasa aja, udah ya gue pergi!"
Setelah kepergian haechan, Mark mulai menaruh sedikit rasa curiga kepadanya ntah apa itu
"Kaya ada yang di sembunyiin? kalo ada nih ya parah banget masa gue gatau"
"Eh iya kok gue ga liat om om itu ya. Positif thinking aja palingan lagi nyari cewe baru apalagi disini cewe nya kan cakep cakep"
Haechan mengetuk pintu kamar Jennie beberapa kali, dan si pemilik kamar membukakan pintu untuknya
Senyumnya mereka dan mempersilahkan nya masuk, "yuk masuk!"
Haechan duduk dipinggir kasur milik jennie, "Gue butuh penjelasan"
Jennie berdecak pelan, "penjelasan apa lagi? Bukannya udah jelas, gue cuman akting doang?"
"Waktu Lo dirumah sakit, lo itu beneran amnesia apa cuman bohongan?"
"Ohh itu, kalau itu gue beneran amnesia tpi setelah pulang kesini gue inget semuanya. Lagian gue kan cuman amnesia sementara"
Haechan mengangguk paham, "jadi apa rencana lo selanjutnya?"
"Gue gatau. Jujur, otak gue lagi buntu"
"Heh lo tau gak, si mark udah mulai curiga sama lo!" Kata haechan
"Wah ga bisa nih, apa perlu kita ajak dia buat jalanin rencana ini?"
Haechan mulai berpikir, dan Jennie menunggu jawaban haechan
"Gimana kalau—"
Brakkk
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BROTHER || Ft NCT 127
Fiksi Penggemar[Kim Jennie Ft Nct 127] Kisah keluarga yang hidupnya sangat mendramatis. Senang, susah, sedih, kecewa tercampur menjadi satu. !!Warning!! ~Bahasa = Non Baku ~Typo? banyak bertebaran:) ~sedikit terdapat kata kata kasar🙂 Dsb. Hope u Like it✨