Adore U : Obsession

3.2K 276 3
                                    

Seokmin panas dengan keadaan di bc Deep Sky, tentu saja dia merasa panas dan iri. Dalam bayangannya Jisoo yang datang padanya lalu memeluk dan mengatakan cinta padanya. Tapi rupanya justru malah Myungho yang melakukan itu pada Jun. Apalagi mereka pakai acara berciuman segala.

Seokmin melonggarkan dasi yang terasa mencekik lehernya itu. Dia sangat merindukan Jisoo, dia rindu mengikuti dan menggoda gadis itu. Sudah berapa lama Seokmin menjauhi gadis itu? Tapi kenapa belum ada perubahan? Apakah siasat yang Chan sarankan itu gagal?

Aish, seharusnya Seokmin tak perlu mendengarkan Chan. Seharusnya dia terus dekati Jisoo saja dengan caranya, tak perlu memakai teori pancing ala Chan.

Seokmin menaiki tangga menuju rooftop, mungkin angin di rooftop bisa menyejukkan kepala Seokmin yang panas. Sialnya, keadaan di rooftop justru membuat kepala Seokmin semakin panas.

Chan.

Aishh, jadi ini maksud dia memberikan teori pancing pada Seokmin?

"Jadi ini yang kau maksud dengan prinsip memancing itu, Chan?" sindir Seokmin dengan rahang mengeras melihat Chan dan Jisoo yang berpelukan didepan matanya. Jika bukan sahabatnya, mungkin sekarang Chan sudah babak belur oleh Seokmin.

"Hai, Seok." sapa Chan santai tak mempedulikan sindiran Seokmin, dia melepas pelukannya dan menepuk bahu Seokmin sebelum meninggalkan mereka berdua.

Jisoo masih terdiam ditempat, tak mau menatap Seokmin yang sedang menatapnya tajam dengan kedua tangan yang mengepal di dalam saku celananya. Menaha emosi, sudah cukup! Sudah cukup dia membuat kekonyolan dengan menjauhi Jisoo.

Jika dengan cara lembut maupun dingin dia tetap tak bisa mendapatkan Jisoo, apa dia harus menggunakan cara pemaksaan dan kasar untuk gadis itu?

Seokmin menghela nafasnya berat untuk menekan emosinya. Untuk sekarang mungkin lebih baik dia menjauh dulu, daripada nantinya Jisoo malah menjadi korban pelampiasan kekesalannya.

Seokmin berbalik tanpa ucap, berniat meninggalkan Jisoo sendirian disana.

"Sekarang aku yakin-"

Ucapan lantang Jisoo menghentikan langkah kaki Seokmin. Pria itu berhenti, tapi tak membalikan tubuhnya, menunggu Jisoo melanjutkan ucapannya.

"Aku yakin sekarang, bahwa aku.. M-mencintaimu, Seok. Seharusnya aku menyadari itu sejak dulu, tanpa harus membuatmu menjauh dariku dulu. Aku memang risih dan benci saat kau terus mengikuti dan menggangguku terus. Tapi semenjak kau menjauh, aku merasa kosong. Aku sudah terbiasa dengan kehadiranmu disekitarku. Aku tak tahu kenapa kau menjauh, tapi itu justru membuat aku tersadar." lanjut Jisoo.

Gadis itu menegakkan tubuhnya menatap punggung Seokmin. "Aku mencintaimu Seokmin.  Aku sadar aku mencintaimu. Aku menyampingkan keraguanku karena aku tak ingin menyesal untuk yang kedua kalinya. Aku menyesal karena telah berulang kali menolakmu hingga membuatmu menyerah padaku. Dan sekarang, aku tak ingin menyesal lagi. Sekarang aku yang mengungkapkannya padamu. Tak peduli dengan perasaanmu sekarang padaku. Aku mencintaimu Seokmin."

Jisoo mengubur segala keraguan dan rasa malunya. Dia mengungkapkan perasaannya, dia bahkan melangkah menuju pria yang masih memunggunginya itu, lalu mendekap pria itu. Tanpa Jisoo tahu, bahwa kini Seokmin tengah mengulas senyumannya.

Seokmin meraih tangan Jisoo yang bertautan diperutnya, dia melepaskan tautan tangan itu dan berbalik menatap Jisoo, dengan ekspresi dingin yang sudah dia atur sebelum berbalik. Menjahili Jisoonya tak ada salahnya kan?

"Kau tahu tentang rumorku, bukan? Aku sudah memiliki kekasih. Bagaimana bisa kau menyatakan perasaanmu pada pria yang sudah memiliki kekasih?" ujar Seokmin membuat Jisoo menatapnya tak percaya.

Adore UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang