Pulang - Seong Yohan (Fanfiction✿) ‼️ MASA REVISI + HIATUS DULU ‼️

04 - Awal (3)

"Jadi, Yohan..."

"Mulai sekarang kita berteman, ya!"

"Ya, selama kontrak berjalan,"

"Tentu saja." Finalnya mantap.

Yohan sengaja memejamkan matanya begitu ia mengucapkan kata 'kontrak'.

"Tidak, bukan begitu yang ku mau!"

"Maksudku, saat kontrak ini berakhir pun, kau harus tetap berteman denganku!" Sambung Chaerin heboh.

"Ya? Bagaimana?" Gadis itu memandang penuh harap.

Yohan melirik gadis didepannya ragu.

"Umm, bagaimana ya-"

"Kau tau sendiri kan? Memperpanjang kontrak itu berarti menambah biaya dan harganya pun lumayan untukmu, kan?" Imbuh Yohan tidak peka.

Chaerin melemparkan tatapan datar kearahnya. Menatapnya cukup lama sampai lelaki didepannya itu merasa risih.

"K-kenapa?!"

"Sudah kuduga kau tidak akan sanggup-!" Dengan pede Yohan meledek ketidakmampuan Chaerin.

"Baiklah, sepertinya cuma ini satu-satunya cara agar kau menurut."

"Seong Yohan!"

.

.
ㅤㅤ

"Nah, bagaimana? Tawaranku cukup menarik, kan?" Ujar Chaerin dengan wajah licik.

"Sial! Ini sih namanya pertaruhan!" Batinnya greget sendiri.

Kini wajahnya berubah pucat. Chaerin ketar-ketir sendiri dengan kesepakatan yang baru saja ia buat.

Benar, ini adalah pertaruhan.

  Pertaruhan, apakah Yohan mau tetap berteman dengan nya; jika 'kontrak' ia bayar setiap hari dengan makan gratis dua porsi Tteokbokki maupun Ramyeon di tempat magangnya ini.

Atau,

Sebuah pertaruhan, apakah gaji Chaerin mau tidak mau harus diperas 'begini' agar seseorang mau berteman dengan nya; terpaksa harus menggunakan 'kontrak' singkat yang lebih boros melalui uang secara terus menerus.

"Jadi, maksudmu.." Yohan mengigit ujung jempolnya.

"Kau akan memberiku dua porsi Tteokbokki ataupun Ramyeon selama aku mau berteman denganmu? Begitu?" Tanya Yohan memastikan.

"Benar! Seong Yohan dari Gangbuk-gu ternyata orang yang jenius, ya!" Pujinya, menepuk tangannya pelan agar Yohan luluh.

"Hmm.." Yohan bergumam.

"'Berteman' dengannya itu.. Maksudnya, Asal mau bicara atau mendengarkannya saja sudah cukup, kan?"

"..Tapi, mana bisa aku main-main begini"

Yohan sibuk bernegosiasi dengan pikirannya sendiri. Tak lama, perutnya bergerumul.

"Tcih, baiklah, aku terima tawaranmu." Jawabnya ketus, alisnya menukik kesal.

"Sial, mana mungkin aku buang kesempatan makan gratis dua porsi setiap hari ini, kan?! Toh, setidaknya biaya pengeluaranku jadi sedikit berkurang."

"AH?! BENAR, KAN?!" Chaerin tampak kegirangan.

"JANGAN BOHONG YA!" Tambah pemudi itu berbinar-binar.

"Tck, iya-iya, terserah deh~"

"Kalau begitu mulai sekarang kontraknya benar-benar berjalan, ya!" Tambah Chaerin tak henti-hentinya.

"Oh, jadi Ramyeon-nya sudah bisa di makan sekarang, nih?"

"Tentu saja! Sebentar, aku siapkan dulu-"

✩

Berawal dari Seong Yohan yang selalu duduk dengan anjingnya, hingga Park Chaerin yang usil untuk terus mengajak Yohan berbicara di tengah kesendiriannya.

Awalan sulit bagi Park Chaerin yang ekstrovert untuk terus berusaha akrab dengan seorang seperti Seong Yohan yang dingin dan ketus.

Setiap kali Chaerin mengajak bicara, Yohan hanya memandangnya dingin kemudian memintanya untuk pergi.

Dari memandang dingin hingga memintanya untuk pergi, Yohan perlahan meladeni kamauan gadis itu.

Mulai bertukar kata, sampai menerima pemberian kecil darinya. Hingga tanpa sadar, ke-canggungan pun tak lagi terasa begitu mereka bertemu.

Saat kecanggungan itu hilang, Seong Yohan merasa seperti ada 'sesuatu' yang salah di dirinya.

Ia merasa tak seharusnya begini terhadap seseorang. Ada sesuatu yang harus ia kejar daripada melakukan 'hal' kekanakan seperti ini.

Pada akhirnya Yohan kembali ke titik awal.

Berkata pada Chaerin jika ia ingin mengobrol atau melakukan hal lain yang bersangkutan dengan dirinya, maka satu-satunya cara adalah dengan membuat kontrak.

Dan ya, Yohan hanya akan bicara pada Chaerin saat gadis itu membuat kontrak dengannya. Dan begitu kontrak habis, Yohan akan diam dan segera pergi dari foodtruck tempat Chaerin magang.

Terus begitu hingga kontrak yang selama ini dilakukan selesai dan diganti dengan kontrak baru.

  Kontrak 'Free Combo Meals' , usulan Park Chaerin diatas tisu.