08 - Renggang (1)

258 55 3
                                    


Suatu sore, di pinggiran sungai Han seperti biasanya. Kedua serangkai itu duduk menikmati langit sore yang semakin gelap menuju malam.

"Yohan"

"Goddog itu,"

"..Apa?"

  Chaerin mengelus Eden gemas.

"Apa nama band? Atau nama brand terkenal?" Gadis itu terus bertanya.

Yohan hanya menatap ke arah sungai Han dengan pandangan datar. Sama sekali tak mengambil pusing pertanyaan Chaerin.

  Sudah hampir dua bulan mereka tidak bertemu. Yohan sibuk mengurusi beberapa hal, begitupun dengan Chaerin dan jadwal-jadwal padatnya.

"Atau, itu nama Organisasi? Komunitas? Semacam nama grup? Atau mungkin Crew?" Ujar gadis itu menerka-nerka.

"Memangnya kenapa?" Suara Yohan terdengar kesal.

"Aku penasaran"

Yohan mengoper sebotol minuman energi ke arah Chaerin.

"Sudahlah, memang apa untungnya kalau tau?" Sanggahnya cuek.

Chaerin menatap Yohan serius. Yang ditatap lekas menoleh tak enak.

"Apa?" Celutuknya.

"Yah, bagaimana ya..."

"Kalau memang Sebuah Crew,"

" ... "

"Kau pasti ketuanya, kan?"

Suasana sekitar seketika senyap. Keduanya diam dalam keheningan. Sibuk memikirkan alasan dari jawaban mereka masing-masing setelah penyataan barusan.

Kata-kata Chaerin membuat Yohan menatapnya dengan tajam. Tatapan sinis yang dingin seperti kali pertama mereka bertemu. Tatapannya cukup menjelaskan pada Chaerin betapa tidak sukanya Yohan akan topik yang ia pilih.

Respon Chaerin hanya bisa tersenyum kaku, memilih mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tidak ingin bertemu kontak dengan mata Yohan.

Tatapan Yohan sedikit menyinggungnya. Semakin banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya. Jika memang tidak, kenapa harus menatapnya se-sinis itu? Ia tidak suka.

Walau begitu Chaerin sesekali tetap mencuri pandang. Berharap kecanggungan segera usai. Angin yang berhembus di pematang hari tanpa sadar membantunya.

Membantu gadis itu untuk melihat raut wajah Yohan secara utuh.

Angin menghembuskan poni-poni Yohan. Surai coklatnya tertiup lembut. Postur wajahnya yang lembut tampak terukir kesal. Sejujurnya terlihat menggemaskan. Namun situasinya sangat tidak mencerminkan.

Alis Yohan tertekuk, mulutnya mengatup rapat. Dagunya berkerut. Matanya yang bulat tidak lepas menatap Chaerin dalam. Pemuda itu diam semenjak pertanyaan barusan.

"Karna akhir-akhir ini.." Chaerin berusaha menjelaskan maksudnya.

"Aku merasa seperti, terlibat." Suaranya pelan.

" ... " Yohan masih menatap tajam.

"Beberapa hari ini, Crew itu juga jadi bahan pembicaraan.."

"Di tambah, Eden memakai rompi anjing dengan nama.."

Kata-katanya sengaja ia gantung begitu mengalihkan pandangannya ke pakaian yang Yohan pakai.

"Kau juga.. Kau memakai hoodie hitam dengan logo yang sama seperti Eden" Sambungnya dalam hati.

Yohan terkekeh. Mau tidak mau memilih untuk menjawab semua pertanyaan Chaerin yang ntah bagaimana akhirnya nanti.

"Jadi, pada intinya-" Kalimatnya terpotong.

Pulang - Seong Yohan (Fanfiction✿)  ‼️ MASA REVISI + HIATUS DULU ‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang