05 - Keseharian (1)

302 64 0
                                    


Beberapa bulan berlalu sejak kontrak itu dibuat.

Dengan alami, keduanya menjalani keseharian seperti biasa. Bahkan mereka tidak lagi berbasa-basi atau merasa canggung saat berinteraksi. Interaksi murni seperti remaja pada umumnya.

Namun ada beberapa hal yang membuat Chaerin gundah akhir-akhir ini.

"Tumben Minggu ini Yohan absen? " Batinnya kepikiran.

Keabsenan Yohan membuatnya sedikit khawatir. Biasanya, lelaki itu walau jarang pasti selalu makan disini, sesibuk apapun urusannya.

Namun, minggu ini Yohan benar-benar absen makan di tempatnya.

"Tunggu– dia tidak menemukan tempat langganan baru, kan?!" Seru Chaerin terkaget-kaget sendiri.

"Langganan baru apanya?"

" ..Aku kan makan gratis disini." Sambung Yohan santai, menarik kursi untuk duduk.

Yohan datang dengan jaket baseball merahnya yang khas. Melirik kearah menu baru diatas meja, deretan Odeng yang menggiurkan.

"Wah, bocah gila! Hampir saja jantungku copot!"

"Sekarang udah ada Odeng, ya?" Tanyanya terdengar antusias.

"Iya, aku usul pada senior begitu coba Odeng di sekitar Gangdong"

"Oh, gitu.."

"Sifat menyebalkannya sama sekali tidak berubah- " Batin Chaerin menyungging senyum sebal.

"Ada urusan apa ke Gangdong?" Tanya Yohan dengan wajah curiga.

"Bertemu teman???"

"Jangan sendiri, disitu banyak pencuri" Jelasnya selaku mantan begal sepatu.

"Aku tidak sendiri kok"

"Baguslah"

"Kau sendiri sepertinya belakang ini sibuk, ku pikir hari ini pun kau juga tidak akan mampir" Ujar Chaerin, memberikan Yohan semangkuk Ramyeon yang masih hangat.

Yohan langsung menatap heran kearah mangkuk yang di letakkan tepat di hadapannya.

"Huh? Siapa yang mau makan Ramyeon?" Tanyanya.

"Eh, bukannya kau mau makan? Biasanya sabtu sore kau selalu pesan Ramyeon.."

"Tidak, aku sudah kenyang."

"Hah?! Tumben?!"

"Tumben apanya? Memang aku kesini hanya untuk makan, huh?!"

"Ah, berarti- kau habis makan dari tempat lain?" Tanyanya penasaran.

" ... " Yohan hanya diam.

"Yah, bukan masalah kalau kau tidak mau bilang"

"Selama mengenalmu, kau kan selalu begitu." Imbuh Chaerin memasang senyum kesal.
ㅤㅤ

.

.
ㅤㅤ

"Aku ditipu"

"Wah gila! Beneran?!"

Wajah Yohan terlihat datar namun juga kesal.

"Kenapa kau tampak bersemangat? Kau senang ya kalau aku di tipu begini?"

"Senang apanya bocah gila?!"

"Justru aku kaget, bisa-bisanya orang sepertimu ditipu." Timpal pemudi itu tak habis pikir.

Yohan bercerita sedikit tentang hal yang ia alami beberapa hari ini. Tentang dia yang ditipu oleh anak-anak seumurannya setelah janjian untuk mengambil barang pesanannya, yaitu hoodie.

Pulang - Seong Yohan (Fanfiction✿)  ‼️ MASA REVISI + HIATUS DULU ‼️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang