Jaehyun, Pilih Siapa? -END-

546 15 0
                                    

Sepulang dari lokasi syuting, Jaehyun langsung masuk ke kamarnya untuk tidur. Meninggalkan ciuman rasa kopi di bibir Jaehyun, Taeyong pergi menemui Johnny di basement asrama.
"Mau pergi kemana?" Taeyong tidak melihat ada Ten di dalam mobil.
"Masuk aja" Johnny dengan santai menjawab.

Selama perjalanan, Taeyong tidak memiliki ide ke arah mana mereka akan berhenti. Sampai akhirnya Johnny belok ke kanan, masuk kedalam jalan yang lebih sempit dan hanya ada semak-semak. 5 menit kemudian mobil berhenti.
"Oke, kita bicara disini aja." Johnny memulai pembicaraannya.

"Udah seberapa jauh kamu sama Jaehyun?" Matanya menatap ke depan, memancarkan aura serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah seberapa jauh kamu sama Jaehyun?" Matanya menatap ke depan, memancarkan aura serius.
Taeyong tidak mau kalah, dia menjawab "kamu sendiri udah seberapa jauh sama Ten? Mau sampe kapan kamu gantung perasaan Ten?"
Johnny mengusap wajahnya dan menghela nafas.
"Aku sebenernya udah relain kalian, apalagi posisiku lagi deket sama Ten. Tapi, seiring berjalannya waktu, ga semudah itu, Tae. Ga mudah bagi aku dan dia lupain satu sama lain" Johnny menatap Taeyong dengan pasrah sekaligus bingung.

"Kamu mau suruh aku mundur setelah semua ini? Setelah kamu bikin Jaehyun cari pelampiasan, dan buat kami jadi kacau begini?" Taeyong marah, walaupun dia ketua NCT, dia bisa meluapkan amarahnya.

"Stop mainin perasaan Jaehyun, dan urusin hubunganmu sama Ten. Bukannya kamu sendiri yang minta aku buat jagain Jaehyun ketika suatu saat nanti kamu ngaku ada apa-apa sama Ten?!"
Perkataan Taeyong memang benar. Perkataan Johnny kala itu, menunjukkan foto Ten di ponsel nya.

"Aku sayang Jaehyun" Johnny menjawab.
"Tapi kamu juga sayang Ten" Taeyong menambahkan.
"Kamu ga mungkin sayang Jaehyun, kalau kamu masih bisa telfonan berjam-jam sama Ten, nganterin Ten pasang tatto, dan bahkan kamu suruh aku siap-siap buat jagain Jaehyun. Coba kamu pikirin lagi." Taeyong menatap kesal.
"Aku capek. Stop gangguin urusan kami. Jaehyun yang sekarang udah bukan Jaehyun yang kamu pacarin selama 2 tahun. Biarin aja kalo dia mau pilih aku."
Johnny tidak berkutik sama sekali. Perasaannya campur aduk.
Malam itu mereka berdebat tiada henti memperebutkan Jaehyun.

Taeyong menerima telfon berulang kali dari Jaehyun.
"Liat, dia cari siapa? Aku." Taeyong menunjukkan ponselnya ke Johnny.
"Kamu harusnya seneng John, kamu bisa lanjutin hubunganmu sama Ten tanpa harus merasa bersalah karena Jaehyun pun menyadari itu."
Johnny menyandarkan kepalanya di sandaran kursi jok mobil.
"Aku salah, aku butuh kesempatan kedua." Johnny memohon pada Taeyong.
"Maaf John, kesempatanmu udah hilang semenjak kamu punya rencana buat deketin Ten."
"Bukannya Jaehyun juga salah? Ternyata dia mesra sama kamu, Tae, di belakangku." Johnny membalas.

••••••••••••••••

Di lain sisi, Jaehyun mendengar percakapan mereka karena Taeyong sengaja mengangkat telfonnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lain sisi, Jaehyun mendengar percakapan mereka karena Taeyong sengaja mengangkat telfonnya. Perasaannya berantakan. Namun, semakin Jaehyun mendengarkan percakapan mereka, dia semakin yakin Johnny tidak benar-benar melepaskan Ten. Terlihat jelas dari cara Johnny yang tidak pernah sedikitpun mengatakan untuk meninggalkan Ten. Bahkan sampai detik terakhir, Johnny masih dekat dengan Ten.
Dengan wajah seriusnya Jaehyun menutup telefon. Bunyi detak jarum jam mengisi kekosongan malam. Dia duduk ditepi kasurnya, menatap lantai terus menerus. Haechan tiba-tiba mengetuk pintu kamar Jaehyun. Membuyarkan lamunannya.
"Bang, liat Johnny ga?" Haechan bicara dari pintu. Jaehyun membuka pintu dan melihat ada Ten dibelakang Haechan.
"Mau ngapain?" Jaehyun bertanya.
"Ini, ada yang nyariin" Haechan bicara sembari menunjuk Ten yang memberikan senyum lebar.
"Oh, Chan, bisa tinggalin kita berdua aja gak?" Jaehyun mengambil kesempatan ini untuk bicara berdua dengan Ten.

Di dalam kamar Jaehyun, Ten berdiri di depan Jaehyun yang duduk santai di kasur nya.
"Umm, ada yang mau aku tanyain" Walaupun canggung, Jaehyun mencoba untuk menggali segala informasi.
"Tanya aja" tanpa rasa curiga Ten menjawab.
"Sebenernya kamu tau kan aku sama Johnny pernah ada apa-apa?" Tentu Ten pasti tau. Entah kenapa Jaehyun butuh diyakinkan.
"Bukannya udah lama kalian memilih buat jadi sahabat?" Ten justru balik tanya, membuat Jaehyun makin bingung.
"Hah? Sahabat?" Jaehyun mengerutkan keningnya. Kini semua makin jelas, kenapa Ten sering bersama Johnny dan dia tidak merasa panas ketika Johnny memberikan perhatian kepada Jaehyun.
"Lah? Sebenernya ada apa diantara kalian?" Ten bertanya.
"Johnny masih sayang sama aku. Sementara dia juga deket sama kamu, dan aku udah mulai hubungan baru sama Taeyong."
Jaehyun membaringkan tubuhnya dan menutup wajahnya dengan bantal.
Setelah mendengar itu, Ten yang awalnya berdiri tegak, berubah posisi jadi jongkok di lantai.
Suasana malam itu tegang, mereka berusaha mencerna segala informasi tanpa henti.

Jaehyun bangkit dari kasurnya lalu mengatakan,
"Dan kalo kamu mau tau, Johnny sekarang bawa Taeyong pergi buat paksa Taeyong tinggalin aku."
"Jadi kamu sendiri gimana sama Johnny? Apa dia bakal kasih kamu kepastian layaknya aku kasih Taeyong status?"
Jaehyun menekan Ten untuk melindungi Taeyong yang berada di ambang pengaruh Johnny.
"Aku emang deket sama Johnny, tapi aku ga tau kalo dia masih sayang kamu. Tentang kepastian, dia emang ga pernah sebut-sebut bakal jadiin aku pacarnya, tapi.. dari perlakuan dia ke aku bukannya udah cukup buat buktiin kalo dia mau serius?" Ten menjadi sedih, senyumnya hilang. Jaehyun berhenti menginterogasi Ten.

"Yaudah kita emang gabisa memaksakan keadaan, Ten." Jaehyun berusaha tenang. Dia menghampiri Ten yang duduk di lantai. Kemudian menepuk pundaknya.
"Tolong jagain Johnny ya, aku udah relain kebersamaan kalian." Jaehyun menahan air matanya, kini dia sudah mantab menentukan perasaannya.
"Aku ga mungkin lanjutin hubunganku sama Johnny. Dia punya kamu, Ten. Dan aku juga ada Taeyong yang lebih butuh aku."
Jaehyun menatap langit-langit kamarnya. Menahan air mata tidak menetes di pipinya. Ten keluar dari kamar Jaehyun, loyo tak berdaya.

•••••••••••••••••••
Jaehyun terjaga menunggu Taeyong dan Johnny pulang. Ketika dia mendengar pintu asrama dibuka, Jaehyun langsung menyambut dan menarik tangan Tae masuk ke dalam kamar. Dia memeluk Taeyong tanpa henti. Mencoba untuk melupakan semua permasalahan yang terjadi.

"Aku butuh kamu, Tae. Di setiap kali aku terpuruk, kamu ada buat aku. Kamu ga pernah sekalipun jadi orang payah dalam hidupku."
Mereka berpelukan erat. Mencintai satu sama lain. Perasaan itu nyata. Taeyong tersenyum lega mendengar ungkapan rasa yang tulus dari Jaehyun.

Lima menit berlalu, Jaehyun baru melepaskan pelukannya.

"Kamu denger kan percakapanku sama Johnny?" Taeyong memastikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu denger kan percakapanku sama Johnny?" Taeyong memastikan.
Jaehyun kemudian merespon,
"Aku minta maaf, karena udah butuh waktu yang lama buat mencintaimu sepenuhnya." Jaehyun dan Taeyong berciuman. Saling berpelukan tiada henti malam itu.
•••••••••••••••••
Di ruang tengah, Johnny duduk di samping Ten yang sudah lama menunggunya.
Kedekatan Johnny dengan Ten memang tidak biasa, namun sayangnya, Johnny belum berani mengatakan itu cinta. Usahanya gagal untuk membawa Jaehyun kembali. Meskipun demikian, Johnny tidak berubah. Dia masih sama dengan rasa di hatinya. Baik untuk Ten maupun Jaehyun.

-TAMAT-
Terima kasih sudah membaca.. mohon maaf jika ada salah-salah🙏🏽 maklum baru pertama kali😁 semangat untuk kalian semua.

John diantara Jae dan TaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang