Chapter II - ( part 1 )

10.9K 751 44
                                    

Tujuh sekawan itu tengah duduk di kantin sekolah.
Saat sedang sibuknya menyantap makan siang mereka, Hoseok memecahkan keheningan.

"Kita jadikan nanti makan gratis bersama?"

"Tentu. Bagaimana kalau kita makan di restauran bintang lima?" Jimin menyarankan. Masih mengunyah makanannya.

"Jimin, kau terlalu sering lupa diri. Jangan minta yang aneh-aneh ya." Jin mengelus pundak jimin.

Seperti kata Namjoon kemarin, ia akan mentraktir teman-temannya makan 'diluar'.
Walaupun ia agak ragu dengan keuangannya saat ini.
Tak apalah 'sekali-sekali boros', pikirnya. Namun sepertinya ia dapat mengatasi hal itu.

Namjoon terkekeh.

"Setidaknya aku bisa mentraktir kalian makan gratis, seharusnya kalian bersyukur" Namjoon tersenyum bangga.

Mereka kembali makan dengan normalnya. Walaupun mereka tau, ada yang ganjil diantara mereka.

Iya, ganjil.

Coba kalian perhatikan Jungkook saat ini. Ia tidak sedang ribut. Padahal ia suka melakukan hal-hal konyol untuk membuat para hyungnya tertawa.

Dia sama sekali tidak berbicara dari tadi. Hanya menatap lurus ke arah meja sekumpulan anak perempuan. Taehyung yang menyadari itu pun, mengikuti arah pandangan Jungkook.

Ternyata seorang gadis telah mencuri perhatian Jungkook, pikir Taehyung.

"Oi Jungkook, kau menyukainya ya?" Taehyung mencibir.

Serentak mereka yang sedang makan mengalihkan pandangannya ke arah Jungkook.

"Tidak hyung. Aku cuma bingung, dari tadi mereka memperhatikanku terus dan tersenyum ke arahku." Jungkook menjawab dan akhirnya kembali menyantap makanan. Menunduk guna menyembunyikan wajahnya yang merona.

"Yang mana sih?" "Jungkook suka yang mana?" Tanya yang lain penasaran.

"Itu" Taehyung menunjuk ke arah sekumpulan gadis, tepatnya pada gadis berambut panjang yang dihiasi dengan jepitan rambut berwarna kuning.

Mereka yang ditunjuk pun terkekeh dan tersipu.

"Wah seleramu lumayan juga" Hoseok menepuk pundak Jungkook.

"Sudah kubilang, aku tidak suka dia" Jungkook menghela nafasnya.

"Kau serius? Kalau begitu dia untukku saja ya" Suga nyengir.

"J-Jangan dong hyung" Entah sadar atau tidak, Jungkook baru saja mengatakannya.

"Aha! Ketauan kau memang menyukainya! Wah tak kusangka akhirnya kau menyukai wanita juga" perkataan Suga membuat yang lain tertawa.

"Ya! hyung! aku ini masih normal"

"Maaf ya kookie, jujur dulu aku memang mengira kau itu gay dengan taehyung" Lagi-lagi perkataan Suga membuat yang lain tertawa. Kecuali-

"Ya!" Jungkook memukul Suga.

"Hyung kenapa kau membawa-bawa namaku? Aku punya banyak mantan lho" Taehyung memandang malas Suga.

Pertengkaran kecil itu terus berlanjut namun juga diiringi tawa.
Tawa mereka pun ikut menghiasi keramaian di kantin sekolah.

-----------------------

Kegiatan belajar mengajar di sekolah Kirin Art High School telah selesai. Semua murid berbondong-bondong meninggalkan sekolah.
Termasuk tujuh sekawan itu.
Kini mereka sedang melangkahkan kakinya untuk pulang.

Sambil berjalan, mereka berbincang-bincang mengenai ulangan fisika tadi yang membuat kepala Jimin pusing serta Hoseok menjadi mual.

Dan juga Namjoon yang mendapat nilai 98 pada pelajaran Matematika. Serta Jin yang mendapat nilai 90 pada Biologi. Ya wajarlah, mereka yang paling rajin.

Taehyung dan Suga? Mereka tidak terlalu mempermasalahkan nilai. Mereka terlihat santai dan tidak peduli masalah ulangan.

Bagaimana dengan Jungkook? Dia memang stress dan mengaku tidak kuat dengan pelajaran akademik. Wajar saja ia mendapat nilai 45 dalam ulangan matematikanya tadi.

Namun bukan itu yang mengganggu pikirannya saat ini.

Ternyata oh ternyata, Jungkook masih memikirkan gadis tadi.
Dia tak menyangka akan mulai membuka hatinya kepada seseorang, pikirnya.
Dan baru kali ini ia tersipu.

Sebenarnya dari dulu Jungkook 'mengagumi' gadis itu.
Namun kini rasa kagum telah berubah menjadi rasa 'suka'.

Saat sedang sibuk memikirkan perasaannya, tiba-tiba saja sesuatu melayang dan mendarat tepat di depan kaki Jungkook.

Jungkook pun menghentikan langkahnya.

'pesawat kertas?'

'Apa ada orang yang sengaja memberikannya?'

'ini seperti di film-film'

'Jangan-jangan penggemar rahasiaku?!'

Jungkook tersenyum senyum sendiri dengan khayalannya. Dia kebanyakan menonton.

Segera diambilnya pesawat dari kertas tersebut. Tepat di sayap sebelah kanan pesawat, terdapat tulisan:

'Aku menunggumu di taman gantung. jam 3 sore nanti. -Hana. '

DEG

Jantung Jungkook berdetak tak karuan. Baru saja ia memikirkan gadis itu, si Hana. Oh Hana.

"Oi Jungkook!" Jungkook tersadar dari fantasinya. Ternyata dari tadi para hyung memperhatikannya.

"Kau sedang apa?" "Apa itu?" "Coba lihat?!"

Para hyung mendekati Jungkook dan segera merampas pesawat kertas tadi.

"Oh Hana? bukankan perempuan yang tadi?" tanya Taehyung.

Jungkook mengangguk.

"cieeeeeeeee!~" sorak para hyung sambil menggoda Jungkook yang tengah tersipu.

"Aku akan meminjamkan sepatu kesayanganku. Khusus untuk kencan pertamamu" Suga menepuk pundak Jungkook.

"Aku akan memilihkan baju yang pas untukmu kookie" Jin tersenyum.

"Kau membutuhkan topi? Kau bisa meminjamnya dariku" Taehyung menyarankan.

"Kau perlu kacamata? Aku punya banyak koleksinya" Namjoon tersenyum bangga.

"Kau mau pinjam uang? Aku bisa meminjamkanmu 10ribu" Suasana mendadak hening. Hoseok ngawur.

"Kau mau tampan? Aku bisa meminjamkan mu ketampananku untuk hari ini" Jimin lebih ngawur. Yang lain mulai menjitak kepal Jimin.

Mereka pun tertawa bahagia. Namun tawa itu terhenti ketika-

"Tunggu. Tapi kan, nanti sore kita akan pergi makan 'gratis'bersama hyung?"

Mereka semua terdiam.

"Padahal aku mau makan gratis" Jungkook tertunduk lesu.

"Tenang saja Jungkook. Kami akan membawakanmu makanan. Kami tidak mau menghancurkan kencanmu" Namjoon mengacak rambut Jungkook. Yang lain ikut mengiyakan perkataan Namjoon.

"Benarkah? Waaah! makasih hyung!"

Jungkook tertawa gembira. Mereka akhirnya melanjutkan kembali perjalanan untuk pulang.

---------

next part II --->

7 DAYS - [ BTS Fanfic // Jeon Jungkook ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang