(M/n) povAku terbangun saat merasakan cahaya matahari yang mengenai wajahku dari sela-sela jendela.
Loading bentar.
Aneh, biasanya aku bangun dengan perasaan bahagia. Tapi sekarang tidak.
Ah, benar juga, penyakit muzan tambah parah kemarin.
Aku segera pergi ke kamar mandi, rencananya hari ini aku akan bicara pada ayah tentang rencanaku kemarin. Aku sangat ingin menjenguk muzan, tapi aku juga sangat takut jika melihat dia kesakitan seperti kemarin.
Untungnya ayah masih dirumah ini, jadi aku tidak perlu repot-repot pergi ke kediaman utama. Saat aku mengatakan ingin jadi penerus keluarga wajah ayah sekilas terkejut.
"Kenapa?"
Aku bingung, kenapa sih ayah dan muzan kalo nanya tuh singkat banget. Otakku yang udah lama gak di asah ini sulit memahaminya tau.
"Dulu kau tidak tertarik menjadi penerus keluarga, tapi kenapa sekarang kau mau?"
Nah gini kan enak, aku jadi paham. Ku jawab jujur aja ya.
"Sa-saat muzan jatuh sakit kemarin, hanya aku saja yang tidak bisa melakukan apapun. Aku merasa tidak berguna"
"Jadi kupikir, dengan menjadi penerus keluarga aku bisa berguna, walaupun tidak banyak"
Kulihat ayah sedang berfikir, apa jawabanku kurang memuaskan?. Agh! Aku gak bisa merangkai kata-kata yang bagus!.
"Baiklah, nanti ayah akan kirimkan beberapa guru untuk mengajarimu cara menjadi penerus"
Aku tersenyum mendengar jawaban ayah.
"Tapi sebelum itu, kau belum bertemu muzan kan?"
"Ah, belum. Aku takut dia menganggap ku adik yang tidak berguna" jawabku.
"Kenapa begitu? Tidak mungkin dia membencimu karna hal itu. Sekarang kondisinya lebih baik, jadi bicaralah padanya. Kau tidak akan punya banyak waktu luang saat belajar menjadi penerus keluarga loh" ayah mengatakan kalimat terakhir dengan senyumanyang agak familiar.
Ah aku ingat, senyuman itu mirip dengan senyuman muzan saat merencanakan hal licik. Ayah dan anak sama saja.
Entah rencana apa yang akan terjadi nanti, tapi kurasa aku akan jarang ketemu muzan kalo jadi penerus. Tapi gpp, toh ini semua demi dia.
Aku menuju kamar muzan, bingung, apa yang harus kukatakan nanti.
"Muzan!" Panggil ku dari teras, kenapa di teras? Ya karna ini tempat yang paling dekat dari tempat ia tidur.
Aku masih ragu-ragu "apa kau sudah bangun?". Kurasa dia masih tidur, aku harus mengatakannya sekarang.
"Maaf ... aku ... tidak bisa apa-apa saat kau menderita" kenapa sekarang mataku basah.
"Bukan salahmu" samar-samar aku mendengar suara muzan. Kupikir dia tidur ternyata tidak ya.
"Aku merasa bersalah" balasku.
"Dan, mulai sekarang mungkin aku akan jarang datang, aku memutuskan untuk menjadi penerus keluarga ... agar aku bisa membantumu meski untuk hal kecil"
"Berhentilah" eh, berhenti? Apanya yang berhenti, aku tidak tau apa maksudnya.
"Berhentilah menangis dan merasa bersalah ... akulah yang tidak berguna ... dan selalu merepotkan orang lain"
![](https://img.wattpad.com/cover/272960470-288-k856818.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kibutsuji And Ubuyashiki Twins [Kny X M + F Reader]
FantasyPERINGATAN KERAS! CERITA INI BUKA BOYLOVE ATAU BL ATAU APALAH ITU AKU GAK TAU NAMANYA. DOSA AKU UDAH BANYAK, JADI GAK MUNGKIN AKU BIKIN CERITA KEK GITU! ### Seorang remaja bernama (m/n) mati dan reinkarnasi di dunia kny lalu (m/n) menjadi adik kemba...