Tiga

292 38 6
                                    

Hy
Hello
Annyeong!!!

HAPPY READING!!!

~~~~~~

(VOTE ⭐)

" Assalamualaikum."

Aqeela yang sedang menyapu rumah itu seketika mengalihkan pandangan nya ke arah pintu yang baru saja di buka. Dan seseorang baru saja masuk.

" Waalaikumussalam, Ayah." Aqeela menghampiri sosok yang dia panggil 'Ayah' itu lalu mengulurkan tangannya untuk bersalim.

" Mana yang lain? Kok sepi?" Tanya sang Ayah.

" Bunda ada di taman belakang. Kalo Rassya lagi tidur tuh di kamar nya."

" Kenapa kamu yang nyapu? Mbok Ratna kemana?"

" Mbok lagi nyetrika, Yah. Jadi Qeela bantuin nyapu."

Ayah tersenyum lalu mengelus pucuk kepala Aqeela. " Pinter. Jangan terlalu paksain buat kerja. Inget tugas kuliah kamu."

" Iya. Qeela lagi gak ada tugas makanya bantu-bantu."

" Yaudah, Ayah ke taman belakang dulu. Mau kejutin Bunda dulu."

" Sipp."

Setelah Ayah pergi dari sana Aqeela kembali melanjutkan aktivitas menyapu yang tadinya tertunda.

" Ayah baru pulang?"

" Astagfirullah! Ih, kamu bikin kaget tau gak."

Bagaimana tidak kaget. Rassya tiba-tiba berdiri di belakangnya saat dia asik menyapu.

" Lebay lo. Itu Ayah udah pulang 'kan?" Rassya tak menanggapi keterkejutan Aqeela.

" Iya. Itu lagi ke taman nyusul Bunda."

" Lo buatin kopi dulu sana." Perintah Rassya.

" Bentar ya, aku nyapu ini dulu."

" Sekarang, Qeel."

" Kamu aja deh kalo gitu. Aku masih nyapu. Yang bagian sana juga belom di sapu."

" Lanjut nyapu nya bentar aja. Lo gak kasian liat Ayah. Pasti capek banget baru pulang dari luar kota. Buatin dulu aja."

" Kenapa gak kamu aja sih, Sya. Nanggung banget nih."

" Gue 'kan tuan rumah."

Ucapan Rassya membuat Aqeela lebih memilih diam. Ada benarnya juga dengan yang di ucapkan Rassya tadi. Jadi dia lebih memilih meletakkan sapu nya dulu lalu beranjak ke dapur.

Begitu juga Rassya yang menyusul orangtuanya ke taman belakang. " Gak usah bawa perasaan sama omongan gue tadi. Itu emang kenyataan 'kan?"

Aqeela tak menjawab. Dia memilih menyibukkan dirinya di dapur. Tanpa Rassya suruh pun, Aqeela cukup sadar diri. Lagian dia juga sudah biasa dengan ucapan yang Rassya berikan.

~~~~~~

(VOTE ⭐)

Benar saja, setelah itu Aqeela benar-benar pergi menyusul ke taman belakang dengan membawa nampan yang berisi secangkir kopi panas di tangannya.

" Ini Ayah, minum dulu kopi nya."

" Ya ampun nak. Padahal gak di suruh loh, tapi udah dibuatin aja." Ayah mengambil secangkir kopi yang sudah di letakkan di atas meja itu.

" Tuh, Bun. Malah si Qeela yang buatin Ayah kopi. Kamu suami pulang malah gak disambut." Ucap Ayah bercanda kepada Bunda.

" Ya kamu bilang nya pulang malam makanya aku gak siapin apa-apa. Ini masih siang kamu udah pulang." Jawab Bunda sambil merapikan bunga-bunga nya.

CHANGED (On Going...)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang