10. Kྂaྂsྂiྂhྂ Kྂeྂlྂuྂaྂrྂgྂaྂ yྂaྂnྂgྂ Sྂeྂbྂeྂnྂaྂrྂnྂyྂaྂ

110 9 0
                                    

͜H͜͜A͜͜P͜͜P͜͜Y͜ ͜R͜͜E͜͜A͜͜D͜͜I͜͜N͜͜G͜
.
.
.
.

Setelah acara bully singkat tadi, semua kegiatan pun kembali berjalan lancar mereka yang membully Taehyung pun nantinya juga akan mendapat hadiah yang menarik dari sang papa, jadi harusnya Taehyung tidak perlu terlalu mengkhawatirkan mereka lagi bukan?

“Kak, yang tadi itu biarkan saja ya, kakak cukup tenang karena bakal di atasi oleh papa” ucap Jungkook saat melihat kakak nya masih terlihat sedih.

“Iya, makasih ya udah selalu ngelindungin kakak padahal harusnya itu tugas kakak untuk melindungi kamu” sesal Taehyung, ia merasa menjadi kakak yang tidak berguna untuk adiknya itu karena bukannya melindungi adiknya ia malah dilindungi sang adik.

“Kak! Jangan ngomong kayak gitu aku gak suka lihat kakak yang selalu menyalahkan diri sendiri, aku gak keberatan sama semua ini aku malah seneng bisa ngelindungin kakak dari orang-orang seperti mereka” ujar Jungkook dengan tegas dan tulus itu membuat Taehyung merasa sangat beruntung memiliki adik seperti Jungkook yang mau menerima ia apa adanya dengan segala kekurangan yang ada pada diri Taehyung.

“Terimakasih Jungkook kamu selalu ada disamping kakak terus dan membuat kakak merasa beruntung lahir dikeluarga ini dan beruntung menjadi kakak kamu” Ucap Taehyung dengan mata yang sudah berkaca-kaca karena terharu.

“Sama-sama, Kakak sekarang kakak masuk kelas untuk belajar ya, enjoy kakak! Nanti aku kesini pas istirahat nanti kita ke kantin sama-sama, Okay!” perintah Jungkook pada sang kakak itu.

“Iya, Jungkook” sahut Taehyung.
.
.
Skip istirahat
.
.

“Kakak, mau pesan apa? Biar adik kakak ini pesankan” tawar Jungkook pada Taehyung.

“Kakak mau nasi goreng saja, minum nya gak usah kan ada air minum dari rumah” jawab Taehyung pada Jungkook.

“Okay, kakak Jungkook pesankan dulu ya!” setelah mengucapkan itu Jungkook pun berlalu dari meja kantin ke stand makanan.

Setelah beberapa menit Jungkook pun datang dengan nampan berisi pesanan mereka nasi goreng untuk Taehyung dan bakso untuk Jungkook, mereka pun menikmati makanan dalam diam, tak terasa makanan mereka sudah habis dan ingin pergi ke kelas karena sebentar lagi jam istirahat akan berakhir.

“Kak, yuk kita ke kelas bentar lagi udah mau masuk nih” ajak Jungkook.

“Iya, yuk ke kelas”
.
.
Kringggg.......
.
.

Bel pulang sekolah berbunyi dan membuat semua murid berhamburan untuk keluar dari kelas untuk pulang, begitu juga Taehyung dan Jungkook mereka pergi ke keluar dan menunggu di halte dekat sekolah untuk menunggu jemputan kalau tidak papa mereka yang jemput berarti Pak Supir keluarga mereka.
.
.
Tit....
Tit....
.
.

Bunyi klakson mobil mengalihkan perhatian Taehyung dan Jungkook yang sedang berbincang, ternyata jemputan mereka datang dan yang menjemput adalah sang papa, mereka pun masuk ke mobil.

“Bagaimana sekolah kalian? Berjalan lancar kan kecuali tadi pagi” tanya Taewoon

“Apa setelah itu masih ada yang mengganggu mu Taehyung? Bilang saja pada papa ya!” lanjut Taewoon.

“Syukur tidak ada papa, semua berjalan lancar selepas kejadian tadi pagi” jawab Taehyung membuat Taewoon menghela napas lega karena anaknya yang ‘istimewa' itu tidak diganggu lagi selain oleh anak-anak yang tadi pagi.

Selanjutnya keheningan mengambil alih suasana dalam mobil itu, sampai tak terasa mereka sudah sampai di rumah atau bisa dibilang mansion.

“Sudah sampai, kalian masuk bersih-bersih makan siang dan istirahat ya! Papa harus ke kantor dulu” ucap Taewoon, ini lah yang mereka suka dari Taewoon, ia sibuk tapi masih mengutamakan keluarga dan tidak lupa dengan keluarga dan keadaan keluarganya, sehingga sesibuk apa pun Taewoon mereka tidak merasa kesal, sedih atau bahkan marah.

Mereka (Taehyung dan Jungkook) masuk ke dalam rumah dan mencari keberadaan Eunho mama mereka.

“Mama!” Panggil Jungkook

“Iya, Jungkook mama di dapur!” teriak Eunho dari dapur.

“Mama, Jungkook kangen” manja Jungkook yang dihadiahi tatapan malas dari Eunho anaknya ini diluar aja sangar di rumah malah nempel-nempelin mama nya terus.

“Jungkook, Jungkook ada saja sudah sana pergi mandi kamu bau tahu, sana-sana mama mau ngobrol dulu sama kakak mu” usir Eunho pada Jungkook yang membuat Jungkook cemberut tapi tetap melaksanakan perintah ibu negara tercinta.

Kepergian Jungkook menyisakan Eunho dan Taehyung di dapur, Eunho pun mematikan kompor dan menarik tangan Taehyung ke Sofa ruang tamu.

“Kak, gak ada yang bully kamu lagi kan? Mereka masih macam-macam tidak? Jujur aja sama mama”Tanya Eunho ia sengaja bertanya pada sang suami sebelumnya, ia mau melihat apa Taehyung jujur padanya atau tidak tentang kejadian tadi pagi.

“Eum..... A-ada, Ma” ucap Taehyung ragu sebenarnya ia tidak mau jujur tapi ia tahu mamanya juga berhak tahu tentang keadaan anaknya.

“Kapan sayang? Mereka apain kamu heum?” tanya Eunho dengan nada lembut tidak mau membuat Taehyung merasa terintimidasi dengan nada suaranya.

“Mereka cuman ngejek aku, mereka gak mau fisik lagi sih, Ma mama tenang aja yang ngejek cuman beberapa orang kok udah gak banyak dan aku juga baik-baik aja kok kan ada Jungkook” ucap Taehyung cepat tak mau membuat sang mama khawatir.
Tak lama terdengar suara isakan yang berasal dari sang mama membuat Taehyung langsung menoleh ke sang mama dan membawa nya ke rengkuhan nya.

“Ini salah mama, coba aja mama gak ngelahirin kamu dengan keadaan seperti ini pasti kamu akan jadi anak yang normal, kamu bisa main dengan semua orang tanpa dibeda-bedakan, kamu bisa lihat semua warna-warna yang ada didunia ini bukannya melihat warna-warna gelap itu , mama benar-benar minta maaf sayang, ini salah mama, pasti sal....” ucapan Eunho terpotong.

“Ma, cukup ya, mama harus tahu kalau Taehyung gak mempermasalahkan keadaan Taehyung yang sekarang ini, karena Taehyung sudah terbiasa dan sudah bisa menerima kekurangan Taehyung lagian dengan ada nya papa, mama, dan Jungkook Taehyung bisa melihat warna dunia, Ma. Kalian itu bagaikan mata buat Taehyung karena dengan adanya kalian dunia Taehyung gak cuman tentang warna hitam, putih dan abu-abu. Dan satu hal yang harus mama tahu, Taehyung bangga lahir dari keluarga ini, keluarga yang tulus dan benar-benar menyayangi semua anaknya sama rata” ucapan Taehyung membuat isakan Eunho semakin kerad karena terharus sekaligus bangga dengan pemikiran Sulung nya ini.
.
.

Hiks.....
Hiks.....
Hiks.....
.
.

“Sayang..... Makasih hiks kamu itu anugerah buat mama hiks dan kamu harus tetap hiks semangat ya dalam menghadapi hari-hari hiks kamu yang masih panjang”

“Pasti, Ma”

“huft, jadi melow gini hiks sudah-sudah kalau begitu, kamu istirahat ya pasti capek kan?” ucap Eunho.

“Iya, Ma aku ke kamar dulu ya!” pamit Taehyung.

“Iya, Sayang”.




1012 W⃜O⃜R⃜D⃜

🍀🍀🍀🍀T⃜B⃜C⃜  🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

☘J⃜A⃜N⃜G⃜A⃜N⃜ L⃜U⃜P⃜A⃜ V⃜O⃜T⃜E⃜ A⃜N⃜D⃜ C⃜O⃜M⃜E⃜N⃜😌☘

S⃜O⃜R⃜R⃜Y⃜  F⃜O⃜R⃜ T⃜Y⃜P⃜O⃜ 

S⃜E⃜M⃜O⃜G⃜A⃜ K⃜A⃜L⃜I⃜A⃜N⃜ M⃜E⃜N⃜I⃜K⃜M⃜A⃜T⃜I⃜ C⃜H⃜A⃜P⃜T⃜E⃜R⃜  I⃜N⃜I⃜ 

A⃜N⃜D⃜ S⃜E⃜E⃜ Y⃜O⃜U⃜ D⃜I⃜ C⃜H⃜A⃜P⃜T⃜E⃜R⃜ S⃜E⃜L⃜A⃜N⃜J⃜U⃜T⃜N⃜Y⃜A⃜. B⃜A⃜Y⃜ B⃜A⃜Y⃜ :')

Karena lagi libur aku usahain buat sering-sering Up😃

My World Is Only MonochromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang