23. Asumsi

68 7 4
                                    

Mereka kira pembullyan yang diterima Taehyung tidak membawa dampak yang buruk untuk kesehatan mentalnya, ternyata mereka salah, Salah Besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka kira pembullyan yang diterima Taehyung tidak membawa dampak yang buruk untuk kesehatan mentalnya, ternyata mereka salah, Salah Besar.

Nyatanya pengalaman tak mengenakan itu tetap memberikan dampak pada korbannya, Taehyung dan Mentalnya adalah masalah baru yang harus diselesaikan setelah mengatasi pelaku.

Tapi, bagaimana bisa keluarga Taehyung tau jika mental Taehyung sedang tak baik-baik saja? Ini dia awal mula terungkapnya keanehan dari sikap Taehyung.

~Flashback~

Malam itu..... Sang ibu tengah mempersiapkan makan malam untuk keluarganya, setelah selesai ia pun mulai memanggil satu per satu anggota keluarga Kim.

"Papa! Makan malam udah siap cepat ke bawah" seru sang ibu dari dapur

Tak lama terdengar suara langkah kaki yang mendekati dapur ternyata itu sang kepala keluarga dan Jungkook.

Eh, perasaan dia belum memanggil si bungsu itu. Ternyata Jungkook sudah lapar jadi saat mendengar alarm makan malam telah siap dari sang ibu ia langsung bergegas turun tanpa di panggil lagi (sekali makan aja cepet nih si Jungkook - Unknown).

Heum, kepala keluarga sudah hadir lalu anak bungsunya juga sudah, lalu kemana si sulung? Ya sudah ku panggil saja dulu - pikir sang Ibu.

"Taehyung, yuk turun ke sini kita makan malam bersama dulu" seru sang Ibu.

Aneh tidak ada sahutan apa-apa dari snag anak.

"Taehyung, makan dulu nak!" panggil sang Papa.

Masih tidak ada jawaban, ada apa sebenarnya pikir mereka.

Akhirnya mereka pun memutuskan untuk naik ke atas di mana kamar Taehyung berada.

"Sayang, makan dulu yuk" ajak sang Ibu sambil membuka pintu kamar Taehyung

"BERISIK! PERGI KALIAN JANGAN GANGGU AKUUUU!!!!!!!!!" teriak Taehyung dengan suara yang nyaring.

Tentu saja itu mengejutkan mereka semua yang ada di depan kamarnya.
Sang ayah tak membenarkan sikap Taehyung yang terkesan sangat tidak sopan karena berteriak dengan lantang kepada ibu nya.

"Apa maksudmu Taehyung dengan berteriak seperti itu?" tanya sang papa dengan nada yang dingin.

Okeee sepertinya akan ada kesalahpahaman di sini karena bukan orang tuanya yang ia maksud tapi......

Taehyung nampak terkejut saat melihat mereka ada diambang pintu kamarnya.

"Sejak kapan kalian ada di sana?" tanya Taehyung bingung.

"Jangan alihkan pertanyaan papa, Taehyung!"

"Bukan kalian yang aku teriaki tadi pa, ma" jawab Taehyung dengan menunduk, sejujurnya Taehyung takut selama ini sang papa tak pernah menunjukkan kemarahan hingga seperti ini.

"Apa maksudmu, Taehyung! Jelas-jelas tadi kau berteriak pada mama mu sendiri, apa papa tidak pernah mengajarimu sopan santun pada orang tua HAH!?" okee ini pertanda buruk karena sang ayah terlihat benar-benar marah saat ini.

"T-tapi.... Memang bukan kalian yang Taehyung te-teriaki tad-di"

"Lalu siapa? Tidak ada orang lain lagi di sini selain diri mu jadi jangan membual Taehyung!"

"Pa.... Tenang jangan terlalu emosi kasian Taehyung" lerai sang mama saat melihat suasana mulai tidak nyaman.

"Jadi kalau bukan mama siapa yang kanu teriaki sayang?" tanya sang mama dengan nada yang lembut.

"Aku tadi meneriaki suara-suara yang entah dari mana asalnya"

Mereka tertegun mendengar jawaban Taehyung, ini...... Tidak seperti yang mereka bayangkan kan? Mereka merasa sangat ingin menyangkal semua asumsi-asumsi mereka sekarang.

"Memangnya mereka bilang apa, Kak?" tanya Jungkook dengan hati-hati berharap sang kakak mau terbuka soal ini.

"Mereka bilang 'seharusnya kamu mati saja......' dan masih banyak lagi" jawab Taehyung dengan lirih

Deg!

Mereka tidak salah dengar kan??? Apakah sudah separah itu?

~Flashback End~

Sekarang mereka sedang berada di rumah sakit untuk memastikan apakah asumsi mereka benar adanya, jelas mereka berharap itu tidak benar dan hanya sekedar asumsi belaka.

Tapi, siapa yang tahu rencana Tuhan untuk manusia? Ya, tidak ada yang tahu.

Taehyung saat ini sedang menjalani konsultasi dengan ahlinya setelah dijelaskan dengan perlahan agar Taehyung mau dan tidak keberatan untuk pergi ke psikiater.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya psikiater yang menangani Taehyung keluar, hal itu semakin membuat keluarga Taehyung sedikit waspada dan berusaha melapangkan hati untuk mendengarkan vonis yang akan disampaikan berkaitan dengan kesehatan mental Taehyung.

"Jadi bagaimana, Dok?" tanya sang papa

"Taehyung.......


See you next part! Jangan lupa vote & comment ya🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


See you next part!
Jangan lupa vote & comment ya🤗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My World Is Only MonochromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang