2. Menyebalkan

8 2 0
                                    

Zafifa

Aku sedang menikmati alunan lagu yang dibawakan oleh salah satu muridku. Usai isoma, para guru memang mempersilahkan murid-murid untuk berkaraoke ria di dalam bus menggunakan microfon yang tersedia.

Hal itu tentu saja tidak disia siakan oleh murid-murid yang senang unjuk bakat kepada teman-temannya, salah seorang muridku bahkan membawa gitar dari rumah.

Tepuk tangan terdengar riuh saat Zaid si ketua kelas selesai menyanyikan lagu Janji Suci milik Yovie & Nuno. Kalau ku dengar dari tepuk tangan dan siulan murid-murid ku, bisa ku tebak bahwa lagu itu dinyanyikan untuk pacar Zaid yang pasti ada di dalam bus ini juga. Tapi siapa pacar Zaid? Ah bukan urusan ku, kenapa aku jadi memikirkannya?

Aku tersadar dari lamunan saat mendengar namaku menjadi bahan sorakan anak-anak murid ku. Dan satu tepukan pelan di bahu dari bu Siti yang duduk di sampingku cukup membuat ku terkejut. "Bu, eh kok malah melamun, itu anak-anak minta ibu nyanyi."

Dan benar saja, sorak sorai itu semakin ramai. "NYANYI, NYANYI, NYANYI."

Aku yang merasa tertantang lantas berdiri dari duduk ku dan berpindah ke kursi plastik yang sengaja di letakkan di bagian tengah baris terdepan.

Daffa memberiku gitar yang tadi digunakan Zaid bernyanyi, sedangkan Daffi dengan sigap berdiri di belakangku agar posisi dudukku tetap stabil dan aku aman. Benar-benar kompak kan duo adik kembarku ini?

Semua murid diam saat aku mulai memetik gitar, ku resapi setiap petikan gitar ku.

If i had to live my life without you near me.

Bait pertama lagu yang ku bawakan mendapat tepuk tangan dari seisi bus.

The days would all be empty, the nights would seem so long.
With you i see forever, oh, so clearly.
I might have been in love before, but it never felt this strong.

Our dreams are young and we both know.
They'll take us where we wont to go.

Beberapa murid mulai ikut bernyanyi bersamaku.

Hold me now, touch me now.
I don't want to live without you.

"AYO NYANYI SEMUAAAA." teriak Daffa membakar semangat seisi bus, para guru tak canggung ikut bernyanyi bersama, beberapa murid bahkan terlihat mengaktifkan kamera ponsel mereka dan merekam kegiatan bernyanyi kami. Seisi bus melambaikan tangan sambil ikut bernyanyi bersamaku.

Nothing's gonna change my love for you.
You ought to know by now how much i love you.
One thing you can be sure of.
I'll never ask for more than your love.

Nothing's gonna change my love for you.
You ought to know by now how much i love you.
The world my change my whole life trough but,
Nothing's gonna change my love for you

Tepuk tangan semakin meriah ku dengar saat aku menyelesaikan lagu ku. Tapi setelah ku pikir ulang, itu kan lagu romantis, untuk siapa aku menyanyikan lagu itu?

***
Setelah menempuh kurang lebih 24 jam perjalanan, akhirnya sampailah kami di Pulau Dewata. Tempat menakjubkan yang Tuhan ciptakan dengan keindahan alamnya yang luar biasa.

Destinasi pertama kami yaitu pantai Tanah Lot. Tentu saja banyak turis asing disini.

Aku menikmati pemandangan disini dengan menjaga dua adik kembar ku yang terkadang bertingkah di luar nalar.

Seperti saat ini, aku memergoki Daffa sedang melihat lihat berbagai pernak pernik asbak dan hiasan dinding berbahan baku kayu. Bukan itu yang menjadi masalah, tapi bentuk nya itu loh yang membuatku harus beristighfar dalam hati, alat kelamin pria dan payudara wanita yang disanggah dengan kedua tangan.

Ditakdirkan Untukku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang