"Ouch, anak eomma semakin pintar bergerak di dalam sini ya? Sehat-sehat terus sayang, eomma menyayangimu nak." Rosè mengelus perut buncitnya dengan perasaan senang, raut wajahnya tampak bahagia saat mendapat respon berupa tendangan dari si baby.
Wanita itu beringsut bersandar pada badan nakas yang letaknya berada di samping kasur berukuran king size, tangannya terulur untuk memijit pelan kedua kakinya yang dirasa pegal. Di sela kegiatannya Rosè melirik sekilas pintu kamar mereka yang tertutup, tadi Chanyeol masih ada di kamar ini saat Rosè berada di kamar mandi, namun saat kembali pria itu sudah tak ada.
Tapi tak lama setelah itu, pintu yang semula tertutup itu terbuka menampilkan tubuh gagah Chanyeol yang baru saja kembali ke kamar. Rosè tersenyum lembut saat mata mereka bertemu, dan itu lagi-lagi berhasil membuat Chanyeol seperti orang bodoh lagi. "Oppa habis dari mana?" tanya Rosè.
Chanyeol berdehem pelan, pria itu menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan sang istri. Ekor matanya memperhatikan istrinya yang sedang memijit kedua kakinya, apa yang ia lihat itu menimbulkan rentetan kalimat tertahan di kepalanya yang akhirnya di suarakan juga. "Pegal ya? Itu hukuman untukmu karena bandel menjadi seorang istri, coba kau menurut padaku maka kakimu tidak akan terasa pegal." ujarnya seraya mendudukan dirinya diatas kasur lipat tipis, tepatnya berada di hadapan sang istri.
Rosè mengerjap pelan, h-hey apa ini sungguhan Park Chanyeol? Apa pria itu kerasukan hantu sampai bersikap tidak seperti biasanya? Tiba-tiba Chanyeol menyemburkan tawanya, hal tersebut tentu mengundang tatapan heran dari Rosè. "Oppa, kau baik?" tanya wanita itu heran.
Masih dengan sisa tawanya, Chanyeol memperhatikan sebelah kaki istrinya yang tidak tertutupi selimut. "Ini lucu sekali, hey kakimu terlihat buntet hahaha..."
"Lihat ini, oh ini seperti kaki gajah haha..." Ternyata pria itu menertawakan kakinya toh, dia nampaknya puas sekali menertawakan hal itu. Padahal tidak ada yang lucu sama sekali, memang dasarnya saja humor Chanyeol yang rendah.
"Ppfft..." Tawa yang tertahan itu terdengar menggelitik di telinga Rosè, wanita itu lantas menyelimuti kakinya agar tidak di tertawakan lagi oleh suaminya.
"Kenapa di tutup? Aku ingin melihat kaki gajahmu lagi tahu," ejeknya lagi.
Rosè mendengus pelan, "Oppa jahat sekali, bukannya memijit kaki-ku, kau malah menertawakan dan mengejek kaki tidak berdosa ini huuuh..." keluhnya, berharap mendapat simpati dari suaminya. Tapi nampaknya keluhannya itu tidak berarti apa-apa untuk pria menyebalkan di depannya ini, Chanyeol malah semakin tertawa puas dengan tangan yang memukul apa saja yang ada di dekatnya. Termasuk memukul kaki Rosè, wanita itu mengaduh karena pukulan Chanyeol tidak main-main.
"Aduh... Sakit," wanita itu mengusap kakinya, Rosè sungguh heran dengan kebiasaan suaminya ini, kenapa dia senang sekali memukul benda di dekatnya jika tertawa. Rosè jadi ngeri ketika membayangkan Chanyeol memukul wajan panas, misalnya pria itu sedang memasang dan tiba-tiba tertawa karena alasan tak jelas.
Ya semoga hal itu tak terjadi, yang akan kerepotan nantinya ia juga.
Tawa Chanyeol berhenti, pria itu mengusap kaki istrinya yang tak sengaja ia pukul tadi. "Mianhae, sakit kah?" tanya Chanyeol dengan tatapan melembut. Astaga, apa pria itu benar-benar kerasukan hantu? Sikapnya malam ini manis sekali, apa ini efek dari pelukan Rosè tadi ya? Atau gara-gara pukulan di kakinya? Apapun itu, Rosè senang dan bersyukur akan hal ini meski keesokannya suaminya akan kembali cuek seperti biasa.
Rosè mengangguk dengan senyuman cantiknya, "Cukup sakit, tapi sudah tidak terlalu sakit sekarang." Bagaimana ya, sepertinya tangan Chanyeol itu ajaib hingga dapat menghilangkan rasa sakit dan pegal di kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best For Me #ChanRosèCreationFest✓
FanfictionAU | Romance/Angst | #monochromance "I realize that you are the best for me" -Park Chanyeol