Best For Me | 07

1K 109 13
                                    

Chanyeol membuka matanya perlahan, dia melenguh pelan dengan mata yang mengerjap berkali-kali guna menyesuaikan cahaya dalam ruangan. Badannya terasa panas, Chanyeol merasa begitu gerah. Dan bajunya sudah basah oleh keringat hingga seprai dan bantal pun ikut terkena basah.

Chanyeol menyerngit bingung, ini... ini bukan rumah sakit. Bukannya ia ada di rumah sakit menemani istrinya, tapi kenapa ia malah terbangun di kamarnya? Dan tunggu, ia merasa ada sesuatu yang menempel di dahinya. Ia juga merasakan tangan seseorang yang menggenggam hangat tangan besarnya.

Chanyeol menolehkan kepalanya, ia melihat istrinya yang tertidur dengan posisi terduduk di bawah dengan sisi ranjang yang menjadi sandaran kepalanya. Lalu di sampingnya ada ember kecil yang isinya adalah cairan menjijikan. Sebenarnya apa yang terjadi padanya sekarang?

Bukankah ia dan Rosè sedang berada di rumah sakit? Lalu kenapa mereka ada di rumah begini? Tiba-tiba perutnya terasa mual, dan tanpa bisa di tahan Chanyeol mengeluarkan isi perutnya. Hal itu berhasil membangunkan Rosè yang tertidur, walau masih linglung wanita itu langsung cekatan mengubah posisi duduk suaminya dan sedikit membungkukannya agar muntahan itu jatuh tepat pada lubang ember.

"Yaampun oppa, maaf aku ketiduran. Harusnya aku tidak tertidur tadi," gumam Rosè seraya membuka baju suaminya yang basah oleh keringat bercampur dengan muntahannya. Tangannya mengambil handuk kecil yang di pergunakan untuk mengelap tubuh basah suaminya.

Sementara Chanyeol masih terdiam dengan kebingungannya, ia melihat sosok istrinya yang tampak sehat. Seprai yang di gunakan ini masih berwarna coklat dan cream, bukan seprai yang Rosè ganti sebelum tragedi jatuh dari tangga. Apa artinya ini adalah mimpi? Kejadian di mana Wendy datang dan menjebaknya, dan kejadian-kejadian setelahnya apa itu semua hanyalah mimpi?

Melihat bagaimana Rosè mengelap badannya, itu terasa nyata. "Rosè-ya..." panggilnya pelan. Yang di panggil mendongak, tatapannya penuh kekhawatiran. "Hm? Apa oppa membutuhkan sesuatu? Apa ada yang sakit?" Tanyanya seraya mengusap peluh keringat yang membasahi wajah Chanyeol dengan tangannya tanpa rasa jijik.

"Kenapa kita ada di sini? Bukannya kita berada di rumah sakit ya?" Chanyeol bertanya pada istrinya, dan itu berhasil membuat kerutan di dahi Rosè. "Maksud oppa? Memangnya siapa yang sedang sakit sehingga kau bertanya seperti itu?" wanita itu bertanya balik, sebab bingung sendiri dengan pertanyaan suaminya.

"Oppa pasti bermimpi, kita tidak pergi kemana pun. Kemarin sore aku izin padamu, aku pergi mengunjungi beberapa panti asuhan dengan teman-temanku. Lalu saat aku pulang, aku melihat oppa tidur di sini. Ku pikir oppa baik-baik saja, semalaman oppa demam dan muntah-muntah, ingat tidak?" Chanyeol menggeleng merespon pertanyaan istrinya.

"Tapi, apa kemarin saat kau pulang ada Wendy di sini?" tanya Chanyeol hati-hati. Rosè menggeleng, "Tidak ada, pintu oppa kunci dari dalam. Beruntung aku kemarin membawa kunci cadangan, jika oppa tidak percaya oppa bisa bertanya pada paman Choi di depan. Aku sungguh tidak mengusir Wen——"

"Bukan begitu, aku tidak berpikiran kau mengusir wanita itu." Sanggahnya, dan lagi-lagi itu berhasil membuat Rosè kebingungan. Sebenarnya suaminya ini kenapa? "Kalau begitu, aku akan menyiapkan air hangat untuk mandimu. Hari ini oppa jangan dulu bekerja, aku akan menghubungi Jongin oppa nanti. Tunggu sebentar, arra?" Rosè bangkit dari duduknya, dia segera bergegas pergi ke kamar mandi.

"Jadi itu hanya mimpi? Syukurlah kalau begitu, terimakasih tuhan." Chanyeol menghembuskan napas lega setelah memahami jika itu semua adalah mimpi. Chanyeol janji, setelah membersihkan dirinya ia akan menceritakan mimpinya pada istrinya. Dan belajar dari mimpi, Chanyeol berpikir ia harus berubah juga bertaubat atas apa yang ia lakukan selama ini pada istrinya.

Best For Me #ChanRosèCreationFest✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang