Best For Me | 05

832 103 21
                                    

"Oppa, jika suatu hari nanti aku pergi, bisakah kau menjaga anak kita?" Rosè bertanya pada suaminya, mereka duduk berdampingan disisi ranjang.

Chanyeol menyerngit, "Apa yang kau bicarakan?"

Rosè tersenyum lembut, wanita itu tidak menjawab, dia meraih tangan besar Chanyeol dan menyimpannya di perut buncitnya. Dan Chanyeol langsung merasakan sebuah tendangan dari dalam perut istrinya, itu bayi mereka. Bolehkah ia merasa bahagia saat ini? "Dia menendang, kan? Itu anak kita, oppa." Chanyeol menggangguk seraya tersenyum senang.

Pria itu mengelus perut istrinya lagi, dan dengan sengaja menempelkan pipinya pada perut buncit istrinya. "Aegi-ya, ini appa." Bisiknya lembut.

Rosé tersenyum haru, lantas ia mengusap lembut rambut suaminya yang membuat sang suami mendongak. "Jangan membencinya saat ia lahir nanti, tolong sayangi dia dan rawat anak kita dengan baik jika nanti aku sudah tutup usia, oppa."

Chanyeol menatap istrinya tidak suka, "Jangan menyinggung hal terus itu, Rosè-ya."

Lagi dan lagi Rosè tersenyum, wanita itu meraih wajah suaminya lalu mengelus lembut pipi sang suami. "Suamiku ini tampan sekali, aku yakin jika aegi adalah laki-laki ia akan mirip denganmu, kalian akan sama tampannya nanti." Katanya membayangkan, dan Chanyeol tersenyum mendengarnya. Ia senang di puji oleh istrinya, padahal ia cukup sering mendengar orang memuji ketampanannya, tapi yang ini terasa spesial di telinganya.

"Dan jika ia perempuan, maka ia akan secantik ibunya." Sambung pria itu sambil kembali merasakan tendangan dari dalam perut istrinya. "Dia menendang lagi!" Chanyeol kembali menyimpan wajahnya pada perut buncit istrinya, air mukanya tampak bahagia walau hanya merasakan tendangan dari si jabang bayi.

Pria itu melingkarkan tangan kekarnya pada pinggang istrinya, Chanyeol resmi memeluk sang istri dengan posisi begitu. "Aku jadi mengantuk, ini sangat nyaman." Ujarnya seraya mengusap-usap wajahnya pada perut besar Rosè.

Rosè terkekeh mendengarnya, ia mengusap gemas rambut hitam tebal suaminya. Chanyeol merubah posisinya menjadi berbaring dengan paha sang istri sebagai bantalan, ia kembali memeluk perut istrinya. Jika di lihat-lihat, mereka seperti sepasang suami istri yang berbahagia dan harmonis, tapi nyata-nya tidak begitu. "Rosè-ya, gomawo, saranghaeyo."

Setelah itu, Chanyeol terbangun dari tidurnya. Ah, itu hanya mimpi ternyata. Pria itu menggeleng pelan, berusaha untuk menghilangkan bayangan yang di dapat dari mimpi itu di kepalanya.

Chanyeol melirik Wendy, wanita itu sedang tidur di sampingnya. Tubuh polos Son Wendy terbungkus oleh selimut tebal berwarna coklat, Chanyeol mengacak rambutnya frustasi, bagaimana bisa ia melakukan hubungan intim dengan Wendy dirumah ini saat istrinya tak ada.

Rosè tadi sore izin kepadanya, wanita hamil itu melakukan kegiatan rutinnya setiap bulan. Yaitu mengunjungi beberapa panti asuhan yang ada di Seoul, dan memberikan hadiah untuk anak-anak di panti asuhan bersama teman-temannya.

Tapi ini sudah pukul 21:11, namun Rosè belum juga pulang. Ada dua alasan yang membuat Chanyeol khawatir saat ini. Pertama, Chanyeol takut terjadi sesuatu pada istrinya hingga wanita itu belum pulang juga, kedua, Chanyeol khawatir dan takut dengan reaksi Rosè jika istrinya itu melihatnya dengan Wendy dalam satu ranjang, juga dengan keadaan polos tanpa sehelai benang pun.

Best For Me #ChanRosèCreationFest✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang