B - 5

2K 196 7
                                    

Hah ini masih pagi, niatnya hanya ingin mengambil seragam sekolahnya yang tertinggal didalam loker ia urungkan. Isi didalam loker miliknya begitu menggiurkan-

Lokernya memang tak pernah kosong, surat maupun coklat akan penuh didalam sana. Siapa yang akan menghabiskan itu? Tentu saja dirinya, Winwin, dan Ten. Ia mengambil 3 batang coklat tersebut dan membawanya masuk kedalam kelas. Tanpa menyadari siswa disekitarnya memekik tertahan disaat coklat yang ia berikan kepada sang pujaan hati diterima-

"Kau sekarang suka sekali datang hampir terlambat ya" Ucap Ten, ia dan Winwin menerima satu coklat batang dari Taeyong secara bersamaan

"Hanya ingin, tugas ku sudah selesai. Untuk apa aku datang lebih awal?"

Ten mendengus "Ini tahun akhir kita sekolah, seharusnya kau bisa menjadi murid teladan di semester terakhir ini"

"Ya ya, nanti saja akan ku lakukan. Oh Ten, apa kau mengenal Mingyu?" Tanya Taeyong

Ten menggeleng, ia tidak tau . .

"Mingyu? Dia dulu teman satu angkatan dengan kita. Apa kalian tak ingat? Payah" Celetuk Winwin. Ngomong-ngomong kalian perlu tau bahwa dirinya sudah berpacaran dengan orang Jepang! Itu keren kan

"Oh aku ingat! Ia dulu sangat tergila-gila dengan Rose" Taeyong mengerutkan keningnya, ingatan mengenai mimpi dan kenyataan membuatnya bingung

"Mingyu juga sempat berpacaran dengan Rose" Seru Winwin

Taeyong bergantian melihat wajah kedua temannya ini "Lalu kemana dia pergi? Aku sepertinya tak pernah melihat seseorang yang bernama Mingyu" Ten dan Winwin saling berpandangan

"Tentu saja kau tidak pernah melihatnya Taeyong. Saat kau pertama kali menginjakkan kaki di sekolah ini, di hari sebelumnya duka menyambar kita semua disaat ketua team futsal kebanggaan kita telah berpulang" Itu Johnny, laki-laki bertubuh tinggi dari ketiga temannya ini berujar santai

Taeyong mengerjapkan matanya "Tunggu maksudmu, seseorang bernama Mingyu telah tiada 2 tahun yang lalu?"

Johnny, Ten, dan Winwin mengangguk secara bersamaan. Taeyong membuka sedikit mulutnya karena terkejut dan bingung- ia tidak tau harus mengatakan apa

~ bad baby boy ~

Para guru sialan itu kembali membuatnya seperti seorang babu! Lihat, kardus-kardus berisikan tirai dan beberapa property untuk menghias aula milik sekolah harus ia bawa dengan lapang dada. Kedengarannya akan ada sebuah acara, yang tidak mengikut sertakan murid didalamnya

Taeyong jengah, ia memandangi anggota osis lainnya dengan datar. Jabatannya akan segera selesai sebentar lagi. Hal itu membuatnya sedikit demi sedikit bernafas lega, menjadi ketua osis bukan keinginannya- tapi karena sudah terlanjur terpilih, pada awalnya ia ingin mengubah peraturan dengan menentang guru

Namun keadaan berkehendak lain, ia melupakan niat nya- yang malah jatuh cinta kepada seorang pecundang

Ya ia sebut Jung Jaehyun nya sebagai seorang pecundang, tak peka, dan bodoh. Karena disaat ia berjalan melewati tangga dengan susah payah terlebih lagi tangannya terulur menahan beban kardus yang ia bawa tak sekalipun membuat Jaehyun bergerak untuk membantunya

Disaat pijakan tangga terakhir, ia merasa beban yang ia angkat sedikit berkurang. Matanya memicing curiga, lalu menoleh ke arah kanan dengan mendelik geram

"Aku tak butuh bantuan mu!"

Langkah kakinya terhenti, Rose yang awalnya tersenyum disebelahnya kini menundukkan kepala "Tapi kau terlihat kesulitan, kardus yang kau bawa terlalu banyak"

"Ku katakan, apa aku membutuhkan bantuan mu?!" Bentak Taeyong, hingga Rose terkejut

Kardus-kardus yang tadinya ia peluk erat kini ia lepaskan hingga isi didalamnya keluar berceceran di lantai, sebagian barang yang terbuat dari kaca pecah menimbulkan suara nyaring

Rose memundurkan tubuhnya, ia tidak tau jika berniat baik kepada Taeyong akan berakhir seperti ini. Selama ini Taeyong terlihat tak menyukainya sejak ia menjadi kekasih Jaehyun. Dan terlebih lagi, ia tidak tau jika selama hampir satu tahun ini Taeyong masih menyimpan rasa untuk kekasihnya

"Tak usah membentaknya" Jaehyun datang, mengambil alih kardus yang ada di genggaman Rose untuk ia kembalikan kepada Taeyong

Taeyong mengalihkan pandangannya "Dan sebentar lagi, semuanya akan menyudutkan ku"

"Karena kau tidak tau terimakasih. Setidaknya bicaralah baik-baik jika tak ingin-

"Urusanmu dengan ku apa brengsek?!" Taeyong menatap tajam ke arah Jaehyun yang juga menatapnya dengan sengit

"Dia wanita, kau tidak bisa berperilaku seenaknya. Terlebih lagi dia ini kekasihku!" Taeyong menggertakkan giginya disaat tatapan Jaehyun terlihat benar-benar marah jika kekasihnya itu disakiti

"Wanita sialan sepertinya tak pantas mendapatkan perhatian ku-

Plak!

Pipi putih bersih seorang Lee Taeyong memerah, wajahnya berpaling paksa disaat tangan Jaehyun mendarat tepat mengenai pipinya hingga meninggal bekas

"Kau!"

"Berani-beraninya kau menamparku!"

~ bad baby boy ~

VOTE, COMMENT, AND FOLLOW
ENJOY THIS STORY
THANK YOU
[ 9/12/21

BAD BABY BOY [Jaeyong] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang