B - 16 . END REVISION

193 20 2
                                    

Semilir angin menyisir rambut Rose yang berwarna terang, sangat cantik dan cocok untuk sang pemilik. Blonde, nampak seperti putri salju-

Tanaman bunga dipekarangan nya nampak begitu sejuk, ini adalah tanaman yang akan segera ia panen untuk di jual. Para pekerja kebun nampak berbincang-bincang sebari menebar bubuk penyubur- entah apa yang mereka bicarakan, Rose hanya bisa menggelengkan kepalanya sebari tersenyum saat tiga pekerjanya terlihat sedang bergurau diujung sana

Kedua tangan nya terbalut sarung tangan yang sudah kotor berlumuran tanah, ia hendak membukanya namun tiba-tiba saja- ia dikejutkan oleh dekapan erat dari orang terkasihnya

"I'm sleepy" Ucapnya

Rose membalikkan badannya dan ia menundukkan kepalanya untuk melihat ke arah putra kecilnya yang kini merengek karena mengantuk, wajah lucu itu memerah karena lama terkena terik matahari di siang hari dengan itu Rose segera melepaskan sarung tangan yang melekat pada tangannya dan setelahnya ia meraih sang putra

"Kau mengantuk? Ah- padahal kita akan pergi menemui seseorang Chan-ah" Si kecil hanya mengerucut tanpa membalas perkataan sang ibu, sungguh mata nya kali ini terasa saaaangat berat

"5 menit saja ya yaa" Rengeknya pelan, ia mendusalkan wajahnya di perpotongan leher ibunya tanpa perduli kini pakaian yang tengah ibunya pakai mungkin sudah terlanjur kotor

Sang ibu menepuk punggung putranya perlahan-lahan "Tidur saja Chan-ah, kita bisa mengunjunginya sore hari nanti"

"Terimakasih, Ibu."

Rose memang memiliki anak dari seseorang yang sangat ia cintai dua tahun yang lalu, kehidupannya berubah menjadi warna samar ketika kehamilannya terungkap hingga pasangan dalam ikatan keterpaksaan itu bertengkar hebat karenanya

Ia tau, pertemuan pertamanya dengan orang itu sangatlah memalukan baginya. Dipertemukan dengan seseorang pemilik hati lembut yang menemukannya dalam keadaan buruk di toilet sekolah- dan lebih buruknya lagi, seseorang pemilik hati lembut ini mengetahui hal apa yang telah ia lakukan

Entahlah, semua orang tidak akan percaya bahwa dirinya memang dilecehkan dua tahun lalu oleh kekasihnya sendiri- lebih dari itu. Ia tidak sanggup mengingat nya, bahkan saat melihat wajah bayinya sendiri rasanya ia tidak mampu

Ia merasa malu pada dirinya sendiri, yang telah diperlakukan sangat tidak pantas. Namun hatinya masih saja berdetak untuk orang yang pernah menjadi kekasih pertama dan terakhirnya. Dirinya tidak sanggup untuk mengingat, namun ia juga tidak sanggup untuk meninggalkan cinta yang mematikan ini-

Segalanya berakhir, kepiluan nya yang hidup berdua bersama putrinya berakhir. Sekitar lima bulan lalu- ia dipertemukan dengan anak laki-laki manis yang meminta ikut tinggal bersamanya, anak manis yang sangat peka dengan hatinya, dan warna baru untuknya bersama dengan putrinya

Hari ini, ia sudah sangat siap untuk memulai hidup baru. Menciptakan kenangan baru dengan kasih sayang yang baru- Tak apa Mingyu ya' aku masih mencintaimu

~bad baby boy~


"Ten, apa kau mengenal Mingyu?"

Taeyong menatap kosong ke arah buku-buku tebal diatas meja belajarnya, sebari melihat ke arah dua seragam sekolah- ingatan itu kembali berputar, manik matanya membulat saat mendengarkan penuturan Winwin yang ia ingat-

"Mingyu? Dulu dia satu angkatan denganmu. Apa kau tidak ingat?"

Jantungnya berdegup kencang menyadari kebodohannya dalam menelaah kata-kata. Tubuhnya lemas seketika, ia melupakan hal penting bahwasanya ia dulu adalah murid angkatan 2016-

Dengan gusar ia sepontan menoleh, mengambil sebuah kalender kecil terpajang pada meja belajar yang tepat dihadapannya; kalender 2018. Dirinya terkekeh karena tak percaya, Taeyong kau ini kenapa?! Mengapa kalender ini sudah tahun 2018

Tidak- mungkin sekarang ia tertidur dan bermimpi berada pada tahun 2018. Ya ia hanya bermimpi berada di tahun 2018, di dunia nyata ini masih tahun 2016. Iya kan?

Iya kan!

"Tidak" Lirihnya

Taeyong mencoba menetralkan nafasnya yang terasa tercekat, kalender yang ia genggam sudah terlempar entah kemana; dalam sekali tangkap- kamar tempat nya beristirahat sangatlah berantakan

'Tidak Mingyu-ya! Tidak!'

"TIDAK!"

"MINGYU-YA!"

"Shh-" Taeyong merintih, kepalanya ia benturkan pada tembok didekatnya dengan kuat. Tangannya bergetar hebat, keringat mulai mengalir- kini tangisnya tak bisa ia tahan lagi

Ia sangat membenci, hal ini-

Bahkan ia baru sadar, jika Ten sedari tadi tidak ada disisinya!

Catat! Tidak disisinya

Ia sendiri!

Perlahan ia mulai ingat, jika Ten memaksa nya kembali ke rumah. Entah apa yang ia lakukan disekolah tadi, ia tidak ingat sama sekali

Gerakannya mulai melemah, saat ia mengerjapkan matanya perlahan, wangi khas Jaehyun membuatnya tersadar dari alam bawah kesadarannya. Dengan gerakan lemah ia mendekati Jaehyun untuk mencari kehangatan

Lelaki yang ada didepannya ini tentu tidak akan menolaknya "Sudah, aku ada disini Taeyong"

Tangis Taeyong pecah begitu saja, dadanya kian bergemuruh melepas semua tekanan didalamnya hingga ia kesulitan bernafas

"H-halusinasi, aku tidak ingin"

"Aku tidak ingin seperti ini hiks"

Jaehyun mengangguk walaupun ia yakin Taeyong tidak bisa melihat dirinya, karena lelaki pemilik tubuh yang lebih kecil darinya ini sibuk mendusalkan wajahnya dengan tubuh luar biasa gemetaran "Maafkan aku tidak bisa melakukan banyak hal"

"Maafkanlah mereka Taeyong, sudahi rasa ini. Berjalanlah bersamaku, dan kau akan segera sembuh"

"Percayalah kepadaku" Imbuhnya, kata lirihan itu ia bisikkan kepada sosok dalam dekapannya dengan hati-hati. Bulir air mata benar-benar tak bisa dibendung lagi,

Skizofrenia; Lee Taeyong belum sepenuhnya sembuh


END.

~ bad baby boy ~

VOTE, COMMENT, AND FOLLOW
tuan-ty
ENJOY THIS STORY
THANK YOU
[ 23/07/22 ] tanggal publish
[20/03/24] tanggal revisian

the part of my story that contains you.

aku tau cerita ini udah kalian tinggalkan karena terlalu usang, tapi aku juga mulai sadar. buku usang bukan berarti tak tersentuh, akan ada seseorang yang membuka lembarannya walaupun sudah lapuk. aku lihat angka pembaca menurun, aku sadar karena penulisnya(saya) sendiri pun undur terlebih dahulu. buku usang ini kembali saya buka, lucu saja- seperti penulis yang kehilangan jatidiri nya, ia sampai lupa jika buku akan terus ditemukan dan dibuka, mengandung banyak pertanyaan-pertanyaan tentang lembar kosong yang tak terisi penuh.

hehe, saya kembali hanya untuk 2 chapter.

BAD BABY BOY [Jaeyong] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang