B - 3

2.3K 213 6
                                    

Ini ketiga kalinya ia kontrol mengenai bagian hidungnya yang belum sepenuhnya membaik, dan tiga hari pun ia juga tak kembali ke apartment nya-

Dia tidak tau sekarang, sekotor apakah bagian ruang-ruang apartment nya saat ia pulang nanti. Akankah ia harus membawa dua atau tiga maid dari mansion nya untuk membersihkan apartment?

"Apakah ini sakit?" Ten bertanya dihadapan Taeyong, ia sedang memencet bagian hidung Taeyong perlahan. Keduanya duduk pada kursi taman kota untuk menikmati udara segar sore hari dengan satu cup es krim

Taeyong menahan jari tangan temannya, lalu menggeleng perlahan "Tidak terlalu, sepertinya ini akan pulih lebih cepat"

Ten mengangguk, lalu melanjutkan kegiatannya yang sedang menghabiskan es krim. Matanya melirik ke arah Taeyong takut-takut pasalnya- lelaki dengan iris tajam ini tidak mengedipkan matanya. Ia ingin mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi

"Apa yang ingin kau kataka?"

"Eh?" Ten lantas menoleh, ia memandangi raut wajah Taeyong yang sama- masih datar

"Kau tau Johnny?" Cicit Ten

Taeyong mengerutkan keningnya, tentu saja ia tau. Johnny yang di maksud adalah Johnny sahabatnya bukan "Bagaimana bisa aku tidak mengenalnya Ten"

"Johnny sepertinya menyukai Winnie. ." Ucap Ten perlahan, memori dimana ia melihat Johnny dengan sigap membersihkan sudut bibir Winwin yang tak sengaja ternodai saus membuatnya terus berfikir

"Apa yang kau harapkan dari mereka?"

"Ingat, kau tau bukan bahwa Winwin menyukai seseorang di kelas lain. Bukan hanya kau, aku, bahkan Johnny pun tau. Takkan Johnny merusak kebahagiaan teman kecilnya termasuk kau kekasih nya sendiri" Jelas Taeyong, ia dapat melihat raut cemas dari Ten. Karena demi apapun, ia tau- jikalau hubungan Ten tidak baik-baik sekarang ini

"Kau ingin ikut?" Taeyong mencoba mengalihkan pembicaraan, sekaligus ia memang sedang ini pulang

"Ke mansion mu?" Tanya Ten hati-hati, oh jika Taeyong mengajaknya ke apartment sungguh ia tidak akan mau! Apartemen Taeyong pasti kotor saat ini!

Taeyong terlebih dulu berdiri, tangannya terulur untuk menarik tangan temannya "Menurutmu? Kau ingin sesak nafas di apartemen itu?"

Ten tentu saja menggeleng! Hey ia bersusah payah untuk selalu menjaga kesehatannya, dan dengan pergi menuju apartemen kotor bisa membuatnya flu atau terkena kuman apapun itu

~ bad baby boy ~

Taeyong dan Ten tiba setelah 20 menit pulang dari rumah sakit menggunakan taxi, keduanya berjalan beriringan mengabaikan beberapa maid yang menghentikan kegiatannya demi menundukkan kepala sebagai tanda hormat kepada Taeyong si anak pemilik rumah

Ten tidak keberatan atau merasa risih, karena dia ataupun Taeyong yang selalu mengingatkan para maid untuk bersikap biasa saja- namun tak sekalipun mereka lakukan

"Taeyong, kemana perginya eomma?" Taeyong mengangkat bahunya

"Tidak tau, sepertinya pergi. Apa kau butuh sesuatu?" Ten menggeleng, tapi dengan cepat ia mengangguk

"Tidak- eh tapi aku haus"

Taeyong mengangguk saja, ia sedang mengetik sebuah pesan berisikan pesanan yang ingin ia sampaikan kepada maid, agar para maid di dapur dengan cepat mengerjakan apa yang ia inginkan

"Ke kamar-" Ucapannya terpotong, Taeyong dapat melihat pintu kamarnya terlihat sedikit terbuka. Seingatnya kunci kamar tidurnya hanya ia si pemilik nya, dan

BAD BABY BOY [Jaeyong] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang