13

44 8 1
                                    

Malam semakin larut, akhirnya yn pun pulang. Jam menunjukkan pukul 24:00.
Tidak terlalu jauh sebenarnya jarak antara Rumah dan panti asuhan namun, jalanan sangat macet, hal itu yang membuat yn terlambat sampai rumah.

Yn membuka pintu perlahan, takut dengan jungkook

"Mwo? Apa oppa belum pulang?" Yn tak melihat jungkook

"YYAKK!! DARIMANA SAJA KAU HAH?! APA BENAR PERGI TANPA MEMINTA IZIN?!"
Teriak jungkook yang baru memasuki rumah. Habis mencari yn sepertinya,

"Oppa– mianhae" ucap yn merasa bersalah, ia tahu apa yang dia lakukan itu salah, pergi dari rumah tanpa izin dari suami tidaklah benar.

Jungkook menghampiri yn dengan nafas yang tersengal-sengal membuat yn takut, ia sudah pasrah apabila jungkook menampar, memukul atau sebagainya.
Namun jungkook justru menarik yn ke pelukan nya, ia memeluk sangat erat seakan takut ditinggalkan.

"Jangan pergi kumohon" ucapnya mulai menangis

Menyadari jungkook menangis, yn melepaskan pelukan dan menangkup pipi jungkook, sambil berkata
"sht, jangan menangis, aku tidak akan meninggalkan orang yang kucintai" yn tanpa sadar mengucapkan kata 'cinta'

Antara senang atau sedih karena yn pergi beberapa saat tadi, jungkook bingung ia harus menangis atau tersenyum akibat sang istri yang mengatakan 'cinta'

"Yaak, ekspresi macam apa itu? Aneh sekali,  matamu menangis tapi bibir mu tersenyum" ejeknya

"Apa kau tahu? Aku sangat khawatir" jungkook kembali memeluk yn

"Aish sudahlah aku minta maaf, aku ingin menelfon untuk meminta izin namun ternyata aku lupa membawa handphone"

"Baiklah, ayo tidur sekarang"

"Kau tidak akan mendengar penjelasan ku?"

"Besok saja, ini sudah larut"

Malam itupun mereka tertidur dengan posisi jungkook yang memeluk yn erat.
Yn berhutang penjelasan pada Jungkook.

Skip pagi— 06:30 kst

Jungkook yang terbangun dari tidurnya berusaha untuk menetralkan pandangan nya, meraba tempat disebelahnya namun yang di cari rupanya sudah berkutik didapur.

"Sayang!!!" Teriak jungkook

"Didapur!!"

"Masak apa hm?" Tanya jungkook dengan suara khas bangun tidur sambil memeluk yn yang tengah memasak.

"Aku membuat nasi goreng kimchi dan Bulgogi,"

"Hmm, apa yang kau katakan semalam benar?"

"Mwo?"

"Kau mencintaiku"

"Eoh? Apa aku mengatakannya?"

"Aaahh, sayangg"

"Hhehe, aniya aku hanya bercanda. Soal itu.. menurutku benar"

"Jadi kau benar mencintaiku?"

"Kurasa"

"Tidak sia sia penantian ku"

"Penantian?"

"Eung, penantian 2 bulan kita menikah."

"Apa yang kau nantikan?"

"Aish, kau tidak peka. Sudahlah aku akan mandi dulu"

"Jangan marah, aku hanya bercanda. Tunggu aku selesai datang bulan setelah itu lakukan sesukamu"

"Hah? Aku tidak salah dengar? Kau serius?
Ini bukan mimpi?"

"Aku serius Jeon Jungkook."

"Aaaa gumawooo" jungkook sangat bahagia saat yn bersedia menjadi istri yang sebenarnya untuk jungkook menghujani wajah yn kecupan mulai dari dahi, kedua mata, hidung, dan terakhir bibir yn.

"Oppaaa sudahlah, cepat mandi"

"Hhehhe aku terlalu senang"

•••••••




Tunggu next part ya 💜
Jangan lupa Vomment ★

first love doesn't mean the last [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang