Arithmetic

664 143 50
                                    

"Ambil gambar yang pas, jangan buram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ambil gambar yang pas, jangan buram."

Saat ini Jeon sedang menjadi fotografer dadakan di rumahnya, Taehyun yang datang-datang langsung meminta untuk difoto membuat Jeon merasa aneh dengan temannya itu. Setelah selesai mengambil gambar, Taehyun tersenyum puas dengan hasilnya.

"Untuk apa foto itu? Tumben kau pakai kemeja kalau hanya ke rumah ku," tanya Jeon sambil melayangkan tatapan curiga. Dengan santai Taehyun menjawab, "ingin aku edit."

"Aku baru tau kau punya kemeja warna biru seperti ini, kau baru beli?" tanya Jeon lagi yang melihat merek baju masih ada di kerah kemejanya. Taehyun mengangguk dan kembali sibuk dengan ponselnya.

"Kau masih ingat dengan materi Aritmatika? Junwo pernah bilang, katanya kalau rumusnya itu dicetuskan oleh Carl Friedrich Gauss," kata Jeon saat temannya itu sedang sibuk dengan ponselnya. Taehyun tidak menoleh ke arahnya dan kemudian membalas, "lalu?"

"Fakta menariknya, setelah kematian Gauss, banyak penemuan ide-ide yang terdapat di makalahnya, selama ini ia tidak pernah mempublikasikan idenya itu." Taehyun tidak bergeming. Ia masih sibuk dengan ponselnya, karena Jeon penasaran akhirnya ia melihat ponsel Taehyun.

Taehyun sedang mengedit poto seorang wanita yang sedang mengenakan Dress warna biru laut selutut. Temannya itu tidak mempercantik wanita itu, bahkan menghapus wajahnya yang jadinya hanya menyisakan seorang lelaki yang mengenakan kemeja biru langit, yang Jeon duga itu adalah Beomgyu.

"Begitu juga denganmu, kalau kau terus-menerus berharap dengan dia. Kau juga akan cepat mati karena tidak buru-buru mempublikasikan perasaanmu terhadapnya."

Taehyun terdiam sejenak, mengalihkan pandangan ke arah Jeon. "Tidak nyambung."

Jeon menghela napasnya, menepuk bahu Taehyun, menatapnya dengan serius.

"Maksudku, kalau kau tetapi diam dan bersembunyi dibalik statusmu yang hanya 'teman' saja. Hatimu akan terasa lelah, kau harus membuat keputusan secepatnya, antara meninggalkannya atau merebutnya kembali."

"Kau menyuruhku untuk menjadi pelak-"

"Iya," Jeon memotong, lalu mengambil jeda sebentar. Kemudian kembali berucap, "aku miris melihatmu, aku khawatir kau akan gila."

Jeon melirik hasil editan Taehyun. Sekarang digambar itu hanya terlihat Beomgyu dan di sampingnya Taehyun yang memakai kemeja dengan warna yang sama. Taehyun mengangguk-anggukkan kepalanya, pertanda paham apa yang dimaksud temannya.

"Aku tidak gila. Aku hanya mengasah Skill mengeditku saja," dusta Taehyun. Sepertinya ia sudah mulai mahir berbohong karena sudah terbiasa menipu ibunya, tetapi Jeon tidak mudah ditipu begitu saja.

"Ya, terserah."

Setelah Taehyun pulang dari rumah Jeon, dirinya menyempatkan diri mampir di Cafe yang sebelumnya pernah ia kunjungi dengan Jeon. Taehyun memakan wafel pesanannya sambil bermain ponsel.

My Virtual WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang