Taehyun membaringkan tubuhnya di atas sofa dengan lemas. Sepertinya ia sudah tidak ada gairah untuk hidup lagi, bergerak saja rasanya malas. Tentunya karena kejadian kemarin, ia menjadi bimbang dengan perasaannya antara ingin meninggalkan atau bertahan kemudian menunggu.
Taehyun membuka ponselnya, melihat poto profil Beomgyu bersama wanita alias kekasihnya itu. Memang, wanita itu lebih cantik dan tubuhnya lebih ideal, serta parasnya yang memikat. Pantas saja ia keduluan olehnya.
"Ya Tuhan, berilah keajaiban. Entah wanita itu tertelan bumi atau kehilangan nyawa ditengah jalan," gumam Taehyun dengan sepenuh hati. Saat seperti ini Taehyun rasanya ingin merebut Beomgyu dari wanita itu. Tetapi saat tau kalau ia hanya teman Virtual, apa boleh buat?
Beomgyu
|Tyun
|Apa kau sedang sibuk?
|📷 Send a pictureTaehyun melirik notif sekilas. Kemudian beralih ke laman Room Chat Beomgyu, lalu membalas pesannya. Sebelumnya ia melihat foto yang dikirimkan oleh Beomgyu, hanya sebuah gambar gantungan kunci yang dalamnya pemandangan musim dingin. Taehyun jadi ingat, ia pernah mengembalikan gantungan kunci itu saat di Cafe.
Tidak|
Ini apa?||Menurutmu, bagus tidak?
Bagus|
|Aku ingin memberikannya kepadamu
|Kalau kita bertemuYa|
Taehyun tersenyum miris. Padahal ia akhir-akhir ini juga lebih sering Slow Respon dan membalas pesan lebih singkat, malah sialnya Beomgyu menjawab yang membuatnya meleleh seketika.
|Apakah aku boleh bercerita?
Apa?|
|Kemarin kekasihku meminta baju
|Couple untuk kado ulang tahunnya
|nanti malam
|Kau bisa bantu aku carikan?Taehyun terdiam sejenak, rasanya ingin menolak karena tujuannya untuk wanita itu, tetapi saat dipikir lagi, kalau Beomgyu yang meminta bantuan kepadanya. Seharusnya sebagai teman yang baik mau membantu temannya yang sedang kesusahan.
Sebentar, akanku carikan|
Taehyun membuka laman Online Shop, mencari baju sepasang kekasih yang menarik dan juga harganya terjangkau. Saat sedang fokus menggulir ponselnya, seketika ia dikejutkan dengan tepukkan keras di bahu.
"Astaga!" Taehyun langsung menoleh ke arah sang pelaku, kemudian melotot kaget. "Siapa kau?"
Taehyun melihat anak kecil yang badannya terlihat kurus, seperti tulang yang hanya terbalut oleh kulit. Rambutnya pun kering, tampat kusut dan tidak terawat. Pipinya pun tirus, seperti tidak makan berhari-hari.
"Kau tanya aku siapa? Payah, kau kakak kandungku atau kakak tiriku?!" katanya dengan nada sinis. Taehyun menarik lengan Hyuna, kemudian memeluknya.
"Maaf, aku hampir tidak mengenalmu."
Taehyun pikir adiknya sudah tidak hidup lagi. Semenjak terakhir kali Ibunya menjenguk Hyuna, saat itu Ibunya tidak berbicara apapun tentang keadaan adiknya, bahkan tidak menjenguknya lagi.
"Kau sudah pulang dari pondok?"
Hyuna mengambil cemilan yang berada di hadapannya, sebelumnya Taehyun sempat mengambil cemilan untuk menemaninya nonton televisi. Untung Ibunya sedang pergi, jadi tidak ada yang melarangnya berleha-leha.
"Kau sinting? Otakmu sepertinya berpindah ke betis. Aku bukan masuk pondok, tapi aku masuk Neraka!" Taehyun langsung saja memukul pala Hyuna dengan ponselnya.
"Jaga bicaramu! Nanti kau masuk Neraka sungguhan, panik," balas Taehyun dengan nada sebal. Seketika ia terpikir kembali untuk meminta pendapat baju yang bagus. Secara fisik Hyuna itu perempuan, mungkin akan sama seleranya dengan kekasihnya Beomgyu.
"Menurutmu, ini bagus tidak?" tanya Taehyun sambil menunjukkan ponselnya. Hyuna melihat itu, kemudian menggeleng. "Warnanya terlalu gelap."
"Kalau ini?"
"Kau sudah memiliki kekasih, ya?"
Taehyun terdiam sejenak, kemudian mengangguk. "Tidak apa, biar cepat," ucapnya dalam hati.
Hyuna mengambil alih ponselnya, kemudian ia memilihnya sendiri. Tidak lama kemudian ia menyodorkan ponselnya ke arah Taehyun, menunjukkan Kemeja berwarna biru laut serta gaun selutut dengan warna yang sama.
"Ini saja, kau akan terlihat lebih keren dengan kemeja itu dan kekasihmu akan terlihat imut sekaligus manis saat memakai gaun yang warnanya sama dengan kemejamu," jelas Hyuna yang membuat Taehyun mengangguk-angguk. Kemudian Taehyun langsung saja membagikannya kepada Beomgyu.
Menurutku ini bagus|
|Sungguh? Ahh, terimakasih banyak
|Kau mau aku belikan kemeja juga?Tidak usah|
Aku sudah ada kemeja||Gaun?
Bodoh|
Taehyun menatap ponselnya datar. Setelah itu Hyuna bangkit dari duduknya, kemudian berucap, "oh ya, aku ingin pergi. Jangan cari aku apalagi memberitahu Ibu."
Taehyun mengkerutkan dahinya, kemudian menahan pergelangan tangan Hyuna. "Kau ingin pergi kemana?"
"Surga," jawab Hyuna, kemudian menepis tangan Taehyun dan berlari menjauhi rumah. Taehyun mengejarnya, tetapi ia kehilangan jejak. Sepertinya Hyuna sudah mulai tidak waras.
Tak terasa matahari mulai tenggelam, siang berganti malam. Taehyun masih berleha-leha di atas sofa. Entah kemana Ibunya pergi, tetapi lebih baik begini dan Taehyun juga berharap kalau Ibunya lebih baik tidak usah pulang.
Akhir-akhir ini Taehyun juga malas berkutat dengan materi-materi sekolahnya. Ia menjadi malas dan lebih memilih bermain ponsel dibanding membaca buku. Sekarang ini Taehyun membuka ponselnya, hendak ingin mengirim pesan baru.
Bagaimana?|
Apa dia menyukai kadonya?|Taehyun menutup ponselnya dan memaksakan diri untuk melanjutkan materi-materi sekolahnya. Setelah percakapan kemarin, Beomgyu tidak membalasnya lagi. Mungkin karena ia cepat-cepat langsung memesan baju, kemudian membungkusnya atau mungkin Beomgyu marah karena dikatain bodoh?
Tidak mungkin. Tak lama kemudian Beomgyu membalas pesannya.
|Dia terlihat senang
|Kami juga foto bersamaTaehyun tersenyum miris. Rasanya enak sekali diberi kado oleh lelaki setampan Beomgyu. Dirinya juga mau, tau! Akhirnya ide cermelangnya muncul, kemudian mengetik sesuatu di ponselnya.
Syukurlah|
Aku boleh meminta foto kalian?|
KAMU SEDANG MEMBACA
My Virtual World
أدب الهواةSaat ini Taehyun jenuh dengan kesehariannya yang hanya belajar dan belajar. Rasanya ia ingin bebas, tidak terkekang dengan tumpukkan buku-buku yang setiap harinya harus ia baca. Teman dekatnya mengusulkan untuk dirinya memiliki pasangan. Namun itu n...