Setelah satu bulan lamanya.
Hari ini Taehyun sedang berada di atap gedung tua dan juga kosong, yang letaknya jauh dari rumahnya. Dirinya hanya memakai baju lengan panjang dan juga celana berbahan kantun panjang. Menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya dengan lembut, kemudian ditemani dengan lagu mellow seperti mendukung suasananya untuk galau. Syukur-syukur hanya retak di bagian ujung layar, ponselnya masih mau bertahan.
Seketika lagu yang ia setel mati, terganti dengan bunyi nada dering telepon. Taehyun melihat ponselnya, terlihat Beomgyu sedang menelponnya. Apakah ini penting? Taehyun mengulum bibirnya, berpikir untuk mengangkatnya atau tidak.
Sampai-sampai panggilan itu mati dengan tersendirinya. Taehyun menghela napasnya, sepertinya ia harus mulai membuka hatinya untuk yang lain, terus-menerus berharap juga membuatnya lelah. Tidak lama kemudian ponselnya kembali bergetar panjang, tampaknya Beomgyu ingin memberitahu hal yang penting. Dan akhirnya, Taehyun mengangkat ikon hijau dan menekan tombol speaker.
"Akhirnya, kau mengangkat teleponku."
Taehyun mencabut kabel headsetnya yang awalnya tersambung, kemudian menggulungnya dengan rapih.
"Ada apa?" tanya Taehyun dengan nada malas.
"Kau sedang sakit? Atau sedang sibuk?" Taehyun memutar bola matanya, kemudian berdecak.
"Kau seperti tidak ada pertanyaan lain, aku bukan orang sok sibuk sepertimu."
Taehyun sadar kalau dirinya sedang menunjukkan rasa kesalnya, tapi secara tiba-tiba ia kembali berkata dengan nada lebih pelan, "aku hanya sedang bersantai, bilang saja kalau butuh bantuanku."
"Kau marah—"
"Tidak," sela Taehyun yang membuat Beomgyu terdiam. Taehyun kembali berucap, "Kau pikir aku baik-baik saja? Kau bilang kita teman kan? Tapi kenapa di saat butuh kau malah menghilang? Semua telah meninggalkanku, sendirian. Aku juga muak dengan pertemanan kita! Apa kau tidak merasakannya? Tentang ... Perasaanku?"
Jujur saja, hati dan pikirannya sangat lelah. Dirinya sangat emosional saat ini, ingin meluapkan semuanya tanpa memikirkan siapapun. Ini hanya tentangnya, ia yang selalu merasa tidak bahagia.
"Kedua orangtua ku cerai, aku ditinggal sendiri di rumah, adikku pergi meninggalkanku. APA AKU HARUS MATI SAJA?! KENAPA AKU BEGITU SANGAT TERSIKSA?!"
Beomgyu tidak bergeming, mungkin yang diseberang sana sedang tertegun saat mendengar suara Taehyun yang mendadak tinggi seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Virtual World
FanfictionSaat ini Taehyun jenuh dengan kesehariannya yang hanya belajar dan belajar. Rasanya ia ingin bebas, tidak terkekang dengan tumpukkan buku-buku yang setiap harinya harus ia baca. Teman dekatnya mengusulkan untuk dirinya memiliki pasangan. Namun itu n...